Waduh! Dinilai Promosikan Ajaran Ilmu Hitam, Novel Harry Potter Dimusnahkan
08 April 2019 by Mabruri Pudyas SalimLagi, bredel buku terjadi.
Pencekalan terhadap sebuah tulisan dan buku atau yang akrab disebut bredel buku, memang bukan fenomena yang asing terjadi, terlebih negara-negara dengan pemerintahan yang otoriter. Hal itu dilakukan karna suatu buku dianggap memiliki pengaruh yang buruk, bahkan mengancam stabilitas dan kedaulatan sebuah negara.
Meski banyak yang menentang tentang kebijakan pencekalan terhadap sebuah buku atau tulisan, sayangnya hal itu masih sering terjadi. Yang lebih parah lagi, buku-buku fiksi yang kadang tidak ada hubungannya pun juga masuk dalam daftar buku yang dicekal dan dimusnahkan.
Dilansir dari The Guardian (01/04/2019), sebuah gereja Katolik di Polandia telah memusnahkan buku-buku yang mereka anggap telah mempromosikan ilmu sihir. Yang lebih mengejutkan lagi, novel fiksi Harry Potter karya JK Rowling, masuk dalam daftar buku yang dibakar.
Yayasan penginjilan Katolik, SMS From Heaven, mengunggah foto-foto yang menampakkan aksi mereka saat membakar buku-buku tersebut ke halaman Facebook-nya, yang memiliki 22.000 pengikut. Dalam kiriman tersebut mereka juga menyertakan kutipan Perjanjian Lama yang mengutuk sihir dan penyembahan berhala.
"Banyak juga di antara mereka yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya, lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima pulh ribu uang perak," bunyi caption tersebut mengutip salah satu ayat dai Kisah Para Rasul.
"Patung-patung allah mereka haruslah kamu bakar habis; perak dan emas yang ada pada mereka janganlah kau ingini dan kau ambil bagi dirimu sendiri, supaya jangan sampai engkau terjerat karenanya, sebab hal itu adalah kekejian bagi Tuhan, Allahmu," caption lain yang menguti salah satu ayat dari Kitab Ulangan.
Dari kiriman yang telah dihapus dari laman Facebook mereka tampak tiga pemimpin gereja di kota Koszalin utara itu membawa buku-buku dalam keranjang besar dari dalam gereja keluar ke daerah bebatuan.
Di foto lain juga tampak buku-buku yang dibakar, sementara beberapa orang menyaksikan. Topeng, berbagai pernak-pernik, dan payung Hello Kitty juga terlihat dalam foto tersebut.
Aksi tersebut jelas menuai protes kritik dari netizen. Banyak di antara mereka mempertanyakan kewarasan dari sejumlah pemimpin gereja tersebut. Bahkan tidak sedikit yang membandingkannya dengan Nazi Jerman.
Ini bukan kali pertama dimana seri Harry Potter yang sangat populer telah memunculkan kekhawatiran dari para pemeluk agama yang fanatik, bahkan beberapa di antaranya percaya bahwa buku-buku itu terinspirasi oleh roh-roh jahat dan dapat menyesatkan anak-anak.
Sejumlah lembaga pemerintah Rusia bahkan juga pernah mempromosikan film berjudul Kids Against The Sorcerers pada tahun 2016. Film kartun tersebut bercerita tentang sekelompok penjahat jahat yang didukung oleh Nato dan Harry Potter untuk menumbangkan dan merusak anak-anak sekolah Rusia.
Mungkin novel Harry Potter memang bisa memengaruhi pembacanya berkeinginan untuk menguasai ilmu sihir. Lagipula tentu akan sangat menyenangkan jika bisa mewujudkan keinginan dengan sihir. Namun, bukankah terlalu berlebihan untuk memusnahkan sebuah novel fiksi?