Wajib Tahu! Kelenjar Timus, Fungsinya, dan Risiko Kanker Timus

kelenjar timus
Kelenjar timus | hellosehat.com

Di manakah letak kelenjar timus?

Kelenjar timus adalah kelenjar yang berada di tengah rongga dada tepatnya di belakang tulang dada dan di antara paru-paru. Kelenjar ini memiliki bentuk seperti tabung kecil dan terdiri atas dua bagian yang berukuran sama. Ukurannya kelenjar ini akan berubah seiring bertambahnya usia.

Kelenjar timus punya peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Bila kelenjar ini tidak bekerja dengan baik, maka sel kanker dan berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur, bisa dengan mudahnya menyerang tubuh.

Saat anak-anak dan remaja, kelenjar timus akan lebih aktif dan ukurannya akan lebih besar. Ketika memasuki usia dewasa, kelenjar ini akan mengecil, dan pada lansia, hampir seluruh jaringan kelenjar timus akan tergantikan dengan jaringan lemak.

A. Struktur Kelenjar Timus

kelenjar timus
Struktur Kelenjar Timus | www.dosenpendidikan.co.id

Setelah tahu di mana letak kelenjar timus, kamu juga harus tahu bagian kelenjar ini yang dibagi menjadi dua lobus yang dikelilingi oleh kapsul fibrosa.

Saat manusia dilahirkan kelenjar ini memiliki panjang sekitar 5 mm, lebar 4 mm dan tebal 6 mm. Masing-masing lobul disusun oleh lobulus-lobulus yang dipisahkan oleh jaringan areolar. Secara umum kelenjar timus terdiri dari 2 bagian utama yaitu:

1. Korteks

Kortek kelenjar timus adalah bagian luar yang disusun oleh limfosit dan sel epitel retikular yang berhubungan dengan bagian medulla. Korteks merupakan tempat awal terbentuknya sel T.

2. Medulla

Pada medulla, sel epitel retikularnya lebih kasar, sedangkan sel limfositnya lebih sedikit. Di bagian ini ditemukan Hassall’s corpus yaitu struktur seperti sarang yang merupakan tempat berkumpulnya sel epitel retikular. Medulla merupakan tempat pembentukan sel T lanjutan.

B. Fungsi kelenjar timus

kelenjar timus adalah
Fungsi kelenjar timus | kankere.com

Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem imun yang berfungsi: memproduksi sel darah putih terutama limfosit, mensekresi hormon untuk perkembangan sel limfosit T, dan mengubah sel T dan sel B yang berfungsi melawan organisme penyebab penyakit dan infeksi.

Limfosit begerak dari sumsum tulang menuju kelenjar timus dan saat mereka akan matang menjadi sel T. Ketika sel T matang, sel itu bisa bersirkulasi ke kelenjar getah bening dan limpa yang mana mereka melanjutkan mematangkan diri.

Limfosit-B atau sel B diproduksi oleh sumsum tulang belakang di dalam tubuh dan berguna untuk membantu sel T untuk menjaga kesehatan kamu.

Selanjutnya sel darah putih ini bertugas mendeteksi zat tertentu, benda asing, dan mikroorganisme yang dianggap berbahaya di dalam tubuh, lalu memproduksi antibodi untuk melawannya.

Selain sel limfosit-T, kelenjar timus juga memproduksi hormon thymosin yang bertugas untuk menunjang kerja sel limfosit-T dalam melawan infeksi dan sel kanker. Beberapa jenis hormon seperti insulin dan melatonin (hormon pengatur tidur) juga diproduksi oleh kelenjar ini, meski jumlahnya hanya sedikit.

Kelenjar timus berpotensi mengalami kanker meski jumlahnya jarang terjadi. Kanker pada kelenjar ini disebut thymoma dan terkadang penyakit ini tak bergejala. Jika semakin parah, bisa menimbulkan berbagai gejala seperti:

  • Kesulitan menelan
  • Suara serak
  • Penurunan berat badan
  • Mudah lelah
  • Pembengkakan di wajah dan lengan
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Batuk kronis

Baca juga: Ramai Agung Hercules Derita Kanker Otak, Deretan Artis Ini Berhasil Sembuh dari Kanker.

C. Penyebab Kanker Timus

letak kelenjar timus ada di mana
Penyebab Kanker Timus | hellosehat.com

Menurut American Cancer Society, belum banyak informasi mengapa kanker timus dapat tumbuh di beberapa orang. Peneliti menemukan beberapa perubahan DNA pada orang yang mengalami sel thymoma jika dibandingkan dengan sel normal. Tapi para peneliti belum yakin mengapa perubahan ini terjadi pada beberapa orang dan bagaimana kanker bisa terbentuk.

