Bupati Klaten Bikin Heboh, Bantuan Sanitizer Kemensos Ditempel Stiker Wajah. Pencitraan?

Bupati Klaten Bikin Hebob, Bantuan Sanitizer Kemensos Ditempeli Stiker Wajahnya. Pencitraan?
Viral bantuan sanitizer Kemensos Ditempeli Stiker Bupati Klaten | twitter.com

Viralnya bantuan sanitizer yang ditempel stiker wajah Bupati Klaten berbuntut panjang!

Foto sebuah botol hand sanitizer yang ditempeli dengan stiker bergampar Bupati Klaten Sri Mulyani sedang menjadi sorotan tajam usai viral di media sosial beberapa waktu terakhir.

Hal ini tidak lepas dari botol hand sanitizer yang ternyata merupakan bantuan untuk masyarakat yang diberikan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Tak pelak, banyak yang menilai aksi penempelan stiker ini merupakan salah satu kampanye dan penceritaan terselubung dari Sri Mulyani.

Lantas, seperti apa kontroversi Bupati Klaten yang diduga manfaatkan bantuan untuk kampanye ini?

1.

Bupati Klaten jadikan bantuan Kemensos alat kampanye

Bupati Klaten Bikin Hebob, Bantuan Sanitizer Kemensos Ditempeli Stiker Wajahnya. Pencitraan?
Botol hand sanitizer bantuan dari Kemensos yang ditempeli stiker wajah Bupati Klaten, Sri Mulyani. | twitter.com

Sorotan tajam pada Bupati Klaten Sri Mulyani ini sendiri bermula dari viralnya sebuah foto hand sanitizer yang ditempeli dengan stiker bergambar wajah pada 27 April 2020.

Seperti yang diunggah oleh mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif dalam akun Twitter pribadinya, @LaodeMSyarif.

Baca Juga: Kisah Pedih Dokter Robert Marampe Meninggal Tertular Corona, Tunda Nikah Demi Ribuan Pasien!

Laode menilai, temuan bantuan sosial dari pemerintah yang ditempeli dengan stiker Bupati Klaten ini merupakan contoh dari memanfaatkan situasi bencana untuk kampanye.

“Ini CONTOH yg mengambil KESEMPATAN KAMPANYE di tengah WABAH COVID-19. Contoh CONFLICT OF INTEREST akut & bupati TANPA RASA MALU. BANTUAN @KemensosRI DITEMPELI PHOTO DIRI SENDIRI,”

Sontak, aksi tak elok dari Sri Mulyani ini pun menuai banyak reaksi keras dan dianggap sangat tidak pantas dilakukan di tengah perjuangan melawan pandemi corona atau Covid-19.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga langsung memberikan peringatan keras kepada Sri Mulyani setelah mendapatkan pengaduan dari masyarakat.

Baca Juga: Resahkan Rakyat Karena Bebaskan Napi Saat Corona, Menkumham Digugat. Netizen: Bikin Repot Aja!

2.

Bupati Klaten beri klarifikasi

Bupati Klaten Bikin Hebob, Bantuan Sanitizer Kemensos Ditempeli Stiker Wajahnya. Pencitraan?
Bupati Klaten, Sri Mulyani | timlo.net

Bupati Klaten Sri Mulyani langsung memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas keriuhan yang muncul usai foto hand sanitizer berstiker dirinya viral di media sosial.

Sri pun mengaku sudah membuat klarifikasi dan menyebut kejadian itu terjadi karena adanya kesalahan saat pembagian di lapangan.

“Sudah saya klarifikasi, ada kekeliruan di lapangan (soal penempelan stiker),” jelasnya.

“Di lapangan mungkin ditempelin semua, kejadiannya seperti itu,” lanjut Sri seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/4).

Baca Juga: Stafsus Milenial Jokowi Berguguran, Giliran Andi Taufan Garuda Mundur Dari Jabatan!

Politisi PDI Perjuangan itu juga menjelaskan bahwa bantuan sanitizer dari Kemensos itu hanya sebanyak 1.000 botol sedangkan pengadaan sanitizer dari dirinya mencapai puluhan ribu botol.

“Dari Kemensos itu terbatas sekali, dari Kemensos sangat terbatas. Tidak banyak. Justru yang banyak itu dari kami (Pemkab Klaten),”

Dia juga menjelaskan bahwa pembagian botol sanitizer berstiker dirinya merupakan bantuan yang dikhususkan untuk internal PDI Perjuangan, yakni pengurus anak cabang (PAC).

“Ada beberapa, karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC,” jelasnya.

Artikel Lainnya

Viralnya foto bantuan sanitizer dari Kemensos yang malah ditempeli stiker bergambar kepala daerah Bupati Klaten Sri Mulyani memang terus menjadi sorotan publik.

Aksi dari Sri Mulyani ini dianggap sebagai salah satu politik tak etis dengan memanfaatkan suasana wabah pandemi sebagai kampanye pencitraan diri.

Semoga pemerintah bisa memberikan teguran keras atas peristiwa ini karena pemimpin yang dengan sengaja memanfaatkan suasana bencana untuk mencari keuntungan pribadi jelas sangat menciderai demokrasi dan rakyat Indonesia.

Tags :