Begini Pedasnya Sindiran Prabowo yang diduga dialamatkan pada Jokowi di Kampanye Akbar. Menggigit!
08 April 2019 by Talitha FredlinaTiap sindiran, berangkat dari kepedulian akan bangsa!
Pada kesempatan Kampanye Akbar Prabowo – Sandi, Minggu (07/04) kemarin, Prabowo menyampaikan pidato politiknya dengan berapi-api. Berbagai hal dikemukakan Prabowo pada kesempatan tersebut. Mulai dari kritik akan pemerintah kini hingga berbagai janji politiknya untuk masyarakat.
Di tengah pidato politik yang disaksikan oleh ratusan ribu massa pendukung capres 02 tersebut, Prabowo juga menyampaikan beberapa sindiran yang tertuju pada elite politik yang diduga Jokowi. Sindiran tersebut terkait perekonomian negara, kemiskinan dan program kartu sakti Jokowi.
Sindiran ini disampaikan Prabowo sembari memberatkan suara dan menirukan gaya bicara orang lain. Melihat hal ini, massa yang hadir pun sontak tertawa.
Tidak hanya menyindir, Prabowo pun mengkritisi fenomena korupsi di Indonesia yang menurutnya sudah seperti penyakit stadium empat.
“Kekayaan Indonesia diambil ke luar negeri, terlalu banyak korupsi di negeri ini. Ada wartawan asing tanya bagaimana korupsi di Indonesia. Saya bilang corruption in Indonesia is already a disease, stadium four,” ucap Prabowo.
“Banyak rakyat kita yang air bersih saja tidak punya. Republik apa yang tidak bisa memberikan air bersih untuk rakyatnya? Ada rakyat yang kelaparan, republik apa yang 73 tahun merdeka rakyatnya gantung diri karena nggak bisa kasih makan keluarganya?” Sambungnya kemudian.
Menanggapi sindiran tersebut, Ma’ruf Amin memberi penjelasan terkait program kartu pra-kerja yang diusung pihaknya dan Jokowi. Menurutnya, kartu tersebut berfungsi memberi skill bagi para pencari kerja, agar mempermudah mereka dalam mencari pekerjaan.
“Kartu itu kan alatnya untuk mendapatkan pekerjaan,” Tutur Ma’ruf Amin di kediamannya seperti dikutip dari Detikcom
“Dilakukan skilling, up-skilling, re-skilling. Diberi skill dulu, kemudian diberikan Kartu Pra Kerja supaya mudah mendapatkan pekerjaan. Tidak ujung-ujung kerjaan, kerjaan. Orang kan butuh skill,” lanjut Ma’ruf Amin.
Juru Bicara TKN, Arif Budimanta juga menanggapi sindiran Prabowo terkait pertumbuhan ekonomi dengan menyatakan pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen tersebut patut untuk diapresiasi.
Menurutnya, tingkat pertumbuhan tersebut sudah luar biasa setelah tren pertumbuhan ekonomi yang menurun akibat efek samping dari krisis ekonomi tahun 2008 sampai 2015 lalu.
Bagaimanapun, baik Prabowo maupun Jokowi adalah calon pemimpin bangsa yang selayaknya bersuara demi kepentingan masyarakat luas. Sehingga kritik maupun sindiran yang disampaikan pasti dilakukan demi kebaikan bangsa dan negara. Betul?