Digugat Karena Kualitas Udara, Ridwan Kamil: Saya Yakin Penggugat Juga Sumbang Polusi

Siapa yang sebenarnya paling tepat disalahkan atas polusi udara?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara soal gugatan yang ditujukan untuknya oleh Gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta (Ibukota). Ridwan Kamil didugat secara perdata terkait kualitas udara ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusar.

Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil yang juga biasa disapa Emil ini mengaku siap menghadapi gugatan yang ditujukan padanya.

Ridwan Kamil | www.tribunnews.com

Hal tersebut diungkapkannya melalui akun Instagram Pribadinya. Dalam keterangannya ia mengaku akan menghadapinya secara formal prosedural.

"JAWA BARAT turut digugat atas kualitas udara di DKI Jakarta oleh sebuah koalisi warga Jakarta. Sesuatu yang akan dihadapi oleh Pemprov Jabar secara formal prosedural, walaupun rada Jaka Sembung," tulis Emil.

Baca Juga:

Atasi Polusi Udara, Pemerintah Bangkok Semprotkan Air Gula. Apakah Efektif?

Emil lalu menjelaskan bahwa terkait gugatan tersebut, di masa kepemimpinannya yang baru ini ia sudah memulai program ‘Langit iru’ yang mengadopsi keberhasilan Kota Bandung di tahun 2017 yang akhirnya terpilih sebagai kota terbersih udaranya se-Asean.

"JAWA BARAT di kepemimpinan baru sudah memulai program LANGIT BIRU yang mengadopsi keberhasilan Kota Bandung yang tahun 2017 lalu terpilih sebagai KOTA TERBERSIH udaranya se ASEAN (bukan se Indonesia saja)," kata Emil.

Emil berpendapat, salah satu faktor keberhasilannya yaitukarena beragamnya inovasi dan keijakan seperti Perwal green building atau menanam pohon di atap, pelarangan bakar sampah, uji emisi,car free day, bike to school/work, urban farming, memperbanyak taman hijau dan puluhan titik pantau udara.

"Termasuk menggunakan teknologi nuklir dari BATAN untuk memantau kualitas udara kota," kata Emil.

Ia juga mengatakan bahwa program yang sama saat ini sudah mulai dijalankan dan diprogramkan di beberapa kota seperti Depok, Bekasi, dan Bogor. Termasuk tahun ini penanganan kualitas udara dari industri dilakukan di 280 industri.

"Termasuk memberi sanksi kepada yang terbukti melanggar sesuai Perda 11 tahun 2006 tentang Pengendalian Pencemaran Udara," kata Emil.

"Tahun 2018 indeks kualitas udara Jawa Barat 72,8 (kategori baik) karena standar minimalnya 50," katanya menambahkan.

Selain itu, Emil juga berpendapat bahwa dalam hal pembangunan, ia meminta agar semua pihak duduk bersama. Ia juga yakin bahwa pihak yang menggugatnya pun sedikit banyak menyumbang polusi udara di kotanya.

"Bukan dengan gugat menggugat. Karena para penggugat pun saya yakini sedikit banyak ikut berkontribusi pada polusi udara di kotanya," ujar Emil.

Baca Juga:

8 Pulau Bebas Polusi yang Ada di Dunia, Bersih dan Sejuk Udaranya

Selain Ridwan Kamil, diketahui Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur DKI Anies Baswedan, juga Gubernur Banten Wahididn Halim turut digugat akibat kualitas udara.

Lihat postingan ini di Instagram

JAWA BARAT turut digugat atas kualitas udara di DKI Jakarta oleh sebuah koalisi warga Jakarta. Sesuatu yang akan dihadapi oleh Pemprov Jabar secara formal prosedural, walaupun rada Jaka Sembung. Ijinkan kami gunakan Hak Jawab untuk publik: JAWA BARAT di kepemimpinan baru sudah memulai program LANGIT BIRU yang mengadopsi keberhasilan Kota Bandung yang tahun 2017 lalu terpilih sebagai KOTA TERBERSIH udaranya se ASEAN (bukan se Indonesia saja) karena menerapkan beragam inovasi dan kebijakan (Perwal Green Building-menanam pohon di atap, pelarangan bakar sampah, uji emisi, Car free day, Bike To School/Work, Urban Farming, Perbanyak Taman hijau, Puluhan titik pantau udara) termasuk menggunakan teknologi nuklir dari BATAN untuk memantau kualitas udara kota. Hal yang sama sedang diprogramkan dan sebagian sudah dilaksanakan di Depok, Bogor dan Bekasi. Tahun 2019 ini penanganan kualitas udara dari industri dilakukan di 280 industri termasuk memberi sanksi kepada yang terbukti melanggar sesuai Perda 11 tahun 2006 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Tahun 2018 indeks kualitas udara Jawa Barat 72,8 (kategori baik) karena standar minimalnya 50. Demikianlah kinerja Jawa Barat dalam menjaga kualitas udaranya. Dan sebaiknya terkait dimensi pembangunan yang kompleks seperti ini kita sebaiknya duduk bersama bukan dengan gugat menggugat, karena para penggugat pun saya yakini sedikit banyak ikut berkontribusi pada polusi udara di kotanya. Saya pun sudah 5 tahun setiap hari selalu memaksimalkan bersepada jika agenda dinasnya masih di Kota Bandung. Terima Kasih atas perhatiannya. Hatur Nuhun.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ridwan Kamil (@ridwankamil) pada

Artikel Lainnya

Beberapa waktu lalu DKI Jakarta berencana membuat hujan buatan untuk menurunkan kadar polusi udara. Menurutmu sendiri, apakah kamu setuju jika semua orang sebenarnya pasti berkontribusi atas polusi udara meski sedikit?

Tags :