Stop Jemur Daleman di Luar! Cewek ini Unggah Foto Pelaku Fetisisme yang Mengerikan

ilustrasi
ilustrasi | twitter.com

Waduh, benar-benar biadab nih!

Fenomena orang yang hobi mencuri pakaian dalam untuk melampiaskan hasrat seksual atau biasa disebut dengan fetisisme akhir-akhir ini marak dilakukan.

Dilansir dari berbagai sumber, fetisisme sendiri adalah kelainan seksual yang cenderung memakai obyek tertentu sebagai pelampiasan fantasi seksual.

Baru-baru ini juga di jagat media sosial dihebohkan dengan twitt seorang netizen @bystown yang memberikan peringatan kepada para hawa agar lebih berhati-hati saat menjemur pakaian. Lewat twitt itu pula, cewek ini juga menyelimpkan beberapa tangkapan layar seorang pengguna Facebook yang tengah memamerkan aksi festisnya.

Tak tanggung-tanggung, dari tangkapan layar itu pula terlihat jelas bagaimana si pelaku bernama akun Wizh Khalifa menceritakan secara detil bagaimana dirinya berkeliling perumahan guna mencuri pakaian dalam wanita.

Namun saat ditelusuri awak media pada Kamis (18/6/20), akun pelaku tersebut telah menghilang, namun berbeda dengan tangkapan layar yang disebarkan oleh akun @bystown hingga viral dan mendapat 5,7 ribu retweet dan telah disukai sebanyak 9,8 ribu kali oleh warganet di Twitter.

Menyambung twitt tersebut, akun @beystown juga menduga jika si pelaku memang memiliki kelaian jiwa, terbukti dari timbunan pakaian dalam yang berhasil dicuri guna melampiaskan nafsu bejatnya.

bukan maksud aku buat ngebatesin cewe2 jemur. ya emg itu cowoknya sakitt. cuma ya, daleman juga termasuk barang private kita ga si? bukannya lebih baik dijemur di dalem? ini konteks aku di dalem pekarangan rumah ya, tau sendiri kebanyakan rumah di desa itu jarang yg dipagerin -c

jadi ya langsung los gitu sama pekarangan tetangga. klo ngekost, dijemur di kamar mandi juga kering kok diangin-anginin gitu. aku kontrak rumah, ga punya halaman. tapi ada space kecil buat jemur daleman doang. kalau baju ya di luar nggapapa makasih

Baca juga : 7 Kelainan Paling Langka di Dunia Ini Bakal Bikin Kamu Ngeri Sendiri. Amit-Amit Deh Kena Penyakit kayak Gini

ilustrasi
tangkapan layar pelaku festis | twitter.com
tangkapan layar pelaku festis
tangkapan layar pelaku festis | twitter.com
ilustrasi
tangkapan layar pelaku festis | twitter.com
tangkapan layar pelaku festis
tangkapan layar pelaku festis | twitter.com

Twitt dari @beysntown pun tanpa menunggu lama dibanjiri komentar oleh sesama pengguna twitter, bahkan salah satu pengguna dengan nama akun @syfa__ juga menimpali Twitt @beysntown tersebut dengan tangkapan layar dari sebuah channel YouTube yang juga berisi konten tak kalah parah, yakni channel YouTube yang memang mengkhususkan diri untuk mengeksplor perilaku festis.

Mau nambahin ka, sumpah serem bgt sampe ada channel youtubenya

Beberapa netizen lainnya juga tak lupa menimpali Twitt tersebut dengan beragam komentar, berikut diantarnya.

@callmedinay Ew gua di jemur diluar malah kena tai burung

@bersoreria a*u a*u uteke ning silit (anj*ng anj*ng otaknya di pantat)

@Piyokao1 Gapernah ditegur orang2 di sekitar atau gimana? :(

@sucisaputrii Anj di review, gadaa otak

@hopeew0h anjir gilaaa

@oalahbro Sakit nih orang

@manyoooh badan tak dapat, daleman ku embat

@vitaaanf Itu viewer nya jg pada kenapa si? Antara emang pada kelainan jg atau cuman pen tau isi videonya tuh gimana? Heran.

Baca juga : Betrand Peto Disebut Kelainan Karena Cium Sarwendah Berlebihan, Ruben Sebut Keluarga NTT Marah

Psikolog berkomentar

Psikolog klinis dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Uun Zulfiana SPsi MPsi Psikolog, turut berkomentar terkait perilaku festis yang dilakukan oleh pelaku, menurut wanita yang akrab disapa Uun ini menilai jika seseorang sebenarnya tidak bisa langsung dilabeli memiliki gangguan jiwa atau kelainan.

Lebih lanjut menurut Uun, agar kita bisa mengatahui apakah pelaku benar-benar memiliki gangguna jiwa, diperlukan observasi yang mendalam minimal enam bulan, agar kita bisa mengambil kesimpulan apakah pelaku mengidap gangguan psikologis terutama gangguan seksual.

Namun, jika melihat dari unggahan yang viral tersebut, Uun mengindikasikan jika memang pelaku memiliki kelainan.

Itu memang ada indikasi ke arah sana, ke arah satu gangguan namanya Fetisisme Disorders.

Cuma memang tingkatannya apakah dia baru atau sampai tinggi, itu perlu penggalian data kepada yang bersangkutan, ujar Uun melalui sambungan telepon kepada Tribunnews, Kamis (18/6/2020).

Artikel Lainnya

Uun menilai, jika festis yang dialami oleh pelaku lebih dari 12 bulan, bisa jadi pelaku memang memiliki gangguang, penyebabnya bisa dilihat dari memori masa lalu, entah dari trauma masa kecil atau yang lainnya,

Ketika anak kecil secara tidak sengaja melihat orang tuanya berhubungan, itu cukup menakutkan bagi anak kecil.

Sehingga itu menyebabkan ada kemungkinan trauma di masa kecil, pungkasnya.

Tags :