7 Sutradara Muda Indonesia yang Berprestasi di Mancanegara
04 Juli 2019 by Dwi Ayu SilawatiBangga! Indonesia punya sutradara muda yang berprestasi di mancanegara.
Profesi sebagau sutradara muda Indonesia sama dengan profesi bidang kreatif lain selalu dianggap sebagai pekerjaan impian. Hanya orang beruntung yang bisa menjadikannya mata pencaharian utama.
Boleh dibilang benar, sebab pengorbanannya tidak semudah bayangan. Tentunya, seorang sutradara harus berani mengambil resiko dikritik dan dihujat, padahal mereka sudah susah payah berkarya.
Sutradara muda terbaik Indonesia
Namun, tujuh sutradara muda Indonesia terbaik berikut bisa jadi inspirasi untukmu. Sebab tak peduli dengan kata orang, mereka sanggup membungkam segala kritik dengan prestasi internasionalnya. Siapa saja mereka?
Joko Anwar
Walau kamu bukan pecinta film, nama Joko Anwar tidak sulit untuk mengingatkanmu pada beberapa film hits Indonesia seperti Janji Joni (2005), Jakarta Undercover (2006) dan Pengabdi Setan (2017). Tahun ini, ia akan merilis film remake superhero berjudul Gundala (2019).
Tak hanya hits di Indonesia, beberapa film Joko Anwar pun diputar di festival dan bioskop luar negeri. Joko memang sutradara muda terbaik Indonesia yang berani bereksplorasi dalam berbagai genre film. Mulai dari horor, thriller hingga drama percintaan. Setiap karyanya pun punya ciri khas yang membuat filmnya stand out tiap kali akan rilis.
Wregas Bhanuteja
Wregas Bhanuteja mulai dikenal di Indonesia setelah kesuksesan film pendek berjudul Prenjak (2016) yang berhasil merebut penghargaan di Perancis. Sebelumnya, sutradara muda Indonesia ini sudah punya beberapa film lain seperti Lembusura (2015) dan Lemantun (2014).
Wregas yang besar di Yogyakarta ini banyak mengusung unsur budaya nusantara dan kritik sosial dalam karyanya. Disusupi beberapa humor dan perumpamaan tertentu, karyanya jadi punya ciri khas yang mengajak penonton ikut menebak dan berpikir usai menonton. Tak heran kalau karyanya cocok berpartisipasi dalam festival film internasional.
Baca juga: Film Karya Sutradara Perempuan Terbaik yang Pernah Ada
Kamila Andini
Film terpopuler milik sutradara muda Indonesia perempuan ini berjudul Sekala Niskala (2017). Film yang kemudian diputar di beberapa festival internasional tersebut menjadi salah satu aset bangsa yang bikin siapapun bangga.
Ia besar di lingkungan seni. Ayahnya Garin Nugroho adalah seorang sutradara kawakan. Sementara suaminya Ifa Ifansyah juga seorang sutradara. Bukan hanya jadi bayang-bayang, Kamila Andini membuktikan bahwa ia mampu berkarya secara independen.
Mirip dengan beberapa sutradara muda terbaik Indonesia lainnya, Kamila menggunakan unsur budaya sebagai kekuatan filmnya, dipadu dengan konflik yang gereget.
Mouly Surya
Salah satu perempuan dalam daftar sutradara muda terbaik Indonesia ini sebenarnya lebih sering berperan sebagai penulis naskah. Lewat Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017), ia membuktikan kemampuannya meramu film.
Film itu laris di pasaran dan bahkan telah diputar di beberapa bioskop di luar negeri, dapat pujian pula. Sebagai sedikit perempuan yang berkecimpung dalam industri film nasional, ia pun dengan pandainya mengangkat isu emansipasi dalam film terbarunya itu.
Riri Riza
Beda dengan beberapa sutradara muda Indonesia yang seringkali dianggap kontroversial karena karyanya yang berani, Riri Riza bisa dibilang bermain aman. Filmnya termasuk laris di bioskop Indonesia dengan mengangkat isu-isu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Beberapa bahkan hits dan didapuk sebagai penanda kebangkitan film tanah air di negara sendiri. Beberapa filmnya yang populer antara lain Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016), Sang Pemimpi (2009), Gie (2005), Laskar Pelangi (2008) dan Athirah (2016). Selain laris di Indonesia, sebagian besar filmnya diputar di negara ASEAN dan Eropa.
Link download film Sang Pemimpi
Baca juga: Sutradara Indonesia Terbaik Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
B.W. Purbanegara
Beda dengan Joko Anwar dan Garin Nugroho, namanya mungkin tak setenar selebriti. Namun, ia cukup dikenal di kalangan pecinta sastra dan film.
Purbanegara masuk dalam salah satu sutradara muda Indonesia yang berhasil mencipta karya sekaliber Ziarah (2016). Film pendek yang awalnya hanya diputar di ajang JAFF 2016 ini laris manis hingga akhirnya diputar di bioskop reguler beberapa bulan setelahnya.
Yosep Anggi Noen
Bagi yang belum kenal dengan namanya, Yosep Anggi Noen adalah sutradara di balik karya jenius berjudul Istirahatlah Kata-kata (2016). Sama dengan Ziarah, film ini awalnya hanya diputar di festival internasional. Karena popularitasnya yang terus naik, film tersebut akhirnya diputar di bioskop reguler Indonesia.
Yosep Anggi Noen sudah mulai memproduksi film sejak di bangku sekolah dan akhirnya diteruskan hingga kini. Filmnya banyak mengangkat isu sosial dengan premis yang sebenarnya sederhana tetapi berhasil menggerakkan hati para penikmatnya.
Indonesia wajib bangga dengan keberadaan mereka. Tertarik mengekor kesuksesan mereka jadi sutradara muda terbaik asal Indonesia?