Gokil! Suku di Sudan Selatan Pakai Senjata Api AK-47 untuk Menggembala Sapi
29 Januari 2021 by Anis KhoerunnisaSuku Mundari terkenal dengan ternak sapinya
Menggembala ternak bukanlah pekerjaan yang mudah. Butuh keahlian dan ilmu tersendiri untuk mengatur hewan-hewan tersebut. Pekerjaan menggembala ini bisa dilakukan manusia ataupun dilakukan oleh anjing pengembala.
Terdapat dua cara yang biasanya digunakan dalam memelihara hewan, terutama sapi. Cara pertama adalah diikat satu per satu dan ditambatkan pada kandang ikat. Cara kedua adalah dilepas dalam kandang lepas dengan total 20-25 ekor sapi.
Dalam memelihara sapi, salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh peternak adalah penggembalaan sapi. Cara menggiring sapi ini harus diketahui agar sapi tidak menjadi stres. Biasanya, penggembala akan menggunakan alat berupa cambuk untuk menggiring sapi.
Nah, salah satu suku di Sudan Selatan menggunakan alat yang anti-mainstream untuk menggembala sapi. Alat ini pun sebenarnya tidak digunakan menggembala. Suku tersebut adalah suku Mundari dari Sudan Selatan.
Cambuk bukanlah alat yang digunakan oleh Suku Mundari di Sudan Selatan. Untuk menggembala dan menjaga sapi yang mereka pelihara, suku Mundari menggunakan senapan serbu AK-47 sebagaimana yang diberitakan oleh All Africa.
Sebagai negara yang baru saja mengecap kemerdekaan di tahun 2011, kondisi di Sudan Selatan masih belum stabil. Tentu saja kondisi ini sangat berpengaruh pada beberapa suku di Sudan Selatan yang kehidupannya bergantung pada ternak sapi. Nahasnya, banyak ternak sapi milik penduduk setempat yang diambil oleh pencuri.
Bagi Suku Mundari, beternak sapi adalah sumber kehidupan yang sangat berharga. Dari susu sapi yang diperah setiap hari, mereka bisa membuat berbagai macam olahan makanan. Tidak hanya itu, sapi yang dipelihara suku Mundari berukuran sangat besar dan mempunyai tanduk yang sangat panjang.
Penggunaan senjata api AK-47 ini memang tidak biasa untuk menjaga hewan ternak. Namun, suku yang dipelihara suku Mundari ini bukan sapi biasa dan dijuluki “Rajanya Para Sapi”, sehingga penjagaannya pun membutuhkan cara yang tidak biasa.
Harga jual sapi tersebut juga sangat mahal. Jika kehilangan satu ekor saja, sang pemilik bisa mengalami kerugian besar. Oleh sebab itu, senjata api pun digunakan untuk menjaga sapi-sapi tersebut agar para pencuri benar-benar lari ketakutan jika ketahuan ingin mencuri sapi.
Sebagai suku yang masih menjalani cara hidup tradisional, suku Mundari menolak tinggal di wilayah perkotaan. Mereka lebih memilih tinggal bersama sapi-sapi milik mereka di semak-semak dekat gembala kambing sambil mebawa senjata api AK-47.