Baca Juga: Kenali Semua Penyebab Kanker Usus, Gejala, dan 6 Langkah Mencegahnya 

D. Faktor Risiko Kanker Timus

Beberapa penelitian menyebut adanya kemungkinan hubungan antara paparan radiasi ke bagian dada atas. Tapi sejauh ini ini belum ada faktor risiko yang terkait dengan lingkungan atau gaya hidup tertentu yang terkait erat dengan penyakit ini

Risiko kanker timus meningkat seiring bertambahnya usia dan jarang terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Umumnya terjadi pada orang dewasa paruh baya dan orang yang berusia di atas 70 tahun.

Baca juga: Pilu! Sudah Jadi Korban Perkosaan, Kini Gadis 12 Tahun Ini Idap Kanker Ganas.

E. Diagnosis Kanker Timus

kelenjar timus dan risiko kanker
Diagnosis kanker timus | hellosehat.com

Pemeriksaan fisik umum bisa dilakukan untuk mengetahui apakah pasien memiliki tanda-tanda yang tidak biasa pada bagian dada, seperti benjolan. Selanjutnya akan dilakukan tes berupa:

  • Sinar X pada dada
  • Tes pencitraan seperti PET scan, CT scan, dan MRI
  • Biopsi

Metode pengklasifikasian kanker berdasarkan pada ukuran, tingkatan, serta karakteristik yang terjadi. Banyak dokter menggunakan sistem pengklasfikasian masaoka yang menggolongkan penyakit ini ke tahap 1 sampai stadium 4.

Stadium 1 berarti kanker belum menyebar ke bagian lain, sementara pada stadium 4, kanker telah menyebar ke organ lain seperti hati atau ginjal. Pengobatan untuk kanker ini tergantung pada stadium penyakit dan juga kondisi fisik pasien secara keseluruhan.

F. Pilihan Pengobatan untuk Kanker Timus

Kanker timus memiliki berbagai jenis pengobatan sesuai stadiumnya. Rencana pengobatan bisa dilakukan dari satu satu atau lebih pengobatan. Berikut beberapa rencana pengobatan yang bisa menjadi pilihan:

1. Bedah/ operasi

Pembedahan merupakan cara paling tepat untuk menghilangkan hampir semua jenis kanker, termasuk kanker timus. Jika kankernya terlalu telah menyebar sangat luas, dokter mungkin akan merekomendasikan radiasi untuk mengecilkan tumor terlebih dahulu dan setelahnya baru melakukaan operasi.

2. Radiasi atau kemoterapi

Kemoterapi atau radiasi bisa diberikan sebelum atau sesudah operasi. Prosedur ini menggunakan sinar X untuk membunuh sel kanker. Sementara obat kemoterapi biasanya diberikan lewat infus agar obat bekerja di seluruh tubuh dan bisa membunuh kanker yang telah menyebar ke daerah lain.

Baca juga: Kasian! Derita 4 Jenis Kanker Sekaligus, Kisah Bocah Yatim Piatu Ini Sungguh Menyentuh.

3. Terapi hormon

Terapi hormon merupakan pilihan pengobatan lain untuk kanker timus. Beberapa hormon bisa menyebabkan kanker tumbuh degan subur. Jika kanker yang ditemukan memiliki reseptor hormon, obat dapat diberikan di bagian itu untuk menghalangi hormon mengenai sel kanker.

Kamu tetap perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau efek samping dari pengobatan. Hal ini juga berguna untuk memastikan bahwa kanker tidak kembali karena risiko kembalinya kanker masih sangat memungkinkan terjadi.

Baca juga: Gejala, Tanda dan Ciri-Ciri Kanker Serviks untuk Pencegahan Sedari Dini!

G. Menjaga Kesehatan Kelenjar Timus

fungsi kelenjar timus bagi imunitas tubuh
Menjaga Kesehatan Kelenjar Timus | doktersehat.com

Salah satu cara termudah menjaga kesehatan kelenjar timus adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Untuk menjaga daya tahan tubuh dan kelenjar timus tetap sehat, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Memperbanyak minum air putih.
  • Mengurangi atau hindari hal yang dapat memicu stres.
  • Tidur dengan cukup. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Rutin berolahraga.
  • Tidak merokok dan hindari mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Menjaga berat badan ideal.
Artikel Lainnya

Itulah fungsi kelenjar timus dan berbagai info tentang kanker timus yang patut kamu ketahui. Mulai sekarang kamu bisa menjalankan gaya hidup sehat untuk membuat kelenjar timus tetap sehat. Semoga artikel kelenjar timus ini berguna.

Tags :