Anggotanya Tularkan Virus Corona, Pemimpin Sekte Sesat di Korea Selatan Berlutut dan Minta Maaf
29 Juni 2020 by LukyaniLee Man Hee ungkap perasaan menyesal dan malu.
Pemimpin sebuah sekte sesat yang kontroversial di Korea Selatan menyampaikan permintaan maaf setelah anggota sektenya terungkap menularkan virus corona. Pemimpin sekte tersebut menyampaikan permintaan maaf dan perasaan menyesalnya melalui konferensi pers.
Pemimpin sekte meminta maaf dan menyesal
Dalam konferensi pers yang ia gelar di Gereja Gapyeong, Lee Man Hee berlutut sebanyak dua kali sebagai gestur tradisional Korea Selatan untuk menyampaikan bahwa ia tulus menyampaikan permintaan maaf dan rasa menyesal.
“Kami sudah melakukan yang terbaik namun kami tidak mampu menghentikan penyebaran virus ini” ujar Lee, ketua sekte yang mengaku sebagai Yesus, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Hasil Penelitian ini Sebut Pasien Sembuh Corona Alami Cacat Paru Permanen!
Pemimpin sekte sesat Gereja Shincheonji ini mengatakan ia sama sekali tidak menyangka wabah virus corona ini akan melanda dunia.
“Namun di sisi lain, saya meminta pengampunan karena saya tidak mengira (virus corona) ini bakal terjadi bahkan di mimpi saya” tutur Lee.
Diwartakan oleh Sky News, Lee Man Hee yang berusia 88 tahun tersebut menyebut wabah virus corona di Korea Selatan merupakan suatu musibah besar.
Baca Juga: Ngeri! Pasien Ini Tak Berdaya Diapit 2 Jasad Korban Corona!
Anggot sekte sempat mengunjungi Wuhan
Adapun Gereja Shincheonji yang dipimpin Lee Man Hee dinilai sesat karena sang pemimpin mengenakan jubah Yesus dan ia berjanji akan membawa 144 ribu pengikut Gereja Shincheonji masuk surga.
Pengikut Gereja Shincheonji dikabarkan sempat menggelar pertemuan di Wuhan, China, yang merupakan wilayah pertama munculnya wabah virus corona pada akhir tahun 2019 lalu. Pasien 31, julukan bagi anggota cabang Gereja Shincheonji, diduga merupakan gelombang pertama penyebaran virus corona di Korea Selatan dalam beberapa pekan terakhir.
Mengetahui bahwa sebagian besar infeksi virus corona berasal dari Gereja Shincheonji, masyarakat Korea Selatan pun geram. Bahkan, beberapa orang yang menghadiri konferensi pers Lee Man Hee berteriak dan menyatakan kekesalannya.
Baca Juga: Diduga Mematikan dan Picu Wabah Listeria, Kementan Musnahkan Jamur Enoki asal Korsel!
Dijerat tuduhan pembunuhan
Situasi tegang pun sempat terjadi di luar tempat yang dijuluki sebagai Istana Kedamaian tersebut. Sebelumnya, ratusan petugas kepolisian setempat telah melakukan penjagaan ketat demi mengantisipasi terjadinya kerusuhan.
Saat ini, jaksa penuntut telah mempertimbangkan untuk menjerat Lee Man Hee dengan tuduhan pembunuhan setelah organisasi yang ia pimpin menolak untuk bekerja sama dengan aparat yang berwajib.
Menurut Lee, banyak masyarakat yang salah paham dengan kelompok yang ia pimpin ini. Setelah menyampaikan permintaan maaf, sekte tersebut menyatakan siap mematuhi pemerintah dan meminta publik untuk menghentikan stigma dan kebencian terhadap para anggotanya.
Hingga saat ini, Korea Selatan sudah melaporkan lebih dari 4 ribu kasus positif virus corona. Dari ribuan kasus tersebut, angka kematiannya mencapai 26 kasus. Klaster terbaru dari kasus virus corona pun muncul di Seoul, ibu kota Korea Selatan. Munculnya klaster barru ini membuat publik khawatir dengan gelombang kedua infeksi virus corona yang akan melanda sejumlah negara Asia Timur.