3 Politikus Demokrat Minta Prabowo Bukti Kemenangan 62%, Prabowo Berdosa Kalau Tak Buktikan!

Sebut SBY salah satu yang belum yakin Prabowo menang 62 persen

Klaim kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih terus dipertanyakan data dan buktinya oleh beberapa pihak.

Dilansir dari Tempo.co, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief juga meminta Prabowo jujur ihwal angka kemenangan 62 persen tersebut.

Andi Arief dan Prabowo Subianto | news.detik.com

Hal itu disampaikan Andi Arief pada wartawan melalui pesan tertulis pada Jumat 10 Mei. Dalam pesan yang diberi judul “Jokowi, Prabowo, dan AHY. Siapa Jujur, Siapa Kesatria?” itu Andi menulisnya bersama Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik dan Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon.

Menurut ketiga politikus Demokrat tersebut, pesan tertulis itu adalah pandangan pribadi dan tak mewakili partai.

"Tidak mewakili Partai Demokrat, meskipun kami yakin ini pulalah jalan pikiran pemimpin Demokrat dan keluarga besarnya," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Menurut Andi Arief, Prabowo harus jujur apakah benar mempunyai bukti nyata yang kuat atas klaim kemenangan 62 persen tersebut. Menurutnya, jika tidak ada bukti, maka Prabowo berdosa luar biasa, karena klaim itu sudah mempengaruhi pendukungnya untuk mau bertindak apa saja.

"Bayangkan kalau jutaan orang itu nanti benar-benar nekad, melakukan perlawanan fisik dan akhirnya menjadi korban karena mempertahankan keyakinan yang salah, siapa yang bertanggung jawab? Tentu Prabowo," kata Andi.

Ketiganya, Andi, Rachland dan Jansen mengatakan Prabowo bisa saja mengkambinghitamkan pihak-pihak yang memberi data dan bukti klaim kemenangan 62 persen.

Mereka berpendapat bahwa sebagai calon presiden, Prabowo mestinya memiliki judgement atas dasar logika dan akal sehat, juga kecermatan dan kehati-hatian sebelum melakukan klaim kemenangan.

Menurut ketiganya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono disebut sebagai salah satu orang yang sampai saat ini belum bisa diyakinkan bahwa Prabowo menang 62 persen.

Ketiga kader Demokrat ini mengatakan bahwa SBY adalah seorang yang kuat dalam logika, cermat, dan berhati-hati dalam membenarkan atau tak membenarkan sesuatu. SBY juga dua kali menjadi calon presiden dan dua periode memerintah Indonesia.

"Tentu tak mungkin disuruh membebek dan membela secara membabi buta capres yang diusungnya itu kecuali akal sehat dan hati nuraninya meyakini klaim kemenangan Prabowo yang 62 persen itu kuat dan benar."

Prabowo Subianto saat klaim kemenangan | beritapagi.co.id
Artikel Lainnya

Beberapa kali isu perpecahan di koalisi Adil Makmur juga beredar. Berbagai hasil hitung cepat maupun internal masing-masing kubu sudah beredar luas. Namun tetap sebaiknya menunggu hasil yang akan benar menentukan siapa presiden Indonesia lima tahun kedepan oleh KPU 22 Mei mendatang.

Tags :