Viral Warung Soto Ayam Disemprot Desinfektan oleh Satpol PP Saat Sedang Jualan!

Warung Nasi Disemprot Air
Warung Nasi Disemprot Air |

Warung Soto Ayam Disemprot Desinfektan oleh Satpol PP Saat Sedang Jualan di Siang Boiong!

Viral! Sebuah warung soto ayam disemprot desinfektan saat sedang jualan di siang bolong oleh Satpol PP! Tak tanggung-tanggung. penyemprotan tersebut dilakukan dalam volume air yang besar pula. Peristiwa tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @undercover.id pada Kamis (8/7). Saat ini video tersebut telah disaksikan lebih dari 7.800 kali dan tengah viral di sosmed.

"Nggak laku dong kalau kayak gini sotonya," tulis akun @undercover.id di caption Instagram seperti dikutip oleh Suara.com, Kamis (8/7).

Dalam video tersebut terlihat sejumlah Satpol PP berdiri di atas mobil pemadam kebakaran yang berisi cairan desinfektan. Mereka kemudian mulai menyemprot jalanan dengan selang yang menyemburkan desinfektan.

Aksi Satpol PP ini mulai menjadi perhatian saat mengarahkan semburan desinfektan ke warung soto ayam di pinggir jalan. Terlihat dari kejauhan banyak kerumunan orang yang menyaksikan. Namun, Satpol PP itu terus menyemprotkan disinfektan.

Warung Nasi Disemprot Air
Warung Nasi Disemprot Air |

Awalnya, mereka menyemprotkan disinfektan di sekitar warung soto itu dari kejauhan. Namun, lama-kelamaan, supir mobil pemadam kebakaran berisi desinfektan itu menyemprot mendekati arah tenda warung soto ayam dan mengenai kearahnya. Hal itu dilakukan cukup lama sampai tenda terlihat berguncang karena menahan volume air yang besar.

Aksi Satpol PP itu sendiri langsung mendapat cibiran keras dari para netizen. Apalagi, mereka melakukannya saat warung soto ayam itu sedang buka dan berjualan. Gak manusiawi! Menurut mereka, hal itu bisa menyebabkan kerugian besar bagi penjual karena tidak bisa lagi menjual soto ayam yang sudah bercampur disinfektan.

"Arogan banget sih? Sebetulnya aturan PPKM yang bener gimana sih? Boleh kan berjualan selama gak dine in? Jadi kenapa masih aja disiram?," kritik warganet.

"Buang-buang air, buang-buang anggaran," tegas warganet.

"Gak ada cara yang lebih manusiawi kah?," tanya warganet.

"Tak manusiawi," tambah yang lain.

"Covid bukan hanya buat hidup makin sulit tapi membuat hilang nya jiwa kemanusiaan dari para elit," komen warganet.

"Coba dituker posisi nya dulu, si bapak nya yg jualan soto. Gimana perasaannya?," tegur warganet.

"Petugas-petugas kek gitu itu sebenernya manusia apa gak sih? Heran kok udah nggak punya adab sama sesama manusia? Kenapa harus disemprotin? Masih banyak cara lain loh buat nertibin masyarakat," hujat netizen.

Berbicara soal penyemprotan desinfektan di jalan raya selama masa PPKM darurat ini, Epidemiolog dari Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Riris Andono Ahmad berujar bahwa hal itu tidaklah efektif karena virus tidak bisa bertahan hidup di luar lantaran terkena sinar matahari. Kedua, siapa orang yang akan menyentuh jalan raya.

Artikel Lainnya

"Saat ini penularan Covid-19 dengan permukaan benda sudah tidak dianggap signifikan. Yang signifikan ya droplet itu," ungkapnya seperti yang dikutip dari Suara.com Jumat (9/7).

Pria yang akrab disapa dengan nama Doni ini mengatakan penyemprotan disinfektan justru dianggap menghabiskan sumber daya yang tidak perlukan, dan lebih menyarankan agar fokus mencegah penularan lewat droplet.

Lebih lanjut Doni menjelaskan mengenai efektivitas penerapan PPKM Darurat untuk mengendalikan virus corona. Menurutnya, hal itu tergantung dengan implementasinya di lapangan, yaitu menghentikan mobilitas manusia. Dengan begitu, virusnya juga sulit untuk menyebar ke orang lain.

"Jadi PPKM ini baru bisa dikatakan efektif jika menghentikan pergerakan orang dan akan menurunkan penularan. Yang jadi permasalahan sekarang adalah apakah ada penurunan mobilitas yang signifikan?" paparnya.

Tags :