Dapat Modal Rp 3,8 T, BUMN ini viral, Pegawainya Cuma 7 Isinya Pensiunan Semua?
25 Februari 2020 by refa dewaPegawainya 7, isinya pensiunan semua?
Sepak terjang Erick Thohir selaku pemegang estafet Kementrian BUMN kini masuk babak baru, setelah menggempur habis-habisan Garuda Indonesia dengan merombak total pusaran manajemennya, kini Erick mulai melirik ke BUMN yang lain.
Mendadak nama PT PANN mendadak menarik perhatian Erick, bagaimana tidak BUMN satu ini dikenal sebagai BUMN yang jarang bahkan bisa dikatakan tidak pernah muncul ke permukaan, namun yang membuat kaget, BUMN ini mendapatkan Penyertaan Modal Neagara (PMN) sebesar 2020, sebesar Rp 3,8 triliun.
Ditambah lagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, juga sempat berseloroh bila pihaknya baru tahu ada BUMN bernama PT PANN, tak heran Erick Thohir selaku pemegang BUMN di Indoensia menilai jika PT PANN ini sebenarnya telah "salah" menjalankan core bisnisnya, apalagi yang namanya perusahaan pasti diisi oleh orang banyak, tapi di PT PANN hanya diisi 7 orang pegawai.
Berikut hasil penelusuran BUMN PT PAN dikutip dari detikcom dengan Direktur Utama PT PANN Herry S Soewandy:
Baca juga : Kementerian BUMN Dibanjiri Karangan Bunga, Netizen: Dirut Garuda Ini Musuh Bersama
Bagaimana PT PANN ini didirikan?
Menurut Direktur Utama PANN (Persero) Herry Soegiarso Soewandy, PT PANN ini didirikan pada 1974 berdasarkan Peraturan Presiden nomor 18 tahun 1974tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Persero dalam Bidang Pengembangan Armada Niaga Nasional, dengan rincian modal sebesar 93% dikuasai pemerintah sedangkan 7% oleh Bapindo yang kini berubah menjadi PT Bank Mandiri Tbk.
Modal dasar yang disetor Rp 180 miliar dan modal disetornya Rp 45 miliar, kata Herry kepada detikcom akhir pekan lalu.
Lebih lanjut menurut Herry, tujuan PT PANN itu memang dibuat sebagai wadah pemerintah untuk mengembangkan sektor kemaritiman Indonesia kala itu.
Dalam perkembangannya, tepatnya pada 1994, PT PANN berhasil membangun 74 kapal berukuran 3.000-6.000 DWT.
Kapal-kapal ini setelah dibangun, dileasingkan, artinya perusahaan pelayaran meminta pembiayaan kapal dengan cara mencicil, jelas dia.
Hal yang membedakan antara PT PANN dengan bank konvensional langsung memberikan kepemilikan kepada pembeli, tapi dalam PT PANN beda, proses leasing masuk dalam angsuran, dan jika sewa sudah selesai, maka kapan tersebut menjadi milik pembeli. Pada tahun tersebut selain memproduksi kapal, PANN juga meleasingkan kapal bekas yang telah dibeli sebanyak 304 buah untuk disewakan ke sejumlah BUMN pelayaran seperti Samudera Indonesia, PT PELNI hingga ASDP.
Baca juga : Rombak Freeport, Erick Thohir Tunjuk Putra Papua Jadi Dirut Utama!
Semua perusahaan-perusahaan itu menggunakan jasa pembiayaan PT PANN, setelah berkembang, mereka tidak lagi menggunakan pembiayaan dari kita, dan sudah mendapatkan dari luar, jelas dia.
Hingga 1994 itu PANN masih berjaya dan mengembangkan sektor kemaritiman dan pelayaran nasional di Indonesia hingga bisa sebesar ini.Kemudian, di tahun yang sama PANN diubah menjadi multifinance oleh pemerintah. Nah dari perubahan itu, pemerintah kemudian menugaskan PT PANN untuk bebrapa proyek seperti pembiayaan kapal ikan dan pesawat.
Bagaimana dengan jumlah pegawai PANN yang disebut hanya 7 orang?
Menurut Herry perihal pegawai yang hanya terdiri dari 7 orang, memang PANN tengah restrukturisasi, nah sebenarnya pegawai yang sebelum direstrukturisasi jumlahnya kurang lebih 30an, nah dari 30 pegawai tersebut mayoritas sudah mau pensiun jadi PANN tidak perlu mengganti.
Dari mana saya bayarnya?Sebagian pensiun sebagian minta pensiun dini, udah saya lepas aja.
Baca juga : Makin Beringas! Kini Erick Thohir Bakal Angkat Pejabat Baru Buat Bersih-bersih BUMN Nakal!
Jumlahnya 7 dengan saya (pegawai tetap), 12 outsourcing dan 3 kontrak. Itu kebijakan saya, kalau saya ambil pegawai tetap costnya tinggi ke asuransi, BPJS ketenagakerjaan itu biayanya tinggi. Kalau kontrak kan tidak terbebani itu. Kalau misalnya saya jadi besar ya saya mau sejahterakan pegawai nambah lagi sesuai kepentingannya, ujarnya