Kritisi Wacana Pembebasan Napi karena Corona, Tompi: Tuan Menteri, Mereka Udah Aman Lockdown Otomatis

Kritik Tompi ke Pemerintah
Kritik Tompi ke Pemerintah | keepo.me

Sampai sekarang, wacana ini memang masih menimbulkan pro dan kontra

Pemerintah belum lama ini mengeluarkan peraturan mengenai pembebasan narapidana yang telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Peraturan itu dibuat untuk menekan penyebaran corona di Lapas, apalagi penjara di Indonesia masih belum memadai. Narapidan kerap harus berdesakan di dalam satu sel yang berukuran kecil.

Keputusan ini pun menuai pro dan kontra. Salah satu yang mengkritik keputusan ini ialah dokter sekaligus penyanyi, Tompi. Tompi yang memang dikenal sering membuat cuitan kritis dan kontroversial. Seperti biasanya, netizen terbagi dua dalam merespon twit Tompi kali ini, ada yang setuju dan ada juga yang tidak.

BACA JUGA: Viral Kolaborasi Apik Antara Dian Sastro dan Yura Yunita, Netizen: Allahu Akbaaaaar

Kritik Tompi ke Pemerintah
Kritik Tompi ke Pemerintah | www.matamata.com

Kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly yang membebaskan para napi demi mencegah penyebaran virus corona di dalam penjara direspon oleh banyak pihak. Salah satu yang turut menyuarakan pendapat adalah Tompi.

Dokter sekaligus penyanyi ini mengatakan bahwa hal tersebut bukan keputusan yang tepat untuk mencegah penyebaran virus corona. Pernyataan Tompi ini disampaikan olehnya melalui media sosial Twitter pada Senin, 6 April 2020.

BACA JUGA: Dinasihati Oki Setiana Dewi karena Berbuat Salah, Ria Ricis Malah Keluar dari Grup WA Keluarga

“Mencegah penularan Corona itu bukan dengan membebaskan napi wahai tuan menteri. Napi itu secara otomatis sudah dilockdown, mereka aman di dalam isolasi, cegah kontak dr luar. Kl tak sanggup memeriksa pengunjung, ya tiadakanla kunjungan,” tulis Tompi.

Menurut Tompi, pembebasan para napi ini hanya akan berpotensi menularkan virus karena mereka akan memulai kontak dengan orang di luar penjara. Hal ini pun bertentangan dengan upaya pemerintah mencegah penyebaran virus corona.

“Bila tuan menteri bebaskan mereka, lalu mereka di luar sana kontak – tetap saja akan kena corona. Nanti negara makin pusing ngurusinnya. Kasus yang ada saja sudah bikin sakit kepala,” lanjut Tompi.

BACA JUGA: Banyak Orang Datang ke Rumah Minta Duit, Nikita Mirzani: Saya Bersedekah Bukan Karena Paksaan Gotong Royong

Kritik Tompi ke Pemerintah
Kritik Tompi ke Pemerintah | www.matamata.com

Lebih lanjut, Tompi menyarankan agar kebijakan terkait cara mencegah penyebaran virus corona semestinya ditangani oleh petugas medis. Dalam cuitannya ini, Tompi pun menyebut akun Presiden Jokowi dan Mahfud MD.

“Sekali lagi, 'cara memutus rantai penularan corona' biar tuan-tuan di bidang medis dan kesehatan komunitas yang leading. Semoga masukan ini bermanfaat. Cc: @jokowi @mahfudmd,” tulisnya.

Sejumlah warganet pun memberikan berbagai tanggapan untuk cuitan Tompi ini. Tidak sedikit yang kontra dan mengatakan bahwa kondisi napi di lapas bukan tempat aman dari virus corona, sebagaimana yang Tompi katakan.

“Ada sipir penjara dan keluarganya, ada petugas administrasi penjara, ada kasus Covid-19 tanpa gejala (asymptomatic cases). Transmisi bisa dari mana saja – tapi sekali sampai di penjara seisi penjara bisa kena,” tulis akun @hotradero.

Tak hanya itu, ada pula warganet yang mengingatkan Tompi bahwa mengritik pemerintah terkait kebijakan virus corona bisa dipidana.

“Ti ati..skrng kritik pejabat soal corona bs dipidana dok! Jd jgn setengah2 kritiknya hrs all out biar klo diciduk gk sia2,” komentar @nugieahza81.

Artikel Lainnya

Cuitan Tompi mengenai keputusan pemerintah membebaskan para narapidana tersebut mungkin ada benarnya. Tapi terlepas dari itu, kita yang mengaku sebagai warga negara demokrasi, memiliki kebebasan dalam berpendapat yang sudah dijamin oleh Undang-Undang.

Tags :