Utang Ditagih hingga Terjadi Pengeroyokan, Anak Bupati Majalengka Tembak Pekerja Kontraktor

Anak Bupati jadi pelaku penembakan
Anak Bupati jadi pelaku penembakan | kumparan.com

Dipicu masalah utang proyek Rp 500 juta

Anak kedua Bupati Majalengka, Karna Sobahi diduga telah melakukan penembakan terhadap rekannya. Aksi penembakan ini terjadi di sebuah ruko di kawasan Cigasong, Majalengka. Pelaku berinisial IN itu merupakan seorang pejabat daerah. Sementara korban adalah seorang pekerja kontraktor.

Diduga penembakan itu dipicu lantaran masalah utang. Belum diketahui bagaimana kondisi korban, namun dipastikan korban menerima luka tembakan di bagian telapak tangan sebelah kiri.

1.

Pelaku anak Bupati Majalengka

Anak Bupati jadi pelaku penembakan
Ilustrasi penembakan | jateng.tribunnews.com

Dilansir dari Detik.com, Selasa (12/11/19), anak Bupati Majalengka Karna Sobahi berinisial IN menembak seorang kontraktor saat ia ditagih utang pengerjaan proyek di Kabupaten Majalengka. Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah membenarkan adanya insiden tersebut.

Insiden penembakan ini terjadi pada hari Minggu (10/11/19) malam tepatnya di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka. Anak kedua Bupati Majalengka berinisial IN tersebut diduga telah menembak seorang kontraktor bernama Panji Pamungkasandi.

Baca juga: Motif Pembunuhan Wanita Penjaga Warung Terungkap, Dipicu Cekcok Tarif Berhubungan Badan

"Iya, anak keduanya. Sebatas itu dulu. Kalau ada perkembangan lidik (nanti dikabari). Kami menegakkan hukum seadil-adilnya," kata dia kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (12/11).

Perselisihan ini dipicu lantaran masalah utang sebesar Rp 500 juta sebagai bayaran proyek yang sudah dikerjakan pada bulan April lalu. Uang proyek tersebut kabarnya sudah diberikan investor kepada pelaku, namun hingga sekarang belum dibayarkan ke Panji.

2.

Kronologi penembakan

Anak Bupati jadi pelaku penembakan
Ilustrasi penembakan | kumparan.com

Panji adalah kontraktor yang mengerjakan sebuah proyek di Kabupaten Majalengka. Proyek tersebut sudah selesai sejak bulan April lalu, namun uang sebesar Rp 500 juta belum juga dibayarkan. Panji kemudian mendengar dari seorang rekannya jika uang proyek tersebut sudah dikirim investor ke pelaku. Oleh karena itu, Panji menagih pembayaran tersebut ke pelaku.

Baca juga: Alasan Cemburu, Suami di Semarang Timur Tega Beri Racun Tikus ke Istri yang Lagi Hamil

Saat itu, Panji dan delapan karyawannya menunggu kedatangan pelaku di dalam mobil. Tak disangka, Panji dibangunkan oleh sekelompok orang dan kepalanya ditodong menggunakan senjata api.

"Tiba tiba sekitar jam 23.30 WIB, saya dibangunkan paksa oleh orang-orang yang datang bersamaan dengan INA. Dan setelah keluar dari mobil dirinya ditodong dengan senjata api ke kepala, untungnya senjata tersebut berhasil ditepis yang akhirnya mengenai telapak tangan sebelah kiri," kata dia melalui sambungan telepon, Senin (11/11).

3.

Senjata api berizin Perbakin

Anak Bupati jadi pelaku penembakan
Ilustrasi senjata api | kumparan.com

Polres Majalengka mendapat laporan penembakan tersebut. Setelah diselidiki ternyata pelakunya adalah anak kedua Bupati Majalengka. Polisi kemudian mendalami senjata api yang digunakan pelaku untuk menembak korban.

Baca juga: Remaja 18 Tahun Jadi Bos Prostitusi Online, Tawarkan Siswi SMA dan Mahasiswi Bertarif Jutaan

"Itu (asal dan jenis senjata api yang digunakan terduga pelaku IN untuk menembak korban Panji) sedang didalami. Apa namanya itu (dan) bisa kejadian seperti itu, sedang didalami. Proses kembang lanjut (penyelidikan dan penyidikan)," kata Kapolres Majalengka AKBP Mariyono dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (12/11/2019) dilansir dari Sindonews.com.

Sementara itu, Kompol Hidayatullah memberikan keterangan jika senjata api milik pelaku tersebut terdaftar di Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).

"Ada izin resminya dari Perbakin," ujar dia.

Artikel Lainnya

Belum diketahui apakah pelaku sudah diperiksa oleh kepolisian atau belum. Namun anggota Polres Majalengka memastikan akan menyelidiki kasus penembakan ini seadil-adilnya.

Tags :