Nggak Cuma di Indonesia, Orang Amerika Juga Pilih ke Pantai di Tengah Wabah Corona
27 Maret 2020 by Mabruri Pudyas SalimOrang keras kepala ternyata bisa ditemui di mana saja, tak hanya di Indonesia.
Wabah virus corona telah masuk di Indonesia, membuat pemerintah mengambil langkah untuk membatasi interkasi sosial untuk mencegah penyebaran virus lebih meluas. Salah satunya dengan cara mengeluarkan kebijakan belajar di rumah, kebijakan bekerja di rumah, kebijakan beribadah di rumah.
Sayangnya kebijakan ini dinilai tidak begitu efektif. Alih-alih tetap berada di rumah untuk menyelesaikan pekerjaan atau belajar, banyak warga justru memanfaatkan ini untuk berlibur. Lokasi wisata seperti Pantai Carita Banten pun sempat ramai oleh pengunjung saat kebijakan ini diterapkan.
Fenomena ini pun mengundang tanggapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beliau menyayangkan sikap masyarakat yang telah menyalahartikan kebijakan tersebut sebagai liburan.
"Ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran Covid-19," kata Jokowi, seperti dikutip dari Tempo.co (19/3/2020).
Baca Juga: Penimbun Hand Sanitizer Kena Azab, Lebih dari 17 Ribu Dagangannya Tidak Laku!
Namun siapa sangka jika sikap kurang peduli terhadap wabah virus corona ini tidak hanya terjadi pada orang-orang Indonesia saja.
Dilansir dari Daily Metro, ribuan mahasiswa di Amerika mengabaikan peringatan pemerintah tentang bahaya virus corona. Mereka bahkan tidak ragu pergi ke Miami untuk liburan musim semi.
Padahal negara bagian Florida menerapkan jam malam pada pukul 11 malam, serta penutupan semua bar dan klub malam. Namun, itu tidak menghalangi banyak orang untuk berpesta. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang begitu berani mengambil risiko terinfeksi virus corona daripada membatalkan pestanya.
Baca Juga: Bukannya Beli Masker, Orang Amerika Banyak yang Pilih Borong Senjata untuk Hadapi Corona
"Jika saya terinfeksi corona, saya terinfeksi corona. Pada akhirnya, aku tidak akan membiarkannya menghentikanku untuk berpesta," kata Brady Sluder, seorang mahasiswa dari Ohio.
Baca Juga: Ngeri! Wanita Ini Ungkap Rasanya Derita Corona, Seperti Ada Pecahan Kaca di Paru-parunya
Menurut data resmi dari pemerintah Amerika, ada 192 kasus COVID-19 di Florida, dengan 6 kematian. Untuk menanggulangi penyebaran virus lebih meluas, Gubernur Florida Ron DeSantis mengumumkan rencana untuk menutup semua bar dan klub malam selama 30 hari.
Selain itu, dia juga meminta 12 universitas yang ada di wilayahnya untuk memberlakukan social distancing bagi semua mahasiswa hingga akhir semester. Terlepas dari langkah-langkah tersebut, pantai tidak termasuk dari kawasan yang ditutup.
"Apa yang akan kita lakukan adalah, hanya, bagi pantai di seluruh negara bagian untuk menerapkan pedoman CDC, yakni untuk tidak berkumpul dengan kelompok lebih dari 10 orang, dan Anda harus menjaga jarak jika Anda akan berada di luar sana," kata DeSantis.
Jadi siapa yang salah nih, aturan dari pemerintah atau memang sejumlah orang di Amerika memang keras kepala untuk ke pantai?