Kamu yang Anak Kos Apakah Pernah Mengalami Hal-hal Ini?
30 Oktober 2019 by Boy N.Lika-liku anak kos
Di zaman sekarang, kehidupan seorang anak kos mungkin berbeda jika dibandingkan dengan 10 atau bahkan 20 tahun lalu. Banyak yang bilang kalau jadi anak kos itu enak, apalagi dewasa ini kian banyak bangunan kos-kos eksklusif dengan beragam fasilitasnya yang cukup wah.
Tapi yang namanya anak kos, ia tentu harus berjuang sendiri di tempat yang jauh dari orang tua atau keluarga. Masih banyak juga kok kita jumpai dan bahkan mengalami sendiri derita (kalau mau disebut begitu) anak kos yang tidak berbeda jauh dari bertahun-tahun lalu.
Kehidupan anak cenderung penuh lika-liku karena ia mesti memperjuangkan diri dengan seabrek hal yang dihadapi. Nah, bagi kamu yang saat ini menjalani kehidupan sebagai anak kos, apakah pernah mengalami hal-hal berikut ini?
Rebutan kamar mandi
Masalah ini dihadapi oleh anak kos yang fasilitas kamar mandinya ada di luar. Ya, betul. Mau tak mau, kamu harus ikut antrean jika ingin mandi, khususnya di prime time seperti pagi hari.
Bayangin saja kamu harus cepet-cepetan ke kamar mandi atau BAB sementara harus mengejar waktu kuliah pagi. Eh, di depan pintu kamar mandi sudah banyak makhluk berkalung handuk.
Lebih gilanya lagi kalau dalam sebuah bangunan kos yang terdiri dari banyak kamar, kamar mandinya cuma satu. Ya, selamat!
Tumpukan baju yang belum dicuci
Memang benar bahwa rata-rata anak kos di zaman sekarang lebih memilih jasa laundry. Namun masih banyak juga anak-anak kos yang masih mencuci bajunya sendiri, entah karena alasan ingin ngirit atau lebih merasa mantap jika membilasnya sendiri.
Nah, bagi kamu anak kos yang biasa mencuci baju sendiri, berapa kali kamu melakukannya? Seminggu sekali? Sebulan sekali? Mungkin ada masa-masanya kamu rajin. Namun kalau jadwal aktivitasmu semakin padat, kamu bisa kecapekan atau terlalu malas melakukannya.
Giliran mau memasukannya ke jasa laundry, eh ternyata sudah berkilo-kilo dan biasanya lumayan menguras dompet.
Jemuran kehujanan!
Masih sambungan dari nasib anak kos yang mencuci bajunya sendiri. Ketika semua cucian sudah beres dan kamu jemur, saatnya berangkat kuliah atau kerja. Sepertinya cuaca hari ini meyakinkan panas teriknya.
Sialnya, ternyata hujan tiba-tiba mengguyur tanpa basa-basi. Di kosan, tidak ada orang yang mengangkat semua jemuranmu. Pulang-pulang, semua baju yang sebenarnya sudah kering kembali basah, termasuk pakaian dalam.
Kalau sudah begitu, kamu mau apa?
Siklus makan di awal dan akhir bulan
Sebagai anak kos, waktu yang sering dinantikan adalah awal bulan. Biasanya antara tanggal 1 – 5 adalah masa-masa kejayaan kos karena itulah waktu kiriman dari orang tua mengisi rekening. Di masa-masa itulah anak kos merasa bisa jajan apa saja yang dikehendaki.
Jangan-jangan siklus makanmu sebagai anak kos pun sama atau mirip seperti ini?
- Tanggal 1 – 5, makan di mal.
- Tanggal 6 – 10, mulai menjelajah warung tegal, angkringan, atau warmindo.
- Tanggal 11 – 25, mulai mengandalkan voucher makanan ojol, atau mending masak mi instan saja.
- Tanggal 25 – 30, mulai rajin berpuasa dan minum obat maag.
Serba ngirit
Sudah menjadi semacam insting bagi seorang anak kos untuk selalu ngiris apalagi saat tanggal-tanggal tua.
Nyaris semua pengeluaran ditekan, termasuk pulsa dan kuota internet. Tak heran kalau tempat-tempat nongkrong dengan fasilitas free wi-fi selalu dipenuhi oleh anak-anak kos. Pesennya sih cuma secangkir kopi atau mungkin segelas es teh, tapi durasi nongkrongnya bisa tahan berjam-jam!
Bahkan bukan hanya di tanggal tua, setiap hari, ia sudah terbiasa untuk hidup berhemat, namun sayangnya kebanyakan tidak sekalian dengan rajin menabung.
Masalahnya, apa yang mau ditabung kalau dari sononya sudah pas-pasan?
Baca Juga: Menu Diet Sehat Ala Anak Kos yang Ngirit dengan Food Combining
Menjadi kolektor uang recehan
Ayo diakui saja bagi kamu yang anak kos dan demen ngumpulin duit recehan. Biasanya, koin-koin recehan itu berasal dari sisa kembalian naik angkot atau makan yang tak sengaja terkumpul atau terselip di kantong baju atau tas.
Koin-koin recehan itu kelak sangat berguna di tanggal tua. Lebih beruntung lagi kalau tak sengaja kamu menemukan lembaran 50 ribu atau 100 ribu di kantong atau tempat-tempat tak terduga di kamarmu.
Galaknya ibu kos
Hampir semua anak kos pasti pernah punya pengalaman diomelin ibu kos. Gara-gara pulang kemalaman, teman-teman berisik, bawa pacar, dan paling mengenaskan adalah karena telat membayar kos.
Kamar yang berantakan
Berhubung tidak ada orang tua yang masuk ke kamar dan menegur, seringkali kamar anak kos berantakan. Entah itu ada buku, meja yang posisinya tidak tepat, baju-baju campur aduk, seprei yag acak-acakan, dan sebagainya.
Mau merapikan kok rasanya malas. Ya, sudah dibiarkan saja. Dan biasanya kamar baru dirapikan kalau ada orang tua yang datang.
Baca Juga: Dari Maag Sampai Demam Berdarah, Anak Kos Harus Waspadai 7 Penyakit Ini!
Telat membayar uang kos
Ada model kos-kosan yang pembayarannya di muka selama setahun atau setengah tahun. Tapi yang namanya anak kos, telat membayar uang kos adalah hal yang cukup umum terjadi. Nah, kalau yang sampai menunggak berbulan-bulan itu yang keterlaluan.
Selalu ada sisi menyenangkan dan menyedihkan dalam sebuah hal, termasuk menjadi anak kos. Jadi, semua hal yang disebutkan di atas pun wajar jika terasa sangat akrab bagi kamu yang anak kos.
Hidup sebagai anak perantauan tentu ada segudang konsekuensi yang mesti dijalani. Namun dari situlah kamu bisa belajar mendewasakan dengan segala kemandirian.