Dianggap Rasis dan Menyinggung Negara Lain, 5 Film Hollywood Ini Diboikot Di Beberapa Negara

300: Rise of Empire (2014)
300: Rise of Empire (2014) | www.latimes.com

Mana nih yang paling bikin jengkel?

Film Hollywood merupakan salah satu pelarian terbaik bagi yang sedang bosan atau bersantai. Dengan berbagai genre yang berbeda, Kita bebas menonton film sesuai dengan genre yang Kita sukai. Di antara beberapa film Hollywood yang diproduksi, ternyata ada lho sejumlah film yang dicekal lantaran isi ceritanya yang dianggap menyinggung negara lain.

Nah, apa saja film yang dimaksud? Berikut ulasannya dikutip dari Kincir.com:

Baca Juga : Dikenal Cantik dan Seksi, 7 Seleb Dunia Ini Ternyata Punya Kelainan Fisik

1.

1. The Interview (2014) - Membuat Geram Korea Utara

300: Rise of Empire (2014)
The Interview (2014) | www.kompas.com

The Interview merupakan film yang menceritakan tentang seorang presenter talkshow dan produsernya yang datang ke Korea Utara setelah mengundang Kim Jong-un wawancara. Kim Jong-un digambarkan memiliki luka masa kecil, suka berbuat hal bodoh, menyukai banyak hal mengenai Amerika Sertikat, serta egois.

Hal itu membuat Korea Utara ngamuk besar. Bahkan Seth Rogen, yang merupakan produser sekaligus pemeran Aaron Rapaport mendapatkan banyak ancaman pembunuhan sehingga harus dijaga selama 24 jam.

Baca Juga : Meski Tajir Melintir, 5 Miliarder Dunia Ini Lebih Suka Hidup Sederhana Tanpa Banyak Gaya

Artikel Lainnya
2.

2. 300: Rise of Empire (2014) - Membuat Iran Marah

300: Rise of Empire (2014)
300: Rise of Empire (2014) | basementrejects.com

Film ini berkisah mengenai Darius, sang raja Persia yang melakukan invasi ke Yunani bersama dengan pasukannya.Pada pertempuran tersebut, Raja Darius meninggal dunia dengan disaksikan oleh anaknya, Xerxes. Ia bersumpah untuk membalas dendam dengan melakukan segala cara.

Penggambaran karakter orang Persia yang kejam itu membuat masyarakat Iran marah. Mereka tidak terima leluhur dan budaya mereka digambarkan secara keliru di dalam film.

Baca Juga : Nggak Nyangka, Ternyata 10 Kesalahan Lucu ini Pernah Terjadi di Film Drama Korea!

3.

3. The Departed (2006) - Membuat Kesal Tiongkok

300: Rise of Empire (2014)
The Departed (2006) | insightintofilm.wordpress.com

The Departed berkisah tentang Frank Costello, mafia legendaris yang merupakan orang kepercayaan Lucky Luciano. Di dalam film, Frank dikatakan sedang main kucing-kucingan dengan pihak penegak hukum.

Film ini membuat Tiongkong marah karena adanya chinese mob di dalam film dan membuat mereka bertanya-tanya: kenapa harus bawa-bawa Negeri Tirai Bambu buat menggambarkan kisah mafia Italia-Irlandia?

4.

4. Borat: Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan (2006) - Menyinggung Kazakhstan

300: Rise of Empire (2014)
Borat: Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan (2006) | www.malangtimes.com

Kazakhstan merupakan salah satu negara maju, indah, dan beradab. Tetapi di dalam film Borat, sang karakter utama digambarkan sebagai jurnalis bodoh dari Kazakhstan yang pergi ke Amerika untuk mempelajari budaya baru. Intinya, Kazakhstan digambarkan sebagai negara yang miskin, terbelakang, dan patriarkis.

Tentu saja film ini menerima banyak protes dan kemarahan. Meskipun sebenarnya maskud pemilihan negara Kazakhstan tidak untuk menghina, tetapi hanya untuk ditujukan kepada beberapa orang Amerika yang tidak tahu kalau ada negara bernama Kazakhstan.

5.

5. Zoolander (2001) - Cari Masalah Sama Malaysia

300: Rise of Empire (2014)
Zoolander (2001) | www.bbc.com

Film Zoolander bercerita tentang Derek Zoolander yang merupakan mantan model yang karirnya jatuh. Saat pulang kampung, ia ditawari untuk kembali ke dunia model oleh pengamat mode Mugatu dan agen Maury Ballstein. Tetapi ternyata mereka bertujuan untuk mengubah Derek menjadi pembunuh bayaran untuk menyelesaikan misi pembunuhan Perdana Menteri Malaysia.

Plot film ini mendapatkan protes dari Malaysia, Malaysian Home Affairs Ministry Film Censorship Board mengatakan bahwa film ini tidak layak ditonton.

Meskipun film bersifat fiktif, tindakan rasis atau unsur yang menyinggung lainnya tidak seharusnya diperbolehkan. Lagi pula hanya akan menyakiti bangsa lain saja.

Tags :