Miris! Gara-gara Terlalu Terobsesi dengan Kucing, Wanita Ini Diceraikan Suaminya

Obsesi istrinya terhadap kucing membuat sang suami merasa terganggu dan memutuskan cerai.
Obsesi istrinya terhadap kucing membuat sang suami merasa terganggu dan memutuskan cerai. | www.asiaone.com

Dia sering membawa kucing-kucing liar untuk dirawat di rumahnya.

Kucing adalah salah satu hewan yang banyak disukai oleh manusia. Meski terkadang hewan ini sering dianggap juga sebagai hewan yang senang mencuri makanan, namun tidak sedikit jumlah orang yang tetap menyayanginya.

Rasa sayang terhadap kucing bisa juga sampai kepada taraf obsesi. Namun, obsesi yang berlebihan terhadap kucing rupanya bisa menjadi masalah ketika ada orang yang merasa terganggu dan dirugikan.

Obsesi istrinya terhadap kucing membuat sang suami merasa terganggu dan memutuskan cerai.
Jika terlalu berlebihan, obsesi terhadap kucing bisa membuat orang sekitar tidak nyaman. | www.odditycentral.com

Dilansir dari Asiaone.com (04/06/2020), sepasang suami-istri di Singapura dirundung kasus perceraian karena obsesi sang istri terhadap kucing. Pada tanggal 21 Mei 2020, Hakim Sheik Mustafa Abu Hassan meresmikan perceraian pasutri yang sudah menikah selama 45 tahun, tapi mereka sudah berpisah tempat tinggal selama 14 tahun.

Baca Juga: Gadis Ini Gantung Diri Usai Tuduh Pacarnya Selingkuh: Lebih Baik Mati daripada Dikhianati

Pasangan tersebut, yang identitasnya dirahasiakan untuk kepentingan privasi mereka, menikah pada tahun 1975 dan dikarunia tiga anak. Beberapa alasan dilontarkan oleh sang suami yang menggugat cerai istrinya itu, dan kebanyakan berkaitan dengan obsesi istrinya kepada kucing yang dirasakannya sudah terlalu berlebihan.

Obsesi istrinya terhadap kucing membuat sang suami merasa terganggu dan memutuskan cerai.
Sang suami pun memutuskan untuk berpisah rumah sebelum mengajukan gugatan cerai. | www.odditycentral.com

Saat membacakan keputusannya, hakim melaporkan di pengadilan bahwa permasalahan di pernikahan kedua pasangan tersebut dimulai sejak tahun 1997, tepatnya saat istrinya mulai menunjukkan obsesi yang jadi masalah tersebut.

Sang istri menceritakan bahwa dalam mimpinya, dia pernah bertemu dengan mendiang ibunya yang mengatakan bahwa dia harus baik kepada kucing. Semenjak itu, sang istri pun percaya bahwa kebaikan terhadap kucing merupakan cara untuk mengantarkan dirinya ke surga setelah ajal menjemputnya.

Obsesi istrinya terhadap kucing membuat sang suami merasa terganggu dan memutuskan cerai.
Sang istri percaya bahwa kebaikan terhadap kucing bisa mengantarkannya ke surga. | sg.style.yahoo.com

Sang istri pun mulai sering memberi makan kucing-kucing liar di tempat-tempat umum. Dia bahkan seringkali membawa pulang kucing-kucing itu ke rumahnya.

Baca Juga: Berniat Utang 500 Ribu ke Pacar, Wanita Ini Malah Disuruh Bugil Sebagai Syaratnya

Kebiasaan ini berlangsung selama bertahun-tahun, dan rumahnya pun seolah menjadi tempat penampungan bagi kucing. Sementara itu, seiring dengan berjalannya waktu, sang suami pun mulai merasa terganggu dengan kebiasaan istrinya itu.

Obsesi istrinya terhadap kucing membuat sang suami merasa terganggu dan memutuskan cerai.
Sang istri sering membawa pulang kucing-kucing di jalan untuk dirawat. | sg.theasianparent.com

"Kucing-kucing ini menimbulkan gangguan. Mereka berkeliaran di sekitar rumah dengan bebas. Mereka tidak dilatih sehingga mereka pun membuang air kecil dan air besar sembarangan," ujar hakim saat membacakan gugatan sang suami.

"Ada bau kotoran dan urin kucing yang tercium di rumah mereka dan memicu keluhan dari tetangga sekitar. Polisi dan pihak berwenang pun sempat mendatangi rumah mereka dan memberi peringatan. Namun, dia (sang istri) tidak mengurangi jumlah kucing di rumah," lanjutnya.

Baca Juga: Viral Diduga Mahasiswa Indonesia Pukul Pria Rasis di AS hingga K.O, Netizen: Sudah Terbiasa Tawuran

Obsesi istrinya terhadap kucing membuat sang suami merasa terganggu dan memutuskan cerai.
Lingkungan jadi kotor karena kucing-kucing yang terlalu dibebaskan di rumah | littlebuddythecat.com

Tidak bisa tidur di ranjang karena kucing-kucing yang ikut tidur di sana, sang suami pun sampai harus tidur di matras. Pada tahun 2003, dia pun mulai merasa tidak sanggup menghadapi situasi yang dialaminya sehingga dia menghubungi polisi.

Akan tetapi, saat menyaksikan sendiri situasi di rumah pria itu, polisi pun hanya bisa mengatakan bahwa apa yang terjadi di rumahnya merupakan masalah rumah tangga dan mereka tidak bisa ikut campur.

Akhirnya, pada tahun 2006, sang suami memutuskan untuk pindah ke rumah saudaranya setelah salah satu kucing di rumahnya mengencingi tubuhnya ketika dia sedang tidur.

Artikel Lainnya

Sementara itu, sang istri sendiri sebenarnya tidak mau bercerai dengan suaminya. Dia bahkan sampai mengulur-ulur waktu supaya perceraian ini tidak terjadi. Namun, fakta bahwa pasangan itu sudah berpisah selama 14 tahun dan sang istri tidak menunjukkan perubahan sikap yang berkaitan dengan obsesinya terhadap kucing, hakim pun memutuskan untuk menyetujui gugatan sang suami.

Tags :