Tak Hanya Erdogan, Sederet Pemimpin Negara Ini Juga Pernah Dijadikan Karikatur Satire Charlie Hebdo

Recep Tayyib Erdogan
Recep Tayyib Erdogan | indianexpress.com

Charlie Hebdo memang terkenal sebagai majalah penuh kontroversi.

Setelah sempat menimbulkan kemarahan gara-gara karikatur Nabi Muhammad dalam majalah Charlie Hebdo, kini muncul karikatur cabul yang menjadikan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan sebagai objeknya.

Sebagaimana dapat dilihat di twitter @Charlie_hebdo_ pada Rabu (28/10/2020), di halaman depan majalah berwarna kuning terlihat kartun yang menggambarkan Erdogan tengah duduk membawa sekaleng bir sambil mengangkat pakaian perempuan berjilbab, sehingga bagian belakang wanita itu terlihat.

"Ooh Nabi!" begitulah bunyi yang tertulis dalam balon dialog.

Di sisi lain, judul dari sampul majalah itu tertulis “Erdogan: Secara pribadi, dia sangat lucu”

BACA JUGA: Tak Tanggung-tanggung, Sederet Negara Ini Beri Hukuman Mati untuk Penghina Nabi Muhammad

Recep Tayyib Erdogan
Karikatur kontroversial Charlie Hebdo | international.sindonews.com

Hingga saat artikel ini ditulis, unggahan itu telah disukai oleh lebih dari 34 ribu warganet twitter serta di-retweet sebanyak 17 ribu kali lebih.

Menanggapi hal itu, pemerintah Turki merasa geram dan mengecam tindakan yang dianggap tidak layak tersebut. Majalah itu dianggap telah melakukan aksi rasisme budaya. Sebagaimana dikutip dari Detik.com (28/10/2020), dan telah diberitakan oleh AFP, kecaman tersebut datang dari Asisten Pers Erdogan.

"Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme dan kebencian budayanya," tulis Fahrettin Altun dalam twitter pada Selasa (27/10/2020).

"Agenda anti-Muslim Presiden Prancis Macron membuahkan hasil! Charlie Hebdo baru saja menerbitkan serangkaian yang disebut kartun yang penuh dengan gambar-gambar tercela yang konon adalah Presiden kita," tambahnya.

BACA JUGA: Tidak Hanya Hukum Rajam, Brunei Darussalam juga Tetapkan Hukuman Mati untuk Penghina Nabi Muhamad

Recep Tayyib Erdogan
Recep Tayyib Erdogan dan Barack Obama | www.cnbcindonesia.com

Hal ini berawal dari konflik yang kian memanas dan perang kata-kata antara Emmanuel Macron, Erdogan, serta beberapa pemimpin Eropa pascapemenggalan Samuel Paty tempo hari. Di sisi lain, Charlie Hebdo merupakan majalah penuh kontroversi yang juga pernah memuat sederet karikatur satire para pemimpin negara.

Di tahun 2016 lalu, Pada majalah edisi November, di bagian sampul memperlihatkan kartun Donald Trump memegang wanita di antara kedua kaki sembil menyeringai. Tak lupa di situ juga dibubuhkan judul yang bertuliskan, “Haruskah kita memberinya tombol nuklir?”.

Kemudian Presiden Amerika, Barack Obama juga tak luput dijadikan sebagai objek karikatur saat terjadi perdebatan penembakan orang berkulit hitam di Amerika Serikat. Kartun itu menggambarkan Barack Obama sedang melarikan diri dengan dihujani peluru. Karikatur itu berjudul, "Obama: Warga negara biasa sekali lagi".

BACA JUGA: Geger Soal Ujian SD Hina Nabi Muhammad SAW, Disdik Solok: Tidak Sengaja

Recep Tayyib Erdogan
Barack Obama | floridapolitics.com

Bahkan di tahun 2017, Charlie Hebdo juga memajang karikatur dari Presiden Macron bersama Brigitte Macron, istrinya. Saat kampanye Presiden Macro, Brigitte memang kerap dijadikan subjek misoginis dan pelecehan seksis lantaran usianya 24 lebih tua dari sang suami.

"Dia akan membuat keajaiban terjadi," bunyi karikatur tersebut sambil memperlihatkan Macron memegang perut istri.

Artikel Lainnya

Charlie Hebdo merupakan majalah yang terkenal kontroversi lantaran selalu mengkritik budaya, politik, dan agama seperti Islam, Yudisme, serta Katolik. Dari informasi yang ditulis oleh The Signal, Charlie Hebdo memang meyakini bahwa tidak ada batasan berbicara dalam jurnalistik.

Tags :