10 Milenial Berbakat yang Sukses Masuk Featured Honoree Forbes 30 Under 30 Asia 2019

Anahita Dhondy | www.vervemagazine.in

Ada yang dari Indonesia juga!

Tahun ini, Forbes kembali mengeluarkan daftar terbaru 30 Under 30 Asia 2019 yang memuat daftar anak muda Asia Pasifik berprestasi dan yang telah membuat perubahan dalam bidang mereka masing-masing. Total ada sekitar 300 pengusaha dan pengubah dunia yang memiliki pengaruh signifikan dalam daftar itu, dan di antaranya ada beberapa yang berasal Indonesia.

Penasaran siapa saja milenial berbakat yang berhasil masuk Forbes 30 under 30 Asia? Yuk simak ulasannya di bawah ini!

1.

INDUSTRY, MANUFACTURING & ENERGY Liu Liyuan dan Liao Wenlong - Cofounders COWAROBOT

Liu Liyuan dan Liao Wenlong | www.forbes.com

Di tahun 2015, Liu Liyuan dan Liao Wenlong menciptakan startup COWAROBOT di Shanghai bersama dengan CEO He Tao. Tim ini menggunakan teknologi self-driving untuk mengembangkan berbagai produk seperti Rover, sebuah koper otomatis yang bisa mengidentifikasi dan mengikuti pemiliknya. Perusahaan ini juga telah mengembangkan alat pembersih jalan dan van pengiriman otomatis yang tersebar di beberapa kota di China seperti Changsha, Chengdu, dan Wuhu.

Artikel Lainnya
2.

ENTERTAINMENT & SPORTS: Naomi Osaka - atlet tennis

Naomi Osaka | www.forbes.com

Di bulan Januari, setelah sukses menang di gelaran U.S Open dan Australian Open, Women Tennis Association menganugerahi Naomi Osaka sebagai Peringkat 1 Atlet Tennis Terbaik Dunia. Nggak hanya itu, Osaka juga dikabarkan telah mendapatkan pendapatan sekitar $11 juta selama karirnya, menjadikannya sebagai blue-chip oleh berbagai sponsor serta memiliki 1,3 juta followers Twitter dan Instagram.

3.

CONSUMER TECHNOLOGY: Hussain Elius - Cofounder Pathao

Hussain Elius | www.forbes.com

Hussain Elius dan Shifat Adnan yang merupakan salah satu pendiri Pathao merupakan leader dari platform pengiriman makanan, logistik, dan ride-sharing di Bangladesh. Hingga saat ini, motor dan mobil tersebut sudah melayani 5 juta pengendara di lima kota di Bangladesh dan Kathmandu di Nepal. Elius menyebutkan Pathao sebagai "aplikasi super" di negaranya yang terinspirasi dari salah satu investornya, yakni Go-Jek dari Indonesia.

4.

RETAIL & ECOMMERCE: Neo Nie - CEO HEYTEA

Neo Nie | www.forbes.com

Di tahun 2012, Neo Nie membuka kedai milk tea sederhana di kota Jiangmen dan mulai menjual Naigai Cha, teh yang diberi keju di atasnya. Kini, teh keju yang diseduh dengan spesial ini sangat populer dan jadi minuman hits di kalangan anak muda China. Dengan dukungan dari para investor termasuk China IDG Capital dan Meituan Dianping, HEYTEA milik Nie telah berkembang pesat di berbagai wilayah. Sudah ada lebih dari 170 kedai teh HEYTEA yang menyebar di 26 kota China, dengan di tiap kedai memiliki penjualan rata-rata 2000 gelas per harinya. Nie juga memperluas bisnisnya dengan membuka kedai teh pertamanya di Singapore pada November 2018.

5.

ENTERPRISE TECHNOLOGY: Kenny Wang - CEO IGLOOHOME

www.forbes.com

Kenny Wang merupakan anak muda yang berasal dari Singapura. Ia mendirikan Igloohome, perusahaan pembuat kunci pintar bersama dengan Anthony Chow dan Kelvin Ho (keduanya berusia di atas 30 tahun). Wang terinspirasi untuk memulai perusahaan tersebut setelah ia terkunci dari luar rumah dan tidak mampu merawat kakeknya yang ditemukan terbaring tak sadarkan diri. Igloohome sendiri hadir untuk memberikan solusi rumah tanpa kunci yang memungkinkan pengguna mengelola properti mereka dari jarak jauh. Sebagai CEO, Wang telah menumbuhkan perusahaan ke 90 negara dan bermitra dengan Airbnb, Booking.com, dan Allianz. Igloohome telah mengumpulkan lebih dari $10 juta dollar dalam pendanaan dari investor termasuk di dalamnya adalah Insignia Ventures Partners dan Temasek.

