7 Film Indonesia Ini Ajarkan Soal Toleransi Beragama
29 Agustus 2021 by Sandra Karina
Sarat akan pesan baik dalam film toleransi beragama.
Industri perfilman nasional terus berkibar. Makin banyak film buatan anak bangsa yang diakui secara internasional. Dari tahun ke tahun, tema film Indonesia pun makin beragam. Toleransi beragama adalah salah satunya.
Film dengan tema ini tentunya sangat inspiratif karena mengajarkan kita untuk selalu menghormati dan menghargai orang lain yang memiliki perbedaan keyakinan. Sikap tenggang rasa memang perlu dilakukan, terutama dengan orang-orang terdekat dalam kehidupan kita.
Film Indonesia yang ajarkan soal toleransi beragama
Sudah terangkum beberapa judul film Indonesia yang ajarkan tentang toleransi beragama ini dikemas secara menarik lewat kisah yang berbeda. Mulai dari percintaan, persahabatan dan keluarga. Semuanya bisa jadi media pembelajaran karena sarat pesan yang positif.
Cinta Tapi Beda, kisah asmara pasangan berbeda keyakinan
Film yang tayang pada 2012 ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh Agni Pratistha, Reza Nangin serta Choky Sitohang. Cinta Tapi Beda bercerita tentang sepasang kekasih bernama Cahyo dan Diana. Meski keduanya berbeda keyakinan, tetap serius dalam menjalani hubungan asmaranya.
Sayangnya, rencana pernikahan keduanya terhalang restu orangtua. Film ini mengajarkan kita untuk menerapkan sikap toleransi pada orang terdekat, terutama keluarga.
? (Tanda Tanya) yang ajarkan soal pentingnya pluralisme
Film besutan Hanung Bramantyo ini bercerita tentang 3 keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda. Yakni Buddha, Islam dan Katolik. Ketiganya kerap menghadapi rintangan terkait agama mereka, termasuk kematian karena kekerasan.
(?) Tanda Tanya mengajarkan kita soal pentingnya pluralisme, terutama yang menyangkut dengan kehidupan beragama. Meski sempat menuai kontroversi, film yang menghabiskan dana sebesar Rp5 miliyar ini berhasil menyabet 1 piala dari 9 nominasi penghargaan Festival Film Indonesia 2011 lalu.
Lima yang bercerita tentang adik kakak yang berbeda agama
Lima tayang pada 2018 ini bercerita tentang konflik tiga bersaudara yang berbeda agama. Perbedaan tersebut kemudian menjadi pemicu masalah ketiganya, terutama setelah ditinggal wafat ibunya. Tak hanya soal perbedaan agama, film besutan Lola Amaria ini juga menyoroti soal unsur SARA.
Film yang dibintangi Prisia Nasution, Yoga Pratama, dan Tri Yudiman, ini menyampaikan pesan soal pentingnya kelima sila Pancasila, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah serta keadilan. Lewat film ini, kita juga diajarkan untuk bersikap tenggang rasa terhadap siapa saja, tidak terhenti dalam keluarga dekat.
Rumah di Seribu Ombak berkisah tentang perbedaan dalam persahabatan
Rumah di Seribu Ombak berkisah tentang persahabatan dua anak laki-laki. Wayan Manik beragama Hindu, sedangkan Samihi yang beragama Islam.
Samihi takut dengan air sungai, laut dan alam bebas. Sedangkan Wayan trauma terhadap kekerasan seksual yang pernah dialaminya. Namun, semua perbedaan tersebut justru memperkuat hubungan keduanya.
Indonesia Bukan Negara Islam, film dokumenter soal perbedaan agama di sekolah
Film dokumenter yang disutradarai oleh Jason Iskandar ini menceriterakan tentang dua anak laki-laki bernama Bambang dan Galih. Keduanya yang beragama Islam bersekolah di Canisius College (CC) atau Kolese Kanisius, Jakarta.
Meski bersekolah di tempat yang mayoritas muridnya tidak seiman dengannya, Bambang dan Galih tetap bisa salat tanpa ada gangguan atau tekanan dari pihak lain. Hal itulah yang lantas menjadi inti cerita dari film ini.
Bumi Itu Bulat, ajarkan soal indahnya perbedaan pada generasi muda
Banyak hal positif yang bisa diambil dari film ini, terutama bagi para anak muda. Persahabatan dan persatuan dalam perbedaan adalah dua di antaranya.
Bumi itu Bulat yang tayang 2019 ini dibintangi oleh Rayn Wijaya, Tissa Biani, Febby Rastanty, Arie Kriting, Mathias Muchus dan Christine Hakim. Selain Indonesia, film ini juga tayang di negeri tetangga Malaysia.
Baca juga: Film Pendek Islami yang Mengangkat Kisah Percintaan
3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, film soal perbedaan agama dan budaya
Perbedaan agama dan etnik menjadi inti cerita dari film ini. Rosid yang diperankan Reza Rahadian adalah pria muslim keturunan Arab yang menjalin hubungan asmara dengan perempuan keturunan Manado bernama Delia yang diperankan Laura Basuki. Film ini bisa dibilang ringan dan sangat menghibur.
3 Hati 2 Dunia 1 Cinta yang diangkat dari novel Da Peci Code dan Rosid dan Delia karangan Ben Sohib ini mendapatkan banyak penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia 2010. Pemeran Utama Pria disabet Reza Rahadian, Pemeran Utama Wanita untuk Laura Basuki dan Penyutradaraan untuk Benni Setiawan.
Beberapa daftar film Indonesia di atas mengajarkan kita untuk selalu bersikap terbuka terhadap perbedaan keyakinan. Semuanya hadir dengan alur cerita yang berbeda, namun dengan sudut pandang yang sama. Soal pentingnya toleransi beragama di tengah banyaknya isu intoleransi yang jangan sampai jadi hal yang mudah diadudomba.
