Sajikan Ragam Cerita, Ini 7 Film Omnibus Indonesia Harus Ditonton

1.

Takut: Faces of Fear (2008)

Menjelang tahun 2010, ada ragam film omnibus Indonesia yang warnai industri sinema lokal. Dari beberapa judulnya, Takut: Faces of Fear menjadi satu film horor paling populer kala perilisannya di tahun 2008 silam.

Hadir dengan enam cerita horor dari tujuh sutradara, Takut: Faces of Fear ini memberikan tema berbeda di masing-masing segmennya dan mampu menampilkan bentuk-bentuk ketakutan dengan cara yang unik. Selain itu, film omnibus ini memiliki segmen berjudul Dara yang merupakan cikal bakal dari Rumah Dara, film slasher lokal dari The Mo Brothers yang populer hingga kini.

BACA JUGA: 10 Film Horor Malaysia Terseram, Gak kalah dengan Film Horor Thailand

2.

Jakarta Maghrib (2010)

Tidak selamanya film omnibus Indonesia diarahkan oleh banyak sutradara pada ragam segmennya. Salah satunya adalah Salman Aristo yang menjadi sutradara dalam Jakarta Maghrib dari Indie Picture rilisan 2010 lalu.

Lain halnya dengan Takut: Faces of Fear yang lebih dominan dengan horornya, Jakarta Maghrib tampil dengan drama para karakternya yang berlatar di hiruk-pikuk Jakarta menjelang waktu Maghrib tiba. Dengan segudang cerita yang meliputi pinggiran ibukota sampai mitos anak-anak, film tersebut mampu raup ragam penghargaan yang mengiringinya.

3.

Hi5teria (2012)

Horor masih menjadi salah satu genre paling populer yang disukai oleh pencinta sinema lokal. Selain Takut: Faces of Fear, ada Hi5teria yang juga menjadi salah satu film omnibus Indonesia yang populer di kalangan pencinta horor.

Memiliki lima cerita dari lima sutradara berbeda, Hi5teria umumnya menampilkan kisah mistis dari ragam mitos yang menyelimuti masyarakat Indonesia. Meski tidak sebrutal Takut: Faces of Fear, film ini tetap mampu membuat penonton ketakutan dengan segala kengeriannya.

BACA JUGA: 5 Film yang Tokoh Utamanya Mati di Awal Film, Terus Jalan Ceritanya Gimana?

4.

Rectoverso (2013)

Film omnibus Indonesia tidak selamanya tampil dengan kisah original dari filmmaker-nya. Seperti halnya yang dilakukan pada Rectoverso pada 2013 lalu, yang menjadi adaptasi dari album musik karya Dewi Lestari.

Seperti halnya Jakarta Maghrib, film Rectoverso juga tampil dengan deretan dramanya. Walau begitu, highlight-nya yang berupa cinta membuatnya tampil unik ketika dirilis dulu. Selain itu, film adaptasi ini mampu raih ragam penghargaan, membuatnya wajib ditonton.

5.

Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran (2017)

Ismail Basbeth merupakan salah satu sutradara asal Yogyakarta yang terkenal dengan deretan filmnya yang dianggap memiliki value tinggi. Dari sekian banyak karyanya, sutradara ini pernah mengarahkan film omnibus Indonesia berjudul Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran pada 2017 lalu.

Seperti beberapa film omnibus lokal lainnya, Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran hadir dengan lima ceritanya yang dramatis. Akan tetapi, semua ceritanya seakan tersambung melalui elemen mobil bekas yang selalu hadir pada setiap segmennya. Saat ini, film tersebut bisa dinikmati via platform Bioskop Online.

6.

Dongeng Mistis (2018)

Setiap tahunnya, selalu ada film horor yang mewarnai sinema Indonesia dan raih banyak penonton kala perilisannya. Hal ini juga dilakukan oleh Renee Pictures yang memproduksi Dongeng Mistis, film omnibus Indonesia yang bertema horor.

Seperti namanya, Dongeng Mistis menampilkan enam sosok mistis yang diangkat dari urban legend di Indonesia. Berdurasi 88 menit, film tersebut sayangnya kurang direspon dengan baik ketika dirilis di bioskop 2018 lalu.

7.

Quarantine Tales (2020)

Tahun 2020 sedang marak akan pandemi Covid-19. Memanfaatkan momen tersebut, Base Entertainment merilis film omnibus Indonesia berlatarkan pandemi berjudul Quarantine Tales yang bisa ditonton di Bioskop Online dan Netflix.

Berbeda dengan beberapa film omnibus lain yang membawa satu genre spesifik, Quarantine Tales tampil dengan ragam genre yang ceritanya berpusat pada pada keadaan orang-orang kala pandemi melanda.