Ahok Jadi Bos BUMN, PA 212: Apa Nggak Ada Orang Yang Lebih Sopan?
14 November 2019 by Titis HaryoPA 212 merasa pemerintah seharusnya bisa mencari orang yang lebih baik dari Ahok untuk urus BUMN.
Rencana Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menjadi salah satu pimpinan BUMN mendapatkan reaksi keras dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Mereka menilai jika pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya bisa mencari sosok yang lebih baik dari pada Ahok, terutama dari segi rekam jejak hukum.
Bagaimana tanggapan PA 212 terkait kabar kencang Ahok jadi bos BUMN? Simak berikut ini.
PA 212 soroti wacana Ahok jadi bos BUMN
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (14/11), Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif menyoroti kebijakan pemerintah yang memasukkan nama Ahok jadi salah satu calon bos BUMN.
Baca Juga: Rombak Buku Pelajaran Agama Bermuatan Khilafah, Menag: Yang Tidak Diperlukan Dihilangkan
Dia merasa sosok Ahok tidak memiliki rekam jejak yang bagus untuk memimpin sebuah perusahaan negara. Hal ini tidak lepas dari kasus penodaan agama yang pernah menjerat Ahok pada tahun 2017.
“Apa di Indonesia enggak ada lagi orang yang trakc record-nya baik, sopan, tidak kasa, tidak terindikasi korupsi?”
Malihat situasi ini, Slamet memastikan pihaknya tidak akan melakukan aksi unjuk rasa menolak Ahok.
Dia membiarkan para karyawan BUMN yang nantinya menyatakan aspirasi apakah menerima atau menolak Ahok sebagai pimpinan BUMN.
“Kan kita bukan karyawan BUMN, biarkan saja nanti karyawannya yang menolak,” jelasnya.
Baca Juga: Diduga Karena Unsur LGBT, FPI Bubarkan Nobar Film Kucumbu Tubuh Indahku di Lampung
Ahok semakin dekat jadi pimpinan BUMN
Kabar Ahok menjadi pimpinan BUMN kencang berhembus setelah adanya pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (13/11) lalu.
Ahok yang sempat ditemui di Kantor Kementerian BUMN pun dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk membantu pemerintah Presiden Jokowi memaksimalkan kinerja BUMN ke depan.
“Saya Cuma diajak untuk masuk di salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia,”
“(BUMN) apa saja boleh, yang penting bantu negara,” ucap Ahok.
Baca Juga: Tolak MUI Jatim Soal Pejabat Muslim Tak Pakai Salam Agama Lain, Risma: Wargaku Beragam!
Ahok sendiri begitu santer dikabarkan akan mengisi kekosongan jabatan pimpinan di PT PLN atau PT Pertamina yang sampai saat ini tidak memiliki pucuk pimpinan.
Presiden Jokowi pun juga sedang getol melakukan perombakan ada perusahaan yang memiliki objek vital bagi ekonomi dan kebutuhan sosial masyarakat Indonesia.
Tidak heran, sosok Ahok pun dijadikan salah satu yang paling terdepan karena pernah bekerja sama dengan Presiden Jokowi saat memimpin DKI Jakarta beberapa tahun lalu.
Kabar masuknya Ahok dalam bursa pimpinan BUMN memang jadi perbincangan hangat perpolitikan Indonesia saat ini.
Namun, PA 212 yang juga pernah berseteru dengan Ahok merasa keputusan Presiden Jokowi memasukkan nama Ahok merupakan sebuah pertanyaan besar.
Mereka merasa Ahok tidak memiliki kriteria sebagai pemimpin yang baik terlebih dengan rekam jejak hukumnya yang pernah terjerat kasus penodaan agama.