Tak Terima Anaknya Dibilang Nggak Laku, Seorang Ibu Hajar Tetangganya
20 Agustus 2021 by Ike DewiPara Feminis Pasti Gemes nih
Kalau sudah menyangkut masalah keluarga, biasanya orang-orang akan lebih sensitif. Siapapun pastinya tidak akan terima jika salah satu anggota keluarga yang disayangi dihina atau dimaki oleh orang lain.
Bahkan tidak jarang juga ada yang sampai melakukan kekerasan karena tidak terima saat anggota keluarganya dihina. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh seorang ibu asal China ini, ia memukul dan mendorong tetangganya sendiri karena telah mengomentari anaknya yang tak kunjung menikah.
Melansir suara.com (7/5), pertikaian yang terekam oleh CCTV terjadi antara Dai yang tinggal di Hunan, China, dengan tetangganya yang bernama Yang. Sebagai seorang ibu, Dai tidak terima karena anaknya dihina belum juga menikah padahal usianya sudah 30 tahun.
Baku hantam keduanya menjadi viral dan videonya tersebar di media sosial. Dilaporkan oleh Daily Mail, pertikaian tersebut berujung pada Dai yang terlihat melempar Yang ke lantai pada 24 April 2020 lalu.
Awalnya kedua keluarga tengah bermain mahjong, lalu Tuan Dai terlibat perdebatan sengi t dengan keluarga Yang. Nyonya dan Nona Dai ikut bergabung dalam perdebatan itu hingga akhirnya perdebatan yang berujung pertikaian sampai saling mencengkram terjadi.
Aku berkata kamu berusia lebih dari 30 tahun dan belum menikah karena kamu sangat agresif dan jahat. Hanya itu yang aku katakan, ucap Nyonya Yang kepada wartawan.
Baca Juga : Viral Seorang Ayah Rekam Video Saat Aniaya Anak: Aku yang Sekolahkan Kau, Bukan Mamakmu!
Di dalam video itu Nyonya Dai saling mencengkram bagian kepala Yang, lalu ia membanting tubuh tetangganya tersebut ke lantai. Polisi pun langsung menuju ke lokasi kejadian setelah ada yang melaporkan kegaduhan itu. Akan tetapi Nyonya Dai mengatakan bahwa dirinya tidak memukul tetanggaya alih-alih hanya berusaha melepaskan tubuh Yang.
Saya coba membangunkannya tetapi tidak bisa, jadi saya melepasnya, ungkapnya pada stasiun TV lokal.
Kedua wanita yang terlibat dalam pertikaian itu dipaksa mengaku oleh polisi, namun kedua belah pihak kurang bisa diajak bekerja sama karena tidak ada yang mau mengalah. Alhasil, polisi masih menangani kasus tersebut.
Baca Juga : Kesal Pasangan Lesbinya Lebih Perhatian ke Keponakan, Tante ini Akhirnya Aniaya Bocah Sampai Tewas!
Mengutip Kompas.com, berita pertikaian itu muncul lantaran banyaknya perempuan China berusia akhir 20-an dan 30-an yang mendapat perlakuan diskriminatif karena belum menikah. Bahkan, menurut Daily Mail, wanita-wanita lajang yang fokus pada karir higga usia 27-30 tahun dianggap “tidak diinginkan”. Pemerintah Komunis juga meminta All-China Women’s Federtion untuk menggunakan istilah yang merendahkan mereka (wanita lajang itu) di beberapa artikel, sampai muncul istilah “sheng nv” atau “wanita sisa” untuk menyebut mereka.
Gadis-gadis cantik tidak butuh banyak pendidikan untuk menikah dengan keluarga kaya dan berkuasa. Tetapi para gadis dengan penampilan rata-rata atau jelek akan sulit, tulis salah satu artikel yang berjudul “Perempuan Tersisa Tidak Pantas Mendapat Simpati Kami” pada 2013 silam.
Tentu saja hal itu dianggap membuat para wanita muda China yang berpendidikan dan ambisius menjadi marah. Mereka merasa tidak dihargai dan menganggap kualitas para peramal (laki-laki) yang rendah sehingga mereka kesulitan untuk menemukan suami yang sesuai di China.