Aksi Pengendara Moge yang Viral Ditendang Paspampres, Karena Terobos Istana Kepresidenan
02 Maret 2021 by Riris Aditia Ningrum
Polisi periksa pengendara moge yang viral menerobos Ring 1.
Baru-baru ini, viral video Paspampres menendang pengendara motor gede (moge) pada Minggu (21/2). Kejadian itu bermula saat kawanan pengendara moge nekat menerobos kawasan ring 1 yang bersebelahan dengan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Survei Microsoft Beri Gelar Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara
Hasil pemeriksaan polisi

Usai video itu viral, Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap pengendara moge pada Senin (1/3) kemarin. Hasilnya, polisi menetapkan sanksi tilang atas pelanggaran lalu lintas.
“Jadi untuk prosesnya akan kita lakukan penilangann, karena kami lihat hanya pelanggaran lalu lintas,” ujar Kasubdit Gakkum, AKBP Fahri Siregar.
BACA JUGA: Diusir Saat Ingin Bertemu Raffi Ahmad, Pria Ini Mengadu ke Baim Wong

Jubir pengendara moge minta maaf

Dalam pemeriksaan tersebut, juru bicara pengendara moge, Halid Darmawan meminta maaf atas aksi yang ia lakukan bersama teman-temannya. Dia mengaku tidak ada niatan apapun untuk melakukan tindakan yang mengancam.
Saya intinya memohon maaf sebesar-besarnya kepada satuan Paspampres dan jajaran anggota yang sedang bertugas pada saat kejadian berlangsung. Tidak ada sedikit pun niatan kami untuk merusak citra baik Paspampres di mata publik dan juga tidak ada niatan kami untuk mengancam VVIP di ring 1,” kata Halid.
Respon Paspampres
Asisten Paspampres, Letkol Inf Wisnu Herlambang menyambut baik permintaan maaf yang disampaikan pengendara moge. Wisnu mengingatkan agar ke depan para pengendara motor menaati aturan lalu lintas. Dia juga menegaskan bahwa masalah tersebut telah selesai.
Sebelumnya, Wisnu menuturkan bahwa aksi pengendara moge itu termasuk kategori bahaya. Sehingga tindakan Paspampres yang menendang motor pengendara telah benar sesuai prosedur.
Kalau itu hanya ditendang, tidak dipukul. Dan sebetulnya itu sudah tindakan yang paling ringan. Sebenarnya kalau sudah menerobos VVIP di aturannya ditembak. Dilumpuhkannya dengan cara ditembak karena sudah mengancam. Sudah menerobos artinya mengancam,” tegas Wisnu (26/2).

Netizen: Penjarakan biar jadi pelajaran
Berita ini pun langsung memicu komentar panas dari para netizen. Salah satunya di kolom komentar channel YouTube Kompas TV yang memberitakan kejadian ini.
Cuman minta maaf lu pikir selesai. Masuk pernjara dulu baru selesai masalah. Gak pakai kaca spion dan juga geber,” tulis akun Hari Purba.
Tangkap. Penjarakan biar jadi pembelajaran club moge. Mampus kau kena tendang,” tulis akun Nini Uncu.
Kebiasaan, begitu heboh viral baru minta maaf… berbuat dulu baru minta maaf… makanya pikir dulu,” tulis akun Edi Pehu Chenel.
Nah, kalau menurutmu bagaimana? Yang pasti, dari kejadian ini kita bisa belajar agar tidak seenaknya saat berkendara. Kita harus mematuhi peraturan lalu lintas dan menghargai para pengguna jalan yang ada. Setuju?