Bentrok Berdarah TNI vs Polri di Papua, 3 Polisi Tewas Tertembak. Salah Satunya di Leher!

Kronologi Bentrok Berdarah TNI-Polri di Papua, 3 Polisi Tewas Ditembak
Bentrokan terjadi antara oknum anggota Polri dan TNI di Mamberamo Jaya, Papua, Minggu (12/4). | www.jpnn.com

Diduga bentrokan berdarah antara TNI dan polisi ini karena salahpaham belaka. Duh, serem amat ya.

Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua tiba-tiba memanas setelah terjadi bentrokan antara oknum anggota TNI dengan Polri pada Minggu (12/4) pagi.

Akibatnya, sebanyak 3 orang anggota kepolisian tewas mengenaskan dengan luka tembak di tubuhnya. Bentrokan ini sendiri diduga terpicu lantaran ada kesalahpahaman antara dua Polres Mamberamo Raya dengan Satgas Yonif 755.

Seperti apa kronologi lengkapnya? Simak berikut ini.

1.

Kronologi bentrokan TNI-Polri di Papua

Kronologi Bentrok Berdarah TNI-Polri di Papua, 3 Polisi Tewas Ditembak
Proses evakuasi korban bentrokan antara oknum Polri-TNI di Mamberamo Jaya, Minggu (12/4). | www.kenkenews.com

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (13/4), Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw membenarkan adanya gesekan antara anggota kepolisian dengan TNI di Mamberamo Raya.

Berdasarkan penyelidikan sementara, peristiwa berdarah itu dipicu dari kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan Polri atas insiden yang terjadi di Kasonaweja pada Sabtu (11/4) lalu.

Baca Juga: Ngeri! Sempat Dinyatakan Hilang, Mayat Bocah 7 Tahun asal Maluku Ditemukan di Perut Buaya!

“Betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman,”

“Dari laporan yang diterima, terungkap bahwa anggota (polisi) yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang,” jelas Paulus.

Aksi ini lantas berlanjut pada Minggu pagi yang akhirnya membuat 3 anggota polisi tewas dalam bentrokan tersebut.

2.

3 anggota polisi tewas tertembak

Kronologi Bentrok Berdarah TNI-Polri di Papua, 3 Polisi Tewas Ditembak
Akibat bentrokan TNI vs Polri di Mamberamo, 3 polisi dinyatakan tewas. | koreri.com

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menyebut ada 3 anggota polisi Polres Mamberamo Raya yang menjadi korban tewas dalam tragedi berdarah itu.

“Akibat kesalahpahaman tersebut, 3 orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias,”

“Mereka mengalami luka tembak di leher dan dada sebelah kiri dan paha bagian kiri,” jelasnya.

Baca Juga: Tak Pakai Masker di Luar Rumah, Pria di Filipina Ditembak Mati Polisi

Selain ada korban tewas, Kamal juga menyebut ada dua anggota polisi yang kini juga masih dalam perawatan karena mendapatkan luka tembak di tubuhnya.

Para korban pun disebut sudah dibawa ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan pasca kerusuhan antara dua institusi keamanan negara itu.

3.

Kapolda minta semua pihak tenang

Kronologi Bentrok Berdarah TNI-Polri di Papua, 3 Polisi Tewas Ditembak
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw minta semua pihak tenang pasca pecahnya bentrokan Polri dan TNI di Mamberamo Jaya. | regional.kompas.com

Irjen Paulus juga mengimbau kepada seluruh anggota baik Polri maupun TNI agar bisa tetap menahan diri dan menjaga ketenangan di tengah situasi tegang ini.

Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Kodam XVII Cenderawasih untuk membentuk Tim Gabungan yang akan menyelidiki penyebab sebenarnya kasus ini.

Baca Juga: Baru Corona, PNS di NTT Malah Asik Sewa 4 PSK. Salah Satunya Masih Bocah Belia!

“Kami akan konsolidasi untuk menenangkan semua anggota kami, prajurit kami, terutama perwira di lapangan untuk bisa menenangkan semuanya dan tidak keluar dari komando,”

Paulus juga memastikan akan menarik seluruh senjata yang dipegang para anggotanya agar tidak kembali jatuh korban jiwa.

“Semua yag memegang senjata kami tarik dan kami amankan agar tak ada aksi balasan,” tegasnya.

Artikel Lainnya

Bentrokan berdarah antara Polri-TNI di Papua memang menjadi kabar yang menggemparkan di awal pekan ini.

Sebanyak 3 anggota polisi pun dinyatakan meninggal dengan luka tembak pasca tragedi di Mamberamo Jaya tersebut.

Semoga baik Polisi dan TNI bisa segera menyelesaikan masalah ini karena bukan hanya akan mengganggu kestabilisan keamanan tapi juga bisa menjadi citra buruk penegak hukum di Indonesia.

Tags :