Suster Berlutut Agar Polisi Tak Melakukan Kekerasan Pada Pengunjuk Rasa Myanmar

Suster Ann Roza berlutut dan memohon di depan polisi
Suster Ann Roza berlutut dan memohon di depan polisi | twitter.com

Masih ada orang yang tulus mencintai sesama.

Sebuah potret menyedihkan di Myanmar menjadi viral, ketika Suster Ann Roza Nu Tawng melakukan permohonan kepada polisi agar pihaknya tidak melakukan kekerasan pada pengunjuk rasa.

Tepatnya di Kota Mytkyina, ketika bentrokan besar terjadi antara pengunjuk rasa anti kudeta dengan militer Myanmar pada Senin (8/3/2021). Suster Ann Roza tampak mengenakan jubah berwarna putih sambil memohon kepada polisi. Momen itu diabadikan di sebuah video yang diunggah oleh akun twitter @SkyNews pada Selasa (9/3/2021).

BACA JUGA: Dari Bakar Diri hingga Minum Racun, Ini 5 Sekte Mengerikan di Dunia yang Berakhir Tragis

1.

Berlutut dan memohon di depan polisi

Suster Ann Roza berlutut dan memohon di depan polisi
Suster Ann Roza berlutut dan memohon di depan polisi | voi.id

Mengutip VOI (9/3/3021), Suster Ann Roza melakukan permohonan untuk pertama kalinya kepada polisi agar pihaknya tidak menindak, memukul, menangkap para pengunjuk rasa. Menurut sang suster, para pengunjuk rasa tidak melakukan hal yang buruk. Hanya saja mereka berteriak mengenai slogan-slogan.

"Dan polisi mengataka kepada saya 'kami dari sini, kami harus melakukan ini. Harap menjauh dari sini," jelas Suster Ann Roza.

"Kemudian polisi mengatakan 'kami harus menghapus brikade ini di jalan'. Mereka kemudian melepaskan brikade tersebut dan setelah beberapa saat pengunjuk rasa kembali," lanjutnya.

Lalu, pada pukul 12 siang para pasukan keamanan melakukan tindakan keras. Suster Ann Roza kembali memohon pertolongan kepada pihak kepolisian, ia juga berlutut di depan para petugas dan memohon agar para pengunjuk rasa tidak ditangkap.

BACA JUGA: Gara-gara Makan Junk Food 14 Hari, Perut Cowok ini Berakhir Mengerikan!

2.

Dua pengunjuk rasa ditembak

Suster Ann Roza berlutut dan memohon di depan polisi
Suster Ann Roza berlutut dan memohon di depan polisi | voi.id

Polisi Myanmar juga ikut berlutut sambil menaruh kedua tangannya di depan dada sekaan menghormati suster Ann Roza.

"Setelah itu, gas air mata diarahkan dan saya kesulitan bernapas dan saya pusing, lalu saya melihat orang yang jatuh di jalan dan (dia ditembak)," lanjutnya.

Berdasarkan keterangan dari editor Myitkyina News Journal, ada setidaknya dua pengunjuk rasa yang dipastikan tewas.

Suster Ann Roza juga terlihat berlari ke arah pengunjuk rasa yang terluka parah. Dia tidak tahu siapa yang telah menembak, tetapi ia berharap bukan polisi yang ia ajak berbicara.

"Saya melihat orang lain yang meninggal di tempat dan mengalami luka serius. Orang pertama yang tertembak di kepala masih bernafas saat tiba di puskemas dan orang-orang berusaha mengobatinya, tapi akhirnya meninggal, pungkas sang suster.

BACA JUGA: Potret Menggemaskan Seekor Kucing yang Menerima Paket Saat Majikannya Tidak di Rumah

3.

Dipuji warganet

Suster Ann Roza berlutut dan memohon di depan polisi
Suster Ann Roza berlutut dan memohon di depan polisi | voi.id

Apa yang dilakukan oleh suster Ann Roza memang patut mendapatkan banyak pujian. Apalagi jika melihat beberapa potretnya yang tengah menangis dan bersedih menghampiri pengunjuk rasa yang menjadi terluka parah. Bak film perang yang mengharukan.

"Seorang pahlawan yang sesungguhnya. Jika ada yang pantas untuk mendapatkan nobel kedamaian, itu adalah Suster Ann Roza. Tuhan memberkatimu," tulis seorang warganet.

"Sekarang ada perempuan yang bisa dikagumi," balas warganet lain.

"Perempuan pemberani," timpal lainnya.

Berdasarkan angka yang dikumpulkan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (Burma), setidaknya sekitar 56 orang telah terbunuh dan 1.790 lainnya ditangkap sejak kudeta pada 1 Februari lalu.

Artikel Lainnya

Sepertinya memang akan selalu ada orang-orang baik dan penuh kasih seperti Suster Ann Roza di setiap generasi. Orang-orang yang membuat hati kita merasa ikut damai dan hangat meski tak mengenalnya secara langsung.

Tags :