Dampak Mahalnya Tiket, Penumpang Lion Air Cuma 4 Orang!

Dampak mahalnya tiket pesawat atau aturan bagasi berbayar?

Tiket pesawar penerbangan domestik kini mengalami kenaikkan tariff yang dampaknya tidak hanya dirasakan berat bagi para calon penumpang, tapi juga membuat maskapai rugi. Salah satunya adalah maskapai Lion Air Group yang menjadi satu diantara beberapa maskapai yang harus merasakan kerugian akibat sepinya penumpang.

Dilansir melalui Tribunnews, berdasarkan informasi yang didapatkan, banyak pesawat Lion Air yang mangkrak dan hanya terparkir di apron Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang karena sepinya penumpang. Selain itu sejumlah maskapai juga hanya mengangkut penumpang dengan jumlah yang sedikit, menyisakan banyak kursi kosong.

Pesawat Lion Air yang hanya terparkir karena sepi penumpang | regional.kompas.com

Menurut kesaksian salah satu penumpang Lion Air, Yustianto yang mendarat di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dari Padang. Menurut pengakuannya ia hanya terbang bersama tiga penumpang lainnya.

“Lucu mas. Saya cuma empat orang doang dalam pesawat. Yakin orang naik sama turun barengan kok,” ujar Yustianto di Terminal 1 bandara Soekarno-Hatta.

Menurut pengakuannya, biaya yang harus ia rogoh untuk mendapatkan tiket terbang dari Padang menuju Bandara Soekarno-Hatta mencapai angka Rp 1,5 juta. Saat dikonfirmasi, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro membenarkan hal tersebut.

“Karena saat ini musim sepi saja. Tidak hanya parkir, kita tetap ada melakukan maintenance. Lalu pesawat itu juga bisa dioperasikan buat rotasi. Tapi kalau mangkrak itu dalam tanda kutip pesawat tetap bisa dioperasikan,” jelas Danang.

Namun Danang belum bisa memastikan dan memberi keterangan berapa tepatnya jumlah pesawat yang menganggur di Terminal 1 dan 2 bandara Soekarno-Hatta. Meski hanya sedikit akibat dari terpapar mahalnya tiket pesawat dan aturan bagasi berbayar, Danang menjelaskan sepinya penumpang karena sedang dalam musim sepi.

“Sepi karena low season (musim sepi) saja. Kalau itu (bagasi berbayar) kan kebijakan, tapi lebih ke pilihan penumpang kalau harga bagasi. Yang jelas kebijakan bagasi itu merupakan kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan,” ujar Danang.

Dalam menghadapi peraturan bagasi berbayar ini Lion Air Group akan memberlakukan kebijakan bagasi nol kilogram untuk rute domestik. Hal itu adalah sebagai langkah mempertahankan tingkat ketepatan dan tuntutan persaingan pasar.

Danang Mandala Prihantoro | suaramerdeka.id
Artikel Lainnya

Hadirnya opsi baru ini menurut Danang, setiap pelanggan bisa melakukan perjalanan yang lebih ekonomis dan terjangkau dengan pilihan kapasitas bagasi menurut tingkat keperluan perjalanan. Kepala Office In Charge (OIC) Bandara Halim Perdanakusuma, Erick Arrahman, menuturkan meski saat ini mengalami penurunan jumlah penumpang, namun pihaknya terus berkomitmen memberikan pelayan terbaik kepada para penumpang.

Gimana nih buat kamu yang sering berpergian liburan atau urusan pekerjaan yang butuh pesawat sebagai alat transportasi utama, terganggukah dengan aturan bagasi berbayar? Atau merasa hal tersebut perlu diberlakukan?

Tags :