Aksi Siswa di Riau Viral, Dewan Pendidikan Minta Tinjau Ulang Kelulusan
14 Mei 2020 by LukyaniPara siswa di Riau melakukan perayaan kelulusan dengan aksi coret-coret
Terkait aksi siswa-siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Dewan Pendidikan Provinsi Riau akhirnya buka suara. Para siswa tersebut melakukan perayaan kelulusan dengan aksi coret-coret. Foto dan video mereka pun viral di media sosial.
Pendapat Dewan Pendidikan Provinsi Riau
Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Riau, Zulkarnaen Noerdin, mengatakan ia merasa prihatin dan menyayangkan aksi tersebut dilakukan oleh para siswa.
“Kejadian yang terjadi di saat kita baru sehari memperingati Hari Pendidikan Nasional. Ini tidak hanya mencoreng dunia pendidikan Riau tetapi juga masyarakat Riau sebagai masyarakat yang berbudaya melayu,” ujar Zulkarnaen, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Niat Tertibkan Penambang Liar di Jambi, Kapolsek Malah Ditusuk dan 7 Polisi Disandera!
Zulkarnaen berpendapat, aksi para siswa ini dinilai tidak mencerminkan sikap, perilaku, etika, dan moral siswa yang menjalani pendidikan. Apalagi mengingat situasi pandemi Covid-19 dan bulan suci ramadhan.
Zulkarnaen pun meminta kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh stakeholder dan shareholder di dunia pendidikan. “Hakikat pendidikan merupakan proses kehidupan berkelanjutan yang mengupayakan memanusiakan manusia agar memiliki peradaban, yaitu berakhlakul karimah, nilai dan pengetahuan religius, nilai dan pengetahuan budaya,” ucap Zulkarnaen.
Kelulusan ditinjau ulang
Dewan Pendidikan Provinsi Riau pun meminta kepada Dinas Pendidikan Riau untuk meninjau ulang kelulusan para siswa tersebut. Dinas pendidikan diharapkan mampu mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini.
Baca Juga: Tragedi Maut Pesawat Jatuh di Danau Sentani, Pilot Sempat Teriak 'Mayday'!
“Jika perlu, kepala sekolah meninjau kembali surat keputusan tentang kelulusan atau menahan ijazahnya dan tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku terhadap oknum siswa-siswi yang melakukan tindakan tidak senonoh itu”
“Itu dengan alasan pertimbangan nilai karakter (budi pekerti) mereka belum memenuhi standar kelulusan,” tambah Zulkarnaen.
Tidak ada sanksi dari sekolah
Tak hanya itu, menurut Zulkarnaen, kejadian semacam ini harusnya bisa diantisipasi oleh pihak sekolah. Bahkan, pihak sekolah bisa meminta bantuan polisi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya digantungkan pada sekolah, dinas pendidikan, ataupun guru. Tapi, yang juga penting adalah peran dan tanggung jawab orang tua serta lingkungan luar sekolah,” papar Zulkarnaen.
Baca Juga: Detik-Detik Kapal Tanker di Belawan Medan Meledak Hebat, Awak Kapal Sempat Terjebak!
Meski Zulkarnaen meminta peninjauan ulang kelulusan, Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kaharudin, berpendapat tidak ada sanksi yang bisa dikenakan bagi para siswa tersebut karena mereka sudah dinyatakan lulus dari sekolah.
“Sanksi secara aturan sekolah mungkin tidak ada karena anak-anak kan sudah dinyatakan lulus,” ujar Kaharudin, dikutip dari Kompas.com. Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kunto Darussalam, Rapani, hingga saat ini masih enggan memberi komentar terkait kejadian ini.
Sebelumnya, sejumlah siswa dan siswi SMA di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, melakukan perayaan kelulusan yang kemudian viral di media sosial. Mereka merayakan kelulusan dengan coret-coret seragam sekolah dan hura-hura. Sontak peristiwa ini mengundang berbagai tanggapan dari warganet. Tak sedikit warganet yang kesal dan menghujat aksi para siswa tersebut.