Dari Sosok Reformis Hingga Tersangka, Ini Skandal Megakorupsi Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak!
10 April 2019 by Talitha Fredlina
Kasusnya diselidiki di 12 negara!
Rabu (3/4) lalu, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menjalani sidang perdananya terkait skandal megakorupsi miliaran dollar. Najib Razak merupakan mantan Perdana Menteri yang telah berhasil memerintah selama hampir 9 tahun, yakni sejak 2009 hingga 2018 sebelum akhirnya ia kalah secara mengejutkan.
Pada awal pemerintahannya Najib Razak menunjukkan dirinya sebagai seorang reformis yang membawa berbagai perubahan bagi Malaysia.
Di hari pertama Najib Razak menjabat sebagai perdana menteri, ia menghapuskan larangan atas dua surat kabar Malaysia yang dimiliki oleh oposisi dan pembebasan terhadap 13 orang yang ditangkap berdasarkan Internal Security Act.
Sayangnya awal yang baik ini tidak berakhir dengan baik. Najib Razak tersandung kasus megakorupsi yang kini akhirnya membuatnya harus mempertanggungjawabkan diri di hadapan pengadilan.
Skandal korupsi Mantan Perdana Menteri Najib Razak ini terkuak setelah mentor politiknya yang telah pensiun, Mahathir Mohammad memutuskan untuk turun tangan. Pemerintahan Malaysia yang dipimpin oleh Mahathir Mohammad membuka kembali kasus korupsi 1MDB dan menyeret Najib Razak ke pengadilan.
Kasus ini pun tidak menjadi skandal internal Malaysia semata. Penyelidikan terkait penyelewengan dana 1MDB dilangsungkan di 12 negara dan melibatkan beberapa oknum di sejumlah negara.
Di Amerika Serikat sendiri, dua mantan bankir Goldman Sachs didakwa berkonspirasi dalam kasus 1MDB. Bank Goldman Sachs pun terancam denda 2 Miliar USD karena keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Mengingat sifat internasionalnya ini, tak heran jika seluruh dunia menyoroti kasus korupsi Najib Razak yang kini sedang bergulir.
Tidak hanya Najib Razak, istrinya, Rosmah Mansor pun menghadapi 17 tuntutan terkait pencucian uang dan penghindaran pajak. Rosmah selama ini dikenal sebagai ibu negara yang selalu tampil mewah dengan perhiasan maupun pakaian seharga jutaan dollar.
Najib Razak sendiri menghadapi 42 tuntutan dan mayoritas berkenaan dengan kasus lembaga investasi 1MDB dan beberapa lembaga negara lainnya.
