Ayahnya Kecanduan Ponsel, Seorang Bocah di China Curhat Lewat Esai. Isinya Mengharukan!
29 Januari 2019 by LukyaniPelajaran penting untuk semua orangtua dan calon orangtua!
Kalau biasanya kita mendengar cerita tentang para orangtua yang mengeluhkan anak-anaknya yang kecanduan bermain ponsel, hal yang berbeda justru dialami oleh seorang anak asal Cina. Anak tersebut mengeluhkan perilaku sang ayah yang terus-menerus bermain ponsel.
Keluhan tersebut disampaikannya melalui esai yang ia buat untuk tugas sekolah. Esai tersebut viral di media sosial dan mengundang banyak komentar dari warganet.
Menyampaikan keluhan untuk sang ayah melalui tugas sekolah
Seorang anak laki-laki asal Cina menjadi sorotan warganet setelah esai yang ia tulis untuk sekolahnya beredar di media sosial. Dalam esai tersebut, Xiaozhi menumpahkan keluhan mengenai ayahnya yang kecanduan bermain ponsel.
Esai bocah berusia 9 tahun yang berjudul “Ayah, aku ingin memberitahumu” ini pertama kali diunggah oleh guru sekolah Xiaozhi melalui media sosial Webo, microblogging Cina. Adapun Xiaozhi bersekolah di Sekolah Internasional Luoyang, Kota Luoyang, Henan.
Sebagaimana dilansir oleh The Straitstimes, Minggu (27/1), Xiaozhi menulis, “Ayah, setiap kali aku memintamu memeriksa PR-ku, ayah hanya melihat sekali dan berkata ‘tidak buruk, sekarang mainlah’”. Kalimat ini mengungkapkan kekecewaan Xiaozhi yang merasa ingin lebih diperhatikan oleh sang ayah.
Xiaozhi juga menceritakan perilaku ayahnya yang sangat kecanduan dengan ponsel. Siang hari, malam hari, tidak berhenti bermain ponsel. Menurut Xiaozhi, ayahnya tidak bisa hidup tanpa bermain ponsel. “Seolah-olah ada penyedot debu di dalam ponsel yang mengisapnya masuk,” tulis Xiaozhi.
Xiaozhi pun menganalogikan adiksi sang ayah akan ponsel dengan serigala yang sedang kelaparan dan melihat daging segar.
“Ayah, yang aku ingin bukan rumah yang dipenuhi titbit, bukan ponsel paling canggih, dan bukan mainan yang mewah. Aku hanya ingin ayah meletakkan ponselmu dan bermain denganku. Ayah, selama kau meletakkan ponselmu, aku bersedia menukar hidupku. Aku mencintaimu, Ayahku,” ujar Xiaozhi mengungkapkan kesedihan dan kecintaannya pada sang ayah.
Tanggapan orangtua Xiaozhi
Mengenai hal ini, orang tua Xiaozhi pun memberikan tanggapan. Menurut Ibu Xiaozhi, suaminya memang kecanduan menggunakan ponsel. Ayah Xiaozhi mengatakan bahwa bermain ponsel, bermain game, membantunya merasa rileks setelah lelah bekerja.
“Kami pikir menggunakan ponsel sepanjang hari bukanlah masalah. Kami tidak menyadari anak ini sangat sensitif,” ungkapnya. Membaca esai Xiaozhi, sang ayah pun merasa bersalah dan sadar bahwa selama ini ia telah mengabaikan anak yang sangat mencintainya.
Ia pun bertekad untuk memperbaiki diri dan memperbaiki hubungannya dengan Xiaozhi. Ia berjanji untuk mengambil lebih banyak cuti dan menghabiskannya bersama sang anak.
Pelajaran penting bagi para orangtua dan calon orangtua nih. Sesibuk apa pun, selelah apa pun, habiskan waktu luang bersama keluarga dan anak. Menenangkan diri dan menghibur diri sendiri setelah lelah bekerja memang penting, namun hal ini tidak menjadi benar jika demi melakukannya kita harus mengabaikan anak dan keluarga.