Termakan Hoax, Para Pemilik Anjing dan Kucing di China Bunuh Peliharaannya dengan Cara Kejam
28 Maret 2021 by Amadeus BimaDampak hoax sampai mengerikan seperti ini
Virus corona yang tengah merebak di China dan sejumlah negara lain, membuat banyak orang ketar-ketir. Virus ini sendiri dipastikan menyebar dari pasar basah di Wuhan, China. Di pasar ini, ada berbagai macam daging hewan liar yang diperjualbelikan. Mulai dari daging kelelawar, daging rubah, sampai daging serigala.
Virus ini kemudian berpindah ke manusia, dan menyebar dari manusia ke manusia lain. Karena itu, kamu disarankan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan agar tidak tertular virus mematikan ini. Mirisnya, ada pula informasi hoax seputar virus corona, yaitu bahwa virus ini bisa ditularkan oleh hewan peliharaan seperti anjing atau kucing.
Ketakutan dengan informasi ini, banyak pemilik kucing atau anjing di China yang tega membunuh peliharaannya sendiri. Bahkan, ada yang melemparkan kucing atau anjing dari atas apartemen. Alhasil, beberapa ruas jalan di China ditemukan hewan peliharaan yang tergeletak dalam kondisi mengenaskan. Tubuh mereka terbujur kaku dan mengeluarkan darah.
Seekor anjing ditemukan mati dengan tragis usai dilempar oleh pemiliknya dari salah satu apartemen di Tianjing, Hubei. Provinsi Hubei memang merupakan pusat penyebaran virus corona. Media setempat mengatakan bahwa anjing itu dilemparkan oleh pemiliknya dari menara apartemen pada pukul 4 pagi. Tubuh anjing itu menghantam atap mobil, sebelum jatuh di jalan.
Baca Juga: Pasar Wuhan Ditutup Akibat Virus Corona, Pasar Tomohan Apa Kabar?
Warga sekitar mengatakan bahwa benturan antara anjing dengan atap mobil itu begitu keras, sehingga membangunkan warga yang tertidur. Mereka sempat mengira ada ledakan ban di daerah tersebut. Selain itu, 5 ekor kucing juga ditemukan mati naas di Shanghai. Padahal, kucing tersebut merupakan kucing ras yang terawat dengan baik dan memiliki bulu halus serta bersih.
Informasi hoax ini mulai menyebar usai ada media lokal yang memelintir ucapan seorang dokter bernama Dr. Li Lanjuan. Kala itu, Dr. Li mengatakan bahwa hewan peliharaan yang sudah menjalin kontak fisik dengan pasien corona, wajib dikarantina. Hal ini untuk menghindari penyebaran virus. Namun, ucapan dokter tersebut dinarasikan berbeda oleh media lokal.
Media tersebut justru mengatakan bahwa anjing dan kucing bisa menyebarkan virus corona. Alhasil, warga yang ketakutan pun nekat membunuh peliharaannya sendiri. Pihak pemerintah pun berupaya meluruskan informasi palsu ini. Mereka menegaskan bahwa WHO telah menyatakan tidak ada bukti hewan peliharan dapat menularkan virus corona.
Baca Juga: Agar Tak Tertular Virus Corona, Wanita Ini Kenakan Botol Besar di Kepalanya
Waspada memang boleh saja di tengah-tengah kepanikan seperti sekarang ini. Tapi, kamu juga harus tetap menggunakan akal sehat dan memverifikasi informasi yang beredar di dunia maya. Jangan sampai kamu malah termakan informasi hoax, ya.