Belum Diuji WHO, Jamu Ini Klaim Bisa Sembuhkan Corona dan Siap Dipasarkan

Covid Organics | www.bbc.com

Presiden Madagaskar meluncurkan jamu Covid Organics

Madagaskar membuat racikan jamu yang konon bisa digunakan sebagai obat Covid-19. Meski pihak WHO belum membuktikan manfaat dari jamu tersebut, sejumlah negara di Afrika telah memesan jamu tersebut.

1.

Jamu Madagaskar diklaim mampu sembuhkan Covid-19

Covid Organics | www.aa.com.tr

Pada bulan April lalu, Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, meluncurkan jamu dengan merek Covid Organics. Sebuah konferensi pers pun digelar untuk mengumumkan peluncuran obat Covid-19 tersebut.

Jamu Covid Organics ini diklaim sudah berhasil menyembuhkan dua orang yang positif terpapar virus corona. Pada Jumat, 8 Mei 2020, perwakilan dari Tanzania pun telah mengambil pesanan jamu Covid Organics dari Madagaskar.

Baca Juga: Niat Tertibkan Penambang Liar di Jambi, Kapolsek Malah Ditusuk dan 7 Polisi Disandera!

Jamu Covid Organics merupakan minuman yang dibuat dari tanaman Artemisia. Tanaman tersebut bersifat anti-malaria tetapi belum diuji secara ilmiah dan belum diakui secara internasional.

Saat Rajoelina mengklaim keampuhan dari jamu Covid Organics ini, WHO pun mengingatkan perlunya adanya pengujian untuk menakar kemanjuran dan efek samping dari obat tersebut.

2.

Sejumlah negara Afrika mendapat jamu Madagaskar gratis

Presiden Madagaskar | www.aljazeera.com

Dilansir dari Reuters, Jumat (8/5), Madagaskar sudah mengekspor ribuan botol jamu Covid Organics yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Terapan Malagasi. Beberapa negara pun bahkan mendapatkan jamu ini secara gratis, seperti Tanzania, Guinea Ekuatorial, Republik Afrika Tengah, Liberia, Republik Demokratik Kongo, dan Guinea Bissau.

Baca Juga: Tragedi Maut Pesawat Jatuh di Danau Sentani, Pilot Sempat Teriak 'Mayday'!

Seorang penasihat hukum di kantor Presiden Madagaskar mengatakan kepada Reuters bahwa Madagaskar akan segera menjual jamu Covid Organics ke pasaran, “Obat ini akan dipasarkan” ujar Marie Michelle Sahondrarimalala, Direktur Studi Hukum di Presidensi.

“Madagaskar telah menerima pesanan dari otoritas negara-negara lain tetapi juga dari orang-orang pribadi” sambungnya. Beberapa kepala negara Afrika pun mengatakan bahwa mereka telah memesan Covid Organics.

3.

WHO khawatir efek samping jamu Madagaskar

Presiden Madagaskar | ewn.co.za

WHO menyebut senyawa terisolasi yang diekstraksi dari Artemisia efektif dalam obat malaria namun tanaman tersebut tidak bisa mengobati malaria. Kepala WHO Afrika, Matshidiso Moeti, mengatakan ia khawatir orang yang mengonsumsi jamu ini akan merasa kebal dan mungkin melakukan tindakan yang berisiko.

“Kami khawatir menggembar-gemborkan produk ini sebagai tindakan pencegahan kemudian dapat membuat orang merasa aman” kata Moeti.

Baca Juga: Kurangi PHK, Negara Bolehkan Warga Usia di Bawah 45 Tahun Kerja Lagi. Netizen: Anjay Ditumbalin!

Guinea Bissau sudah menerima lebih dari 16 ribu dosis yang didistribusikan ke 14 negara Afrika Barat lainnya. Wakil Menteri Informasi Liberia, Eugene Farghon, mengatakan tidak ada rencana menguji jamu ini sebelum didistribusikan.

“Ini akan digunakan oleh warga Liberia dan akan digunakan pada warga Liberia” ujar Farghon.

“Madagaskar adalah negara Afrika karena itu kami akan melanjutkan sebagai negara Afrika dan akan terus menggunakan ramuan Afrika kami” imbuhnya.

Sementara itu, Uni Afrika mengungkapkan pihaknya tengah berupaya mendapatkan data teknis Madagaskar tentang jamu ini dan akan meneruskannya ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Rakyat Afrika untuk melakukan evaluasi.

Artikel Lainnya

“Tinjauan ini akan didasarkan pada etika global dan norma-norma teknis untuk mengumpulkan bukti ilmiahh yang diperlukan” ungkap pihak Uni Afrika.

Tags :