7 Film Garin Nugroho Terbaik yang Membuat Namanya Terkenal

1.

Cinta dalam Sepotong Roti (1990)

Sama seperti judulnya yang sederhana, film Cinta dalam Sepotong Roti ini adalah film Garin Nugroho terbaik yang sangat sederhana dengan sisi manis dan puitisnya yang ikonik.

Diperankan oleh Tio Pakusadewo sebagai Topan, Cut Rizky sebagai Mayang dan Alm. Adjie Massaid sebagai Harris, film ini sudah meraih 6 penghargaan dan 3 nominasi.

Harris adalah seorang pria yang mempunyai trauma seksual, karena melihat penyelewengan seksual yang dimiliki ibunya, membuat hubungannya dengan istrinya menjadi jauh. Ia berencana liburan ke Bali, tapi justru ketemu dengan Topan, sahabat mereka yang pernah jatuh hati pada Mayang.

Link download: Cinta dalam Sepotong Roti (1990)

2.

Bulan Tertusuk Ilalang (1994)

Bulan Tertusuk Ilalang adalah sebuah film karya Garin Nugroho yang mengangkat tema traumatis anak yang terbawa sampai ia dewasa. Berawal dari seorang anak kecil yang membuat kesalahan kepada ibu kandungnya sendiri, sang ayah marah besar dan menusuk jari anaknya sampai berdarah dan menyisakan trauma bagi sang anak.

Kejadian traumatis ini menyisakan luka yang mendalam buat sang anak karena merasa sebuah kesalahan kecil harus mengantarnya sampai ke kejadian berdarah-darah. Padahal menurut sang ayah, ini bisa disimbolkan sebagai sebuah lembaran baru biar kesalahan yang lalu nggak pernah terulang lagi.

Link download: Bulan Tertusuk Ilalang (1994)

3.

Puisi Tak Terkuburkan (1999)

Buat yang doyan dengan film model sejarah, Puisi Tak Terkuburkan ini mungkin pas buat tontonan kamu. Film ini mengangkat kisah seorang seniman sebagai korban operasi militer G30S/PKI bernama Ibrahim Kadir yang ditangkap pas lagi mengajar lagu Indonesia Raya di Aceh.

Nggak tahu apa kesalahannya sampai ia ditangkap, ia melihat di penjara bahwa hampir semua yang ada di tahanan diduga terlibat Partai Komunis Indonesia. Film ini menggambarkan gimana para tahanan menghabiskan waktu dalam kekhawatiran untuk diadili yang nggak kunjung datang.

Link download: Puisi Tak Terkuburkan (1999)

4.

Serambi (2005)

Serambi ini adalah sebuah film documenter Indonesia garapan Garin Nugroho yang nggak banyak mendapat reaksi yang positif. Meskipun begitu, film ini lolos seleksi di Festival Film Cannes 2006.

Mengisahkan tentang 3 orang di Aceh yang harus melanjutkan hidup setelah tsunami terjadi. Benarkah film ini bisa menggambarkan dengan jelas trauma mereka pasca tsunami?

Link download: Serambi (2005)

5.

Opera Jawa (2006)

Diperankan oleh Artika Sari Devi sebagai Siti, Martinus Miroto sebagai Setio dan Eko Supriyanto sebagai Ludiro, cerita film Opera Jawa ini sangat menarik. Menyinggung ketimpangan sosial di tempat ia tinggal, film ini nggak melulu soal percintaan dan pertukaran dialog yang terdengar gemas.

Setio adalah seorang pengusaha keramik yang selalu menghabiskan sebagian besar waktunya di luar rumah yang membuat istrinya merasa kesepian. Siti dihadapkan pada kegalauan besar apakah ia harus memenuhi hasratnya pada Ludiro yang menyimpan hati padanya atau tetap setia ke suaminya.

Link download: Opera Jawa (2006)

6.

Soegija (2012)

Soegija adalah sebuah film biopic tentang perjalanan dan peran Soegijapranata sebagai Uskup Jawa di tahun 1940-1950. Soegija ini memperjuangkan gereja yang dijadikan markas para tentara Belanda.

Demi mendukung jalannya Republik secara damai tanpa ada gencatan senjata, Soegijapranata memindahkan keuskupan dari Semarang ke Jogja sampai mendapatkan pengakuan kemerdekaan langsung dari Vatikan. Beliau adalah sosok religi yang sangat berperan bagi bangsa kita.

Link download: Soegija (2012)

7.

Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2014)

Masih dengan genre film biopic, film berjudul Guru Bangsa: Tjokroaminoto ini menceritakan tentang tokoh nasional, HOS Tjokroaminoto. Film ini dibintangi Reza Rahardian, Christine Hakin dan juga Chelsea Islan.

Film yang terbilang sukses ini juga ikut masuk ke daftar film Garin Nugroho terbaik. Film ini menggambarkan betapa dulunya rakyat Indonesia yang hidup dalam kemiskinan dan kebodohan.

Link download: Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2014)