Beberapa Suku di Indonesia ini Punya Pantangan "Nikah" Sama Suku Lainnya!

Pernikahan Beda Suku | harianhaluan.com

Pasangan suku ini tidak cocok menikah!

Pernahkah kalian mendengar pandangan orang tentang salah satu suku di Indonesia yang tidak boleh menikah dengan orang dari suku lain? Di sebagian tempat hal itu dipercaya memiliki resiko pada kehidupan rumah tangga di kemudian hari. Berikut ini tiga pasang suku yang dianggap tidak cocok menikah.

1.

Sunda dan Jawa (Perselisihan Leluhur)

Ilustrasi Perang Bubat | satujam.com

Pernikahan antara suku Sunda dan Jawa merupakan yang paling sering dibahas masyarakat Indonesia. Larangan menikahkan seseorang yang merupakan suku Sunda dengan suku Jawa bermula dari legenda Perang Bubat. Dikisahkan Hayam Wuruk ingin memperistri Putri Dyah Pitaloka dari kerajaan Sunda Galuh. Hayam Wuruk mengirimkan surat sebagai lamaran kepada Maharaja Prabu Linggabuana. Namun Patih Gajah Mada meminta Hayam Wuruk bukan hanya menjadikan hal itu untuk pernikahan semata akan tetapi juga demi menaklukan Kerajaan Sunda Galuh. Hal tersebut menimbulkan perselisihan antara Patih Sunda dan para pejabat tinggi Sunda dengan Gajah Mada yang kemudian terjadilah perang Bubat. Dalam perang, Raja Linggabuana gugur beserta prajurit Sunda Galuh. Setelah mengetahui ayahnya meninggal Putri Dyah Pitaloka dan permaisuri memutuskan untuk bela pati (bunuh diri) di atas jenazah para prajurit.

Sepeninggalan Raja Linggabuana, Niskala Wastu Kancana yang dibesarkan oleh Hyang Bunisora atau Suradipati memimpin kerajaan sang ayah. Kemudian saat dewasa Niskala Wastu Kancana yang lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi memimpin kerajaan Padjadjaran. Prabu memutus hubungan diplomatik dengan Majapahit dan melarang beristri atau menikah dengan orang di luar kerajaan Sunda, larangan itu dikenal dengan estri ti luaran (beristri dari luar).

Dari kisah tersebutlah kemudian larangan menikah antara suku Sunda dengan suku Jawa diamini masyarakat dan jika dilanggar konon kehidupan rumah tangga pasangan tersebut tidak akan berlangsung lama.

2.

Batak dan Jawa (Si Keras dan Si Penurut)

Pernikahan dengan Adat Batak | fernandosianturi1.wordpress.com

Usut punya usut, suku Batak dan suku Jawa dilarang untuk dipersatukan dalam sebuah ikatan pernikahan. Hal tersebut karena melihat dari karakter kedua suku tersebut. suku Batak yang identik dengan karakter keras tidak cocok dengan suku Jawa yang sangat penurut dan lembut.

Dari sinilah masyarakat beranggapan bahwa jika mereka disatukan akan ada penindasan dalam hubungannya. Selain itu perbedaan agama juga menjadi hal yang krusial jika keduanya disatukan, meskipun suku Batak tidak hanya beragama Kristen pun dengan Jawa yang tidak selalu beragama Islam.

Baca juga : Jangan Coba Mendekat! Ini 4 Suku Pemburu Kepala Paling Mengerikan di Dunia

3.

Minang dan Sunda (Keuangan yang Labil)

Tradisi Sawer : Salah Satu Prosesi Pernikahan Adat Sunda | nusantaraindonesia.net

Siapa yang tidak tahu bahwa suku Minang dilarang menikah dengan suku Sunda? Tentu kebanyakan masyarakat pasti mengetahuinya. Hal tersebut dikarenakan suku Minang menganut sistem matrilineal atau mengenal hubungan dari garis keturunan ibu. Sedangkan suku Sunda menganut sistem patrilineal atau garis keturunan ayah.

Karena itulah keduanya tidak cocok untuk disatukan. Konon, jika kedua suku ini menikah dipercaya akan mendatangkan masalah yang besar dalam kehidupan rumah tangganya. Selain itu menurut sebagian orang, jika kedua suku ini menikah keuangan dalam rumah tangganya akan labil karena stereotype perempuan dari suku Sunda suka berfoya-foya sementara orang Minang dianggap pelit, makanya keduanya saling bertolak belakang.

Baca juga : Suku Batak Adalah Bangsa Israel yang Hilang? Ini Buktinya!

Artikel Lainnya

Pandangan mengenai larangan pernikahan antara suku-suku tersebut telah beredar di masyarakat cukup lama. Meskipun begitu, terlepas dari adanya mitos atau pandangan tersebut, persoalan jodoh tetap berada di tangan Tuhan dan mengenai urusan langgeng atau tidaknya suatu pernikahan bergantung kepada sikap pasangan dalam menjalani berbagai permasalahan rumah tangganya.

Tags :