Ngeri! Ular Piton Bermata Tiga Hebohkan Warga Australia, Ini Penampakannya

Ular Python Bermata Tiga Ditemukan di Australia | i2-prod.mirror.co.uk

Kondisi ular piton ini terbentuk dari sebuah proses mutasi.

Umumnya makhluk hidup sejenis ular memiliki mata yang berjumlah dua. Itu adalah keadaan normal dari seekor ular apapun jenisnya. Namun, baru-baru ini ditemukan seekor ular yang agak berbeda dengan ular lainnya. Pasalnya ular yang ditemukan di Australia ini tidak hanya memiliki dua mata, melainkan tiga.

Karena memiliki tiga mata, wajar saja jika sebagian besar orang yang melihat ular yang masuk dalam kategori python ini adalah ular yang aneh. Polisi hutan menemukan makhluk aneh itu di Jalan Tol Arnhem, dekat Humpty Doo, tepat di luar Darwin, di utara negara itu.

Setelah itu, Dinas Taman dan Margasatwa Wilayah Utara membagikan foto ular python karpet bayi, yang diberi nama Monty Python itu di Facebook mereka. Ular tersebut memiliki tiga mata, di mana dua mata berada di posisi yang umum pada ular, kemudian satu mata lagi berada tepat di bagian tengah kepalanya.

Baca juga: Misteri Ular Kalimantan yang Hangus Terbakar

Ular bermata tiga ditemukan di Australia. | i2-prod.mirror.co.uk

Sejak pertama kali dibagikan di Facebook, kiriman tentang ular bermata tiga itu telah dibagikan lebih dari 9.000 kali. Kiriman tersebut juga menyatakan bahwa kondisi tersebut merupakan murni kondisi di mana ada satu kepala yang memang memiliki tiga rongga mata.

"Ular itu begitu aneh, apalagi ketika x-ray mengungkapkan bahwa itu bukan dua kepala terpisah yang gagal berpisah, melainkan tampaknya satu tengkorak dengan rongga mata tambahan dan tiga mata yang berfungsi," tulis dalam caption.

"Secara umum disepakati bahwa mata tambahan itu kemungkinan besar berkembang sangat awal selama tahap perkembangan embrionik. Sangat tidak mungkin bahwa ini berasal dari faktor lingkungan, dan hampir pasti merupakan kejadian alami karena reptil cacat relatif umum terjadi," tulis postingan tersebut.

Ular bermata tiga kemudian mati beberapa minggu setelah ditemukan. | i2-prod.mirror.co.uk

Para petugas yang menangani ular tersebut berbicara kepada BBC bahwa reptil sepanjang 15 inci itu mengalami kesulitan saat makan akibat dari kelainan bentuknya. Kendati demikian, pakar ular, Profesor Bryan Fry, dari Universitas Queensland, mengatakan bahwa mutasi adalah bagian dari evolusi.

"Setiap bayi memiliki mutasi atau semacamnya - bayi (ular) ini sangat kotor dan cacat," kata Prof Fry, dari University of Queensland, kepada BBC, seperti dikutip oleh Mirror.co.uk (02/05/2019).

"Saya belum pernah melihat ular bermata tiga sebelumnya, tapi kami memiliki ular kobra berkepala dua di lab kami. Itu hanya jenis mutasi yang berbeda seperti yang kita lihat dengan si kembar siam," imbuhnya.

Artikel Lainnya

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa mata ketiga ular itu mungkin adalah merupakan mata kembaran ular tersebut, yang gagal tumbuh dan terserap dalam tubuh ular Monty Python.

Terlepas dari bagimana Monty Python bisa memiliki mata ketiganya, amat disayangkan jika akibat kelainan bentuk yang membuatnya kesulitan untuk makan, membuat Monty Python kemudian mati beberapa minggu setelah ditemukan.

Tags :