Penelitian Ungkap Orang Pintar Cenderung Malas Olahraga, Kok Bisa?
02 April 2019 by Talitha FredlinaKita punya porsi kemampuannya masing-masing
Pernah dengar stigma bahwa orang yang jago olahraga itu nggak pintar dan mereka yang pintar biasanya payah di lapangan? Stigma ini sudah lama beredar di masyarakat dan menurunkan berbagai stigma yang lain seperti atlet itu bodoh dan ilmuwan itu lemah fisiknya.
Meski dalam banyak kasus anggapan ini kerap terbukti salah, namun ternyata stigma tersebut ada benarnya juga lho.
Dilansir dari Vice Indonesia, sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Health Psychology menemukan bahwa mereka yang malas berpikir akan cenderung lebih aktif secara fisik dibandingkan mereka yang suka berpikir serta memecahkan masalah.
Penelitian yang diterbitkan pada April 2017 tersebut mempelajari aktivitas fisik dari 60 mahasiswa S1 di Amerika Serikat selama seminggu. Mereka menggunakan piranti yang mengukur pergerakan mereka tiap 30 detik.
Hasilnya, mereka yang memiliki tingkat kebutuhan kognitif rendah ternyata terbukti melakukan aktivitas fisik lebih banyak dibandingkan mereka yang memiliki kebutuhan kognitif tinggi. Meski begitu, perbedaan antara keduanya jika ditotal pun hasilnya tidak begitu jauh.
Selain itu, perlu digarisbawahi bahwa tidak serta merta mereka yang memiliki kebutuhan kognitif tinggi itu cerdas. Ada saja mereka yang memiliki IQ tinggi malas berpikir, atau mereka yang memiliki kebutuhan kognitif rendah ternyata menikmati juga memecahkan teka-teki dan berkontemplasi.
Selain itu, terdapat juga faktor motivasi yang mungkin mempengaruhi kehidupan dan aktivitas fisik mereka. Meski suka menghabiskan waktu berpikir dan memecahkan persoalan dengan pikiran, motivasi dapat mengubah tingkat aktivitas fisik mereka menjadi lebih tinggi.
Senada, motivasi yang rendah juga bisa membuat mereka yang berkebutuhan kognitif rendah untuk tidak melakukan aktivitas fisik.
Jadi, simpan dulu stigma-stigma seperti di atas dan jangan memukul rata semua atlet kurang pintar dan semua orang pintar tubuhnya lemah. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat aktivitas fisik kita. Oke?