Terinpirasi Panji Petualang, Siswa SD Depok Ini Dipatuk saat Pegang Ular!
23 Desember 2019 by Amadeus BimaBukti kalau anak-anak bisa dengan gampang meniru hal berbahaya
Belakangan ini, masyarakat tengah dihebohkan dengan "teror ular kobra". Entah apa pemicunya, tiba-tiba muncul banyak penemuan anak ular kobra di rumah warga. Belasan anak ular kobra dievakuasi mulai dari Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bekasi, hingga ke Kabupaten Ngawi. Di Ngawi, Tim Sar LPJ mengamankan 8 ekor anak ular kobra yang tampaknya sedang berburu tikus.
Banyaknya ular kobra di pemukiman warga ini tentunya membuat warga takut, karena ular kobra adalah hewan berbisa. Namun, tidak demikian dengan bocah SD yang berinisial RAS (8) ini. Dia bahkan berniat memandikan ular yang dia temukan. Naas, tindakan tersebut membuatnya terpatuk ular di bagian jari telunjuk kanan.
RAS yang tinggal di Kemiri Jaya, Beiji, Depok ini mengatakan bahwa dia menemukan ular tersebut di lapangan dekat Sekolah Citra Negara saat pulang bermain bola bersama temannya. Dengan beraninya, dia menangkap ular tersebut dan memasukkannya ke dalam botol. Di rumah, dia berniat memandikan ular tersebut dengan tangan kosong, namun malah digigit.
Baca Juga: Barbar Sangat! Cewek Ini Bunuh Ular Kobra Gara-Gara 'Badmood'!
Dia nekat melakukan aksi berbahaya tersebut karena terinpirasi dari tayangan di Channel YouTube Panji Petualang. Di channel tersebut, Panji memang sering mengunggah video ketika menaklukkan hewan berbahaya. Karena merasa tindakan Panji begitu mudah dilakukan, RAS merasa bahwa memegang ular tidak berbahaya.
Iya suka nonton Panji, senang aja," ujar RAS dilansir dari Kompas.
Setelah digigit oleh ular tersebut, RAS langsung dilarikan ke rumah sakit. Dia mendapatkan perawatan intensif di ruang Instalasi Care Unit (ICU) selama dua hari di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). RAS beruntung karena di rumah sakit itu ada serum anti bisa ular, sehingga nyawanya bisa diselamatkan. Kondisinya pun mendapat pemantauan penuh tim dokter.
RAS memang sudah sudah mulai pulih dan boleh pulang ke rumah. Tapi, dia harus tetap melakukan kontrol dengan dokter RSUI untuk beberapa hari ke depan, untuk memastikan nyawanya tidak terancam. Apa yang dilakukan oleh RAS ini menjadi bukti bahwa orangtua harus mengontrol apa yang ditonton oleh anak-anaknya di Youtube. Mereka berpotensi meniru apa yang mereka lihat.
Baca Juga: 5 Kasus Teror Ular Kobra di Berbagai Daerah di Indonesia
Meskipun sudah ada peringatan dan himbauan tidak meniru aksi yang ditampilkan pada tayangan tersebut, namanya anak-anak mana ngerti dan peduli. Bagi mereka, jika apa yang terlihat itu dirasa keren maka mereka juga akan menirunya. Bagaimana menurutmu?