Terlalu Kecanduan Main Game Online di Warnet, Emak-emak ini Terpaksa Menyuapi Anaknya di Warnet!
01 Maret 2019 by Amadeus BimaPemuda ini sama sekali tidak merasa malu disuapin ibunya!
Bermain game memang menyenangkan karena bisa membuat kita menghilangkan stress sejenak. Menurut penelitian, game juga bisa meningkatkan kreativitas kita karena "dipaksa" untuk berpikir cepat dan mengambil keputusan terbaik. Bermain game bisa dilakukan melalui konsol, pc, atau pun smartphone. Namun, ketika bermain game sudah berubah menjadi kecanduan, maka ini menjadi bahaya.
Orang yang udah kecanduan bermain game bisa lupa waktu dan bahkan tidak peduli dengan dirinya sendiri, yang penting menamatkan semua misi dalam game. Seperti yang terlihat dalam kejadian viral baru-baru ini di Nueva Ecija, Filipina. Seorang ibu terpaksa rutin datang ke warnet sambil membawa makanan untuk menyuapi anaknya yang kecanduan bermain game online di warnet tersebut.
Wanita itu bernama Lilybeth Marvel (37), seorang ibu rumah tangga yang sudah menyerah dalam mengatasi putranya, Carlito Garcia (13), yang kecanduan bermain game. Putranya bahkan lupa makan yang penting main game. Karena itulah Lily terpaksa harus datang ke warnet untuk menyuapi putranya tersebut.
Carlito sendiri tidak merasa malu disuapi oleh ibunya di warnet yang pastinya didatangi oleh banyak orang. Dia tidak mengalaihkan pandangan dari layar komputer dan tetap aktif mengetuk keyboard dan mouse untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Dia bahkan merasa gelisah karena merasa ibunya mengganggu dirinya yang tengah asyik bermain game.
Kasihan anakku.. Ini, makan dulu. Kamu punya banyak uang, mungkin bakal besok kamu pulang ke rumah. Kamu masih ingin buang air kecil? Ya ampun, aku merasa kasihan pada anakku," ujar Lily.
Lily mengaku bahwa Carlito sudah mulai kecanduan bermain game sejak beberapa tahun terakhir. Dia dan suaminya sudah berupaya mengendalikan agar anaknya tidak terlalu kecanduan bermain game, tapi selalu gagal. Carlito juga kerap bolos sekolah supaya bisa bermain game online di warnet. Yang ada di pikirannya hanyalah game, game, dan game.
Karena sering bolos sekolah, akhirnya Lily dan suaminya memutuskan untuk mengeluarkan Carlito dari sekolah. Mereka kini mengusahakan agar anaknya tidak lagi kecanduan game, meskipun sepertinya perjuangan ini masih sangat panjang dan terjal. Nenek Carlito juga prihatin dengan kondisi cucunya.
Dia tidak terlalu mempermasalahkan uang yang dihabiskan oleh Carlito, tapi lebih cemas karena Carlito kekurangan gizi lantaran lebih asyik bermain game daripada mementingkan kesehatan diri sendiri. Jadi, memang tak ada pilihan lain untuk keluarga Carlito. Untuk sementara, Lily harus rutin datang ke warnet untuk menyuapi makanan dan memberikan multivitamin kepada anaknya supaya tidak sakit.
Meski kesal, tapi Lily mengaku kalau dia tidak mungkin membiarkan anaknya kelaparan. Dia akan tetap mencintai dan merawat anaknya apapun yang terjadi.
Mengharukan banget ya cinta dari keluarga Carlito kepadanya? Sayang, dia sepertinya masih belum bisa menghargai itu semua dan lebih asyik dengan dunianya. Kalau menurutmu, apa cara yang efektif untuk mengatasi kecanduan game yang dialami oleh Carlito ini?