Buat Bangga Negara, Ini 6 Film Indonesia yang Berjaya di Festival Film Internasional
13 September 2022 by Galih DeaRaih ragam penghargaan, di antaranya Golden Leopard di Locarno.
Industri sinema Indonesia memiliki segudang karya yang ditujukan untuk para penikmat film. Selain ditayangkan di bioskop, beberapa di antaranya sempat mengudara terlebih dahulu melalui kancah perfilman internasional. Tidak hanya itu, ada pula deretan film Indonesia yang berjaya di festival film internasional.
Berbagai judul film Indonesia ini mampu memenangkan berbagai penghargaan seiring dengan pemutarannya pada festival-festival film internasional. Mulai dari Sitges Film Festival sampai Toronto International Film Festival, deretan film di bawah ini terbukti banggakan industri sinema Indonesia sebelum akhirnya tayang secara komersial di negeri sendiri.
BACA JUGA: Awet Muda, Aktor Indonesia Ini Sering Dapat Peran Sebagai Anak SMA
6 Film Indonesia yang Berjaya di Festival Film Internasional
Apa saja film-film Indonesia yang berjaya di berbagai festival film internasional? Simak daftarnya berikut ini.
Sekala Niskala
Sekala Niskala, atau lebih dikenal dengan The Seen and Unseen secara global, merupakan salah satu film Indonesia arahan Kamila Andini yang berjaya di berbagai festival film internasional pada tahun 2017 lalu. Dibintangi oleh Ayu Laksmi dan Happy Salma, film tersebut mengisahkan dua anak kembar yang menjalin koneksi dengan dunia fantasi karena salah satu di antaranya akan mati dalam waktu dekat.
Sebelum diputar di bioskop Indonesia pada Maret 2018, film produksi Fourcolours Films dan Treewater Productions ini raih segudang penghargaan dari berbagai festival film internasional, salah satunya Best Youth Feature Film pada Asia Pacific Screen Awards pada 2017 lalu. Meski begitu, film ini minim atensi kala dirilis di bioskop dalam negeri dan hanya bertahan dalam waktu singkat.
BACA JUGA: Berlatar di Masa Depan, Ini 5 Fakta Menarik Film A World Without
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
Mouly Surya merupakan satu dari beberapa sutradara wanita paling populer di industri sinema Indonesia. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, sekaligus menjadi salah satu film Indonesia yang berjaya di festival film internasional pada tahun 2017 seperti Sekala Niskala.
Dibintangi Marsha Timothy, film ini menceritakan tentang kisah Marlina yang sedang berduka karena meninggalnya sang suami dan harus bertahan diri kala diserang oleh sekelompok perampok. Dengan nuansa cowboy di dalamnya, film drama thriller tersebut berhasil mengantongi berbagai penghargaan internasional, seperti Grand Prize dalam Tokyo FILMeX 2017 lalu.
Kucumbu Tubuh Indahku
Garin Nugroho adalah salah satu sutradara senior asal Yogyakarta yang terkenal dengan film-film high value-nya. Dari sekian banyak karyanya, Kucumbu Tubuh Indahku adalah salah satu filmnya yang paling populer dan menjadi film Indonesia yang berjaya di festival film internasional sebelum ditayangkan di bioskop dalam negeri pada pertengahan 2019 lalu.
Mengenalkan aktor Muhammad Khan, Kucumbu Tubuh Indahku berkisah tentang seorang lelaki penari lengger yang berusaha untuk menemukan jati dirinya seiring dengan perjalanannya. Walau sempat jadi kontroversi karena unsur LGBT yang diusung, film tersebut mampu raih berbagai penghargaan bergengsi, seperti memenangkan UNESCO Award pada Asia Pacific Screen Awards yang digelar pada 29 November 2018.
The Science of Fictions
Banyak sekali sineas lokal yang berhasil menghasilkan film Indonesia yang berjaya di berbagai festival film internasional. Salah satu di antaranya adalah Yosep Anggi Noen, sutradara asal Yogyakarta yang 2019 lalu terkenal berkat karyanya berjudul The Science of Fictions. Dibintangi oleh Gunawan Maryanto, film ini berkisah tentang Siman, seorang pria yang lidahnya dipotong setelah melihat proses syuting film secara tak sengaja dan membuatnya berhalusinasi sebagai astronot.
Sebelum diputar di bioskop Indonesia pada Desember 2020, film yang punya judul lain Hiruk-Pikuk Si Alkisah ini mengudara terlebih dahulu di berbagai festival film internasional. Tidak hanya itu, Yosep Anggi Noen juga sempat mendapatkan Special Mentions pada Locarno Film Festival 2019 lalu, meski belum sanggup membuatnya meraih Golden Leopard pada festival sinema bergengsi tersebut.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Edwin adalah satu sineas Indonesia yang populer dengan karya sinema kontemporernya. Setelah Posesif dan Aruna dan Lidahnya, sang sutradara ini tampil kembali dengan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Eka Kurniawan.
Walau belum tayang di bioskop lokal, karya Edwin ini menjadi salah satu film Indonesia yang mampu berjaya di festival film internasional pada 2021 ini. Film yang memiliki judul lain Vengeance is Mine, All Others Pay Cash ini tayang di dua festival film bergengsi, yakni Locarno Film Festival dan Toronto International Film Festival. Selain itu, film arahan Edwin tersebut berhasil raih Golden Leopard di perhelatan Locarno, membuatnya ditunggu-tunggu oleh para penikmat sinema lokal.
Yuni
Selain Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, ada pula Yuni yang juga jadi salah satu film Indonesia yang berjaya di festival film internasional pada 2021 ini. Disutradarai oleh Kamila Andini dan menampilkan Arawinda Kirana sebagai karakter titularnya, film tersebut membawa penonton dalam naik-turun hidup Yuni di masa remajanya.
Film produksi Fourcolours Films sudah tayang lebih dulu di Toronto International Film Festival 2021 ini. Seiring dengan pemutarannya, film kelima arahan Kamila Andini tersebut memenangkan Platform Prize yang membuat segenap negeri menunggu kehadirannya di bioskop Indonesia.
Deretan film Indonesia yang berjaya di festival film internasional tersebut patut masuk dalam watchlist yang pasti worth it. Jangan lupa untuk menontonnya di berbagai kanal resmi sekaligus untuk dukung industri perfilman lokal.