Miris! Nasib Nisa, TKW Asal Aceh yang Dianiaya hingga Dibuang oleh Majikan
17 Januari 2021 by Dea DezellyndaAnnisah dianiaya dan ditelantarkan oleh majikannya
Kembali terjadi, Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia menjadi korban penganiayaan. Annisah seorang gadis berusia 25 tahun asal Kabupaten Aceh Utara ditemukan terlantar dengan luka di sekujur tubuh.
Pengakuan perempuan yang akrab disapa Nisa tersebut, ia mengalami kekerasan saat menjadi asisten rumah tangga yang dilakukan oleh majikan. Karena tak tahan dianiaya, akhirnya Nisa memberanikan diri untuk kabur.
Bersembunyi di atas pohon
Nisa bekerja sebagai TKW di Malaysia terhitung sudah 18 bulan sejak 8 November 2017. Nisa memutuskan untuk bekerja sebagai TKW untuk membantu ekonomi keluarga usai ayahnya meninggal dunia.
Nisa tak menyangka akan diperlakukan secara keji oleh majikannya. Saat ditemukan, kondisi Nisa dipenuhi luka di sekujur tubuhnya. Karena sudah merasa tak tahan disiksa oleh majikannya, akhirnya Nisa memberanikan diri untuk kabur.
Takut majikanya mencari dirinya, Nisa memutuskan untuk bersembunyi di atas pohon. Dilansir dari Kompas.com, karena tak tahan haus dan lapar, malam hari dia memilih turun dari pohon untuk meminta tolong kepada seorang warga India yang ditemuinya.
Baca juga: Lewat Game Online, Seorang TKW di Arab Berhasil Bertemu Sama Jodoh Bule
Ditelantarkan begitu saja
Karena merasa iba, warga India tersebut membawa Nisa ke rumah sakit untuk berobat. Namun sayangnya keberadaan Nisa diketahui oleh majikannya. Nisa langsung dibawa pergi oleh majikan.
Nisa sempat dibawa majikan ke sebuah hotel lalu ditinggalkan begitu saja oleh majikan tanpa membawa handphone dan juga tak diberi pesangon.
Nisa ditemukan oleh TKI yang bekerja di sebuah hotel dan prihatin melihat kondisi Nisa. TKI yang tak diketahui namanya tersebut membantu Nisa untuk menghubungi sang kakak iparnya, Jefri.
Nisa menghubungi Jefri pada hari Jumat (19/7) malam. Nisa pun menjelaskan kondisinya saat itu.
“Saat saya buka HP sore itu, banyak sekali panggilan tak terjawab dari nomor Malaysia. Kemudian saya menghubungi kembali nomor tersebut dan ternyata Anisa yang menelepon,” jelas Jefri.
Anisa langsung menceritakan apa yang dialaminya sambil menangis. Selama ini Annisah dipukuli, disiram air panas, hingga meninju giginya hingga rontok, juga membenturkan kepala Annisah ke tembok.
Pemerintah Aceh dan KBRI Malaysia turun tangan
Mendengar kabar penganiayaan yang menimpa Nisa, warga Aceh di Malaysia langsung mengambil tindakan. Melansir laman Tribunnews.com, Presiden Komuniti Melayu Aceh Malaysia, Datuk Mansyur bin Usman didampingi beberapa perwakilan masyarakat Aceh di Malaysia, seperti Bukhari bin Ibrahim dan Mukhtar Abdullah, Senin (22/7) mengantar Anisah binti Jamil (25) ke KBRI Malaysia di Kuala Lumpur.
“Sebentar lagi pihak KBRI akan buat laporan polis dan besok (Selasa) akan dibawa ke hospital untuk buat visum doktor. Mulai hari ini Annisah berada dalam pengamanan KBRI,” tulis Mukhtar dalam pesan WhatsApp.
Terdapat empat staf dari KBRI yang menemui Annisah. KBRI menyampaikan siap menangani kasus penganiayaan yang menimpa Annisah hingga ke pengadilan.
Usai visum, Annisah akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Aceh Utara yang langsung difasilitasi oleh Plt Gubernur Aceh.
Keluarga Nisa saat ini meminta pemerintah untuk bisa membawa masalah ini ke pengadilan. Mengingat perlakuan keji yang dilakukan majikan Annisah selama bekerja di Malaysia tidak bisa dibiarkan dan dimaafkan begitu saja. Kasus penganiayaan yang terjadi pada Nisa menambah deretan panjang TKW Indonesia yang menjadi korban kekerasan.