6.

FINANCE & VC: Rashmi Kwatra - Founder Sixteenth Street Capital

Rashmi Kwatra | www.forbes.com

Rashmi Kwatra adalah pendiri dan CEO Sixteenth Street Capital, sebuah hedge fund yang berbasis di Singapura. Sebelumnya, Kwatra adalah mitra termuda di Prince Street Capital Management, sebuah hedge fund dengan nilai 2 miliar dollar dengan kantor di New York dan Singapura. Kwatra telah mengawasi investasi 600 juta dollar di Asia Selatan dan Tenggara dan dinobatkan sebagai salah satu dari 50 Wanita Terkemuka dalam Hedge Funds pada tahun 2018 oleh Hedge Fund Journal.

7.

HEALTHCARE & SCIENCE: Manuri Gunawardena - founder dan CEO HealthMatch

Manuri Gunawardena | www.forbes.com

Manuri Gunawardena merupakan pendiri dan CEO HealthMatch berusia 25 tahun. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran di Universitas New South, Gunawardena secara langsung mengalami kesulitan menemukan pasien untuk berpartisipasi dalam uji coba untuk perawatan yang berpotensi menyelamatkan nyawa. Ia juga memperhatikan tidak ada cara mudah bagi pasien untuk mencari pengobatan alternatif untuk kondisi mereka. Saat itulah, pada awal 2017, ia memutuskan untuk bermain mak comblang dan startup Martematch-nya lahir. Diluncurkan di Australia awal tahun ini, startup yang berbasis di Sydney ini menerapkan pembelajaran mesin pada data klinis untuk membantu para peneliti dan perusahaan farmasi menemukan pasien yang cocok untuk studi mereka.

8.

SOCIAL ENTREPRENEURS: Richard Yim - Cofounder Demine Robotics

Richard Yim | www.forbes.com

Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2019 lainnya adalah Richard Yim yang merupakan pendiri Demine Robotics yang berasal dari Kamboja. Pengusaha sosial berusia 25 tahun ini memulai Demine Robotics dengan harapan bahwa Jevit buatannya adalah remot kontrol pertama di dunia yang mampu mengangkat ranjau darat dari dalam tanah tanpa meledakkannya.

Hal ini senada dengan harapan lain agar orang lain nggak bernasib sama dengan bibinya yang meninggal lebih dari satu dekade yang lalu akibat ledakan ranjau darat. Fokus perusahaan jelas pada tantangan bom bawah tanah milik Kamboja, dimana tercatat ada lebih 64000 korban sejak tahun 1979. Yim berharap pada akhirnya akan menyebarkan Jevit ke daerah konflik lainnya, seperti Afghanistan, Kolombia dan Irak.

“Saya benar-benar percaya dalam membangun bisnis yang akan mengubah dunia menjadi lebih baik,” katanya kepada Forbes Asia.

9.

THE ARTS: Anahita Dhondy - SodaBottleOpenerWala

Anahita Dhondy | www.forbes.com

Koki 28 tahun, Anahita Dhondy mengelola restoran Parsi yang berbasis di New Delhi. Dhondy bekerja sama dengan pemilik restoran veteran AD Singh untuk meluncurkan SodaBottleOpenerWala pertama di New Delhi pada tahun 2013 setelah ia menyelesaikan diplomanya di Cordon Bleu, London.

SodaBottleOpenerWala mempromosikan berbagai jenis millet India yang bernutris. Dhondy telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk penghargaan Young Chef India dan Times Food Award.

10.

MEDIA, MARKETING & ADVERTISING: Steven Wongsoredjo - Cofounder Nusantara Technology

Steven Wongsoredjo | www.forbes.com

Steven Wongsoredjo merupakan pendiri dan CEO Nusantara Technology. Setelah lulus dari Universitas Columbia dan kembali ke Indonesia, Wongsoredjo memulai Nusantara Technology, sebuah media digital dan pemasaran yang berfokus pada milenial. Lini produknya termasuk Keepo.me, YuKepo.com dan PlayingViral telah berkembang menjadi lebih dari 35 juta kunjungan per bulan dan memiliki sejuta pengikut. Selain itu, Nusantara Technology menjadi startup media Indonesia pertama yang diterima pada program Y Combinator di Sillicon Valley dan pelanggannya termasuk Fortune 500, perusahaan seperti P&G dan Singapore Airlines, serta ribuan usaha kecil dan menengah di Asia Tenggara.

Nah, itu tadi berbagai milenial muda yang masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2019. Kamu juga bisa kok kayak mereka!

Tags :