7 Film Anak Indonesia Terbaik Sepanjang Masa yang Kental akan Pesan dan Moral

1.

Petualangan Sherina (2000)

Satu dari daftar film anak terbaik yang nempel banget di benak anak-anak zaman 90-an adalah film berjudul Petualangan Sherina. Film petualangan ini mengajarkan tentang arti persahabatan yang tulus tanpa melihat latar belakang dan juga status sosial.

Layaknya anak kecil yang masih polos, ada saatnya mereka saling jengkel satu sama lain tapi akhirnya mereka bersahabat. Hampir nggak ada konflik serius yang ada di film ini, kamu bakal ikut menyanyikan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Sherina.

2.

Denias, Senandung di Atas Awan (2006)

Menceritakan tentang seorang anak yang berasal dari suku Papua bernama Denias yang mau memperjuangkan dirinya biar mendapat pendidikan yang layak sama kayak anak-anak yang ada di pulau lain di Indonesia.

Film berjudul Denias, Senandung di Atas Awan ini memang berasal dari kisah nyata seorang anak bernama Janias. Ia berjuang sekuat tenaga walau awalnya apa yang ia lakukan dan perjuangkan bakal sepenuhnya sia-sia.

Buat anak-anak yang menonton film ini, kamu bakal terus termotivasi buat terus belajar karena banyak anak lain yang justru mau belajar tapi fasilitas nggak memenuhi.

Baca juga: Tonton 7 Film Indonesia Ibu dan Anak ini di Hari Ibu

3.

Laskar Pelangi (2008)

Laskar Pelangi adalah satu dari daftar film anak terbaik yang sudah terkenal banget di seluruh Indonesia yang diangkat dari sebuah novel karya Andrea Hirata. Film ini mengajarkan kamu betapa mimpi seseorang bisa diraih meskipun banyak hal yang membuatnya terlihat mustahil.

Mendapat kesetaraan dalam hal pendidikan yang jauh dari kata layak bisa dibilang sebagai mimpi yang nggak mungkin terwujud. Mereka sering direndahkan dan dianggap mustahil buat membawa kebanggaan. Sayangnya, mereka justru menunjukkan prestasi yang brilian dengan segala kekurangan yang ada.

4.

Garuda di Dadaku (2009)

Film Garuda di Dadaku (2009) mengisahkan tentang Bayu yang bermimpi menjadi seorang pemain bola profesional yang bisa terus bermain bola dengan bebas dan tanpa batas. Ia menyusuri jalan-jalan di dekat rumah dengan menggiring bola yang ia maksud sebagai latihan.

Berkat segala semangat dan perjuangannya yang nggak berhenti, usahanya selama ini terbayar sudah. Ia terpilih sebagai salah satu pemain di Tim Nasional U-13 mewakili Indonesia di arena internasional.

Film kayak gini nih yang harusnya ditonton anak-anak.

5.

Tanah Air Beta (2010)

Sedikit berbeda dengan film Indonesia anak lain, film berjudul Tanah Air Beta ini menggarisbawahi pentingnya memiliki keluarga yang saling dekat dan terbuka satu sama lain. Dengan adanya keterbukaan, setiap anggota keluarga bisa saling menghormati dan menghadapi masalah yang ada secara bersama-sama.

Karena konflik Timor-Timur yang memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri, banyak keluarga yang bimbang antara ikut membangun sebuah negara baru atau tetap dengan Indonesia.

6.

Laut Bercermin (2011)

Salah satu contoh film dari daftar film anak terbaik adalah film berjudul Laut Bercermin. Film ini menceritakan tentang Pakis (Gita Novalista) yang selalu percaya dengan adat ritual cermin yang bisa melihat apa yang mereka nantikan entah itu berupa orang atau benda.

Cermin ini adalah cermin peninggalan ayahnya yang nggak pulang-pulang dalam waktu yang lama.

Suatu hari cermin itu hilang disembunyikan oleh ibunya dan ketika mereka bertengkar ibunya membantingnya sampai pecah. Pakis mengetahui bahwa ayah mereka nggak akan pernah kembali lagi dan ia merelakan ayahnya kepada lautan. Sekarang peninggalan ayahnya ini ada di dasar lautan dan berkilauan.

Baca juga: 5 Daftar Film Joe Taslim yang Buat Namanya Makin Tenar

7.

Tendangan dari Langit (2011)

Tendangan dari Langit adalah sebuah film Indonesia anak yang menceritakan seorang anak bernama Wahyu yang berumur 16 tahun yang punya bakat dalam bermain bola. Ia bermimpi suatu saat dengan kemampuannya bermain bola ini bisa membahagiakan kedua orang tuanya.

Wahyu perlu menghadapi banyak gangguan yang ia dapat dari lingkungan terdekatnya mulai dari ayah yang nggak memberi restu dan juga berbagai rintangan lain. Ia tetap berlatih sampai seorang pelatih datang dan makin mengasah kemampuan Wahyu bermain bola.