Alis Juariah TKI Arab yang Tak Pulang 21 Tahun, Masih Hidup dalam Kondisi Memprihatinkan

Alis Juariah diduga masih hidup | www.tribunnews.com

Alis Juariah berharap bisa segera pulang ke Indonesia

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi dilaporkan tak pernah kembali ke Indonesia selama 21 tahun. Ia adalah Alis Juariah yang diketahui berangkat ke Arab Saudi pada tahun 1998 dan sempat tiga kali mengirimkan surat kepada keluarganya di Cianjur.

Setiap mengirim surat, Alis meminta keluarganya untuk mengurus kepulangannya ke Indonesia. Hal tersebut karena selama menjadi TKI, Alis sering mendapat siksaan dari majikanya.

Keluarga bersama instansi terkait saat ini sangat berharap kepada Presiden Jokowi untuk dapat membantu kepulangan Alis ke Indonesia.

1.

Sudah tiga kali mengirim surat

Selpi dan Pamannya | jabar.tribunnews.com

Dilansir dari Tribunnews, seorang TKI asal Kampung Muhara RT 001/010, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat dilaporkan menjadi korban kekerasan majikannya di Riyadh, Arab Saudi. Alis yang tak pernah kembali sejak tahun 1998 itu sempat dikira sudah meninggal oleh keluarganya.

“Sejak pergi 21 tahun lalu itu sampai sekarang tidak pulang-pulang. Keluarga bahkan sempat mengikhlaskannya jika memang sudah meninggal dunia,” ujar Dikdik yang merupakan adik dari Alis.

Selama di Arab Saudi, Alis hanya tiga kali berkirim surat. Isi surat tersebut sangat memprihatinkan. Alis selalu meminta pertolongan dan ingin pulang karena sering disiksa majikan.

“Namun empat tahun lalu datang surat yang mengabarkan bahwa kakak saya ternyata masih hidup, namun nasibnya tidak beruntung,” imbuh Dikdik.

Baca juga: Ibu Tak Ada Kabar Selama 21 Tahun di Arab, Selpi Dapat Surat 'Kode Pertolongan'

2.

Mengaku sering disiksa majikan

Adik dari Alis Juariah | www.tribunnews.com

Setiap kali mengirim surat, Alis selalu menceritakan perbuatan keji dari majikannya. Alis juga selalu meminta bantuan untuk bisa pulang ke Indonesia. Alis tak betah atas perlakuan majikannya yang kerap menyekap dirinya di kamar mandi. Bahkan untuk mengirim surat ke keluarganya, Alis harus sembunyi-sembunyi dengan menitipkannya ke sopir majikan.

“Kakak saya tidak diperbolehkan keluar rumah, kalau majikan dan keluarganya pergi ke luar, kakak saya dikunci di kamar mandi sampai majikanya pulang. Kakak saya bisa kirim surat juga sembunyi-sembunyi, suratnya dititipin ke sopir majikannya,” kata Dikdik.

Tak hanya disekap di kamar mandi, Alis kerap mendapat tindakan kekerasan oleh majikan. Alis pernah menceritakan dalam suratnya bahwa dirinya pernah menerima 20 jahitan karena tangannya ditusuk.

“Tolongin dik, tolongin teteh, teteh sudah tidak kuat, teteh disiksa. Tangan teteh ditusuk sampai 20 jahitan,” tulis Alis dalam surat yang dibaca Dikdik.

3.

Sudah pernah meminta tolong ke instansi terkait

Pernah minta bantuan ke berbagai instansi | www.antaranews.com

Mendengar kabar Alis yang sangat memprihatinkan, Dikdik dan anggota keluarga lain kerap meminta bantuan ke instansi terkait namun tak membuahkan hasil. Bahkan Dikdik mengaku sudah kehabisan uang untuk biaya transportasi hingga ke Jakarta.

“Saya sudah bolak-balik ke Jakarta, pinjam sana-sini bahkan jual yang ada untuk biaya agar kakak saya bisa segera dipulangkan, tapi belum ada hasilnya sampai sekarang,” kata Dikdik.

Dikdik mengaku pernah dihubungkan dengan KBRI Arab namun tak dapat membantu banyak. Keluarga Alis juga pernah meminta bantuan BNP2TKI namun tak ada respon.

Mendengar kabar mengenai Alis melalui media, akhirnya Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Najib Ali Hildan ingin membantu pemulangan Alis.

Najib menyampaikan akan memperjuangkan kepulangan Alis. Najib berharap instansi-instansi terkait juga bisa ikut membantu, bahkan berharap kepada Presiden Jokowi untuk memulangkan Alis dari Arab Saudi.

Artikel Lainnya

Kasus penyiksaan TKI di Arab Saudi bukan kali pertama terjadi. Setiap kali menerima laporan kekerasan yang dialami TKI, pemerintah dinilai lamban dalam mengambil tindakan. Semoga kali ini pemerintah bisa bergerak cepat untuk mengurus kepulangan Alis Juariah ke Indonesia dan berkumpul kembali dengan keluarga.

Tags :