Dianggap Pelintir Statement KPPAD Kalbar, Pembuat Tagar #JusticeforAudrey Dilaporkan Polisi!
11 April 2019 by Titis HaryoKok bisa gitu ya?
Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat resmi melaporkan akun Twitter Ziana Fazura (@zianafazura) yang menjadi pihak pertama pembuat tagar #JusticeforAudrey ke Polda Kalbar, Selasa (9/4).
Pelaporan ini disampaikan ketua KPPAD Kalbar Eka Nurhayati saat melakukan konferensi pers terkait kasus pengeroyokan dan perundungan pada pelajar SMP berinisial AY.
Lalu, alasan apa yang membuat KPPAD Kalbar melaporkan pembuat tagar #JusticeforAudrey pada polisi ya?
Dianggap pelintir pernyataan KPPAD Kalbar
Dilansir dari Kompas, Rabu (10/4), keputusan KPPAD Kalbar melaporkan akun Ziana Fazura ke Polda Kalbar karena dianggap telah memelintir pernyataan yang dikeluarkan oleh KPAAD Kalbar terkait adanya upaya mendamaikan pelaku dengan korban.
Pelintiran inilah yang diduga kuat menjadi pemancing reaksi warganet yang membuat berita penganiayaan pelajar SMP AY menjadi viral di media sosial.
“Kami menilai, akun (Ziana Fazura) itu semakin memperuncing masalah. Dan membelokkan statement-statement kami sebagai pelindung anak-anak Kalbar,” ucap Eka saat konferensi pers di Kantor KPPAD Kalbar, Selasa (9/4).
Jelaskan posisi KPPAD Kalbar dalam kasus
Dalam pernyataan resmi tersebut, Eka juga menjelaskan posisi KPPAD Kalbar dalam pusaran kasus penganiayaan pelajar SMP itu.
Salah satu yang menjadi poin adalah KPPAD Kalbar bukanlah penanggung jawab dalam perkara hukum dan hanya sebatas sebagai pendamping pihak yang baik pelaku yang masih SMA dan korban yang merupakan pelajar SMP.
“Lagi pula, ranah kami bukan pada penanganan perkara hukumnya. Kami hanya melakukan pendampingan,” terang Eka.
Cuitan Ziana Fazura
Sosok Ziana Fazura sendiri sampai sekarang memang belum menunjukan batang hidungnya pada publik. Namun, melalui akun Twitternya dia rutin memberikan update terkait kasus penganiayaan AY.
Salah satu cuitan Ziana Fazura akhirnya dilaporkan oleh KPPAD Kalbar karena dianggap memperkeruh susana dan membuat masalah meruncing.
Berikut cuitan Ziana Fazura dikutip dari Tribun Medan, Kamis (11/4) yang belakangan diketahui sudah dihapus:
Yang mengejutkan saya:
Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) berharap ini berakhir DAMAI demi masa depan para pelaku.
Kenapa korban kekerasan seperti ini harus DAMAI? Pelaku harus diadili dan kalau bersalah kirim ke penjara anak.
#JusticeforAudrey
Semoga baik KPPAD Kalbar dan Ziana Fazura bisa saling menahan diri dan berfokus pada kasus penganiayaan pelajar SMP AY yang kini sedang menjadi sorotan banyak pihak di Indonesia.
Sangat disayangkan ketika terjadi saling lapor disaat kasus sedang berjalan dan para pelajar yang terlibat malah menjadi tidak menentu nasibnya.