Bendera PDIP Dibakar, Banteng Mengamuk. Megawati: Rapatkan Barisan!

ilustrasi Megawati Soekarnoputri
ilustrasi Megawati Soekarnoputri | m.tribunnews.com

Megawati Soekarnoputri: Rapatkan barisan!

Polemik pembakaran bendera Partai Demikrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang terjadi pada Kamis, (25/6/20) kemarin berbuntut panjang. Pembakaran yang terjadi saat aksi demo yang digelar oleh Persaudraan Alumni (PA) 212 di depan gedung MPR/DPR untuk menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tersebut menyulut kegeraman sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

Dilansir dari detik.com, Jum'at (26/6/20), dari aksi pembakaran tersebut, menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat Ketua Umum sampai mengeluarkan surat perintah harian kepada seluruh kadernya di Indonesia.

Ya benar ibu ketua umum mengeluarkan surat perintah harian, kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan yang diterima, Kamis (25/6/2020).

Surat yang dikeluarkan sehari setelah aksi pembakaran bendera PDIP oleh massa demo itu juga ditandangani langsung oleh Megawati, isinya, meminta agar semua kader PDIP di seluruh Indonesia siap siaga, namun tetap mematuhi aturan yang berlaku yakni mengedepankan proses hukum atas kasus pembakaran bendera partainya.

Lebih lanjut Hasto menjelaskan jika sedari awal partainya selalu mengedepankan dialog kekeluargaan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sesuai amanat Founding Father Indonesia, Ir Soekarno.

Bung Karno selalu mendambakan dan memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa, demikian halnya kami. Semua persoalan bisa diselesaikan dengan musyawarah, kata Hasto.

Baca juga : Hasil Ijtima Ulama IV tentang NKRI Bersyariah Tuai Kontroversi, Ini Penjelasan PA 212!

PA 212 berdalih akan mengusut tuntas!

Di tempat terpisah, PA 212 mengaku akan melakukan pengusutan terkait pelaku pembakaran bendera PDIP tersebut, juru bicara (jubir) PA 212, Haikal Hassan, mengklaim jika dirinya tidak tahu menahu jika selama aksi demo ada aksi pembakaran bendera PDIP teresbut.

Sementara itu, PA 212 mengaku akan mengusut pelaku pembakaran. Juru bicara PA 212, Haikal Hassan, mengaku sama sekali tak melihat aksi pembakaran bendera PDIP tersebut.

Lagi diusut juga. Takutnya ada penyusup yang suka adu domba, ujar Haikal ketika dimintai konfirmasi, Kamis (25/6).

Berikut isi surat harian dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri:

SURAT PERINTAH HARIANKETUA UMUM PDI PERJUANGAN

Merdeka!!!

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah partai yang sah dan dibangun melalui sejarah panjang serta berakar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikan oleh Bung Karno pada tanggal 4 Juli 1927.

PDI Perjuangan juga memiliki sejarah panjang di dalam memperjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekuensi dikuyo-kuyo, dipecah belah, dan puncaknya penyerangan kantor partai pada tanggal 27 Juli 1996.

Meskipun demikian dalam perjalanannya, PDI Perjuangan tetap dan selalu akan menempuh jalan hukum. PDI Perjuangan akan terus mengobarkan elan perjuangan bagi dedikasi partai untuk rakyat, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga : Jokowi Berhasil 'Damai' di MRT, PA 212: Selamat Tinggal Prabowo Subianto!

Artikel Lainnya

Atas dasar hal tersebut, sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan saya tegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa sebab kita adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa.

Terus rapatkan barisan!Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat,karena rakyatlah cakrawati Partai.

Sekali Merdeka Tetap Merdeka!Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!

Bendera selalu tegak!! Seluruh kader siap menjaganya!!!

Tags :