Setelah 20 Tahun Cerai, Wanita Ini Merobohkan Rumah Mantan Suami

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

Mantan suami pasrah rumahnya dirobohkan lantaran tak sanggup membayar uang kembalian yang diminta oleh mantan istri.

Kasnan, warga desa Tegalan, Trowulan, Mojokerto, terpaksa merelakan rumahnya dirobohkan oleh Ainun Jariyah, mantan istrinya yang masih tinggal satu desa. Kasnan pasrah rumahnya dirobohkan lantaran ia tak sanggup membayar uang kembalian yang diminta oleh Ainun.

Ilustrasi
Rumah yang dirobohkan mantan istri | www.google.com

"Waktu itu saya bilang kalau saya tidak punya uang. Terus dia (Ainun) bilang dibongkar saja, ya sudah saya setuju digempur. Saya diminta tanda tangan ya sudah saya tanda tangani. Hingga akhirnya dibongkar kemarin," kata Kasnan.

Kejadian itu bermula saat AM, anak Kasnan dan Ainun meminta izin menempati rumah Kasnan yang kini ditinggali bersama istri barunya. Kata Kasnan, AM kini telah menikah dan ingin menempati rumah tersebut. Sebab, rumah itu dulu dibangun saat Kasnan dan Ainun masih hidup bersama.

Ilustrasi
Mediasi mantan suami istri soal pemilikan rumah | www.google.com

Kasnan pun mengizinkan. Akan tetapi, tak lama kemudian AM mendatangi Kasnan dan meminta uang kembalian untuk rumah tersebut. Di lain waktu, AM kembali ke rumah Kasnan dan mengeluhkan kondisi rumah berantakan. Sehingga AM meminta Kasnan untuk segera merenovasi rumahnya.

"Saya bilang dua bulan lagi (untuk merenovasi). Saya berencana jualkan kambing, untuk membelikan keramik 20 meter sama pasir. Terus (AM) minta dibuatkan lemari, saya cuma bilang iya. Karena saya tidak punya uang saat itu," terang Kasnan.

Kasnan yang bekerja sebagai kuli bangunan itu teryata belum mampu memenuhi janjinya untuk segera merenovasi rumah. Hal ini pun membuat Ainun kecewa dan mendorongnya minta bantuan aparatur desa untuk dilakukan mediasi. Setelah 2 kali tak hadir, Kasnan akhirnya memenuhi undangan ke balai desa Trowulan pada Rabu (10/3).

"Saya tidak datang karena saya repot kerja. Saat di balai desa ada kades, kasun, RT, dan mantan istri saya. Dia (mantan istri) minta susukan rumah, karena dia ikut membangun. Saya tanya minta berapa, dia jawab tiga puluh juta," tutur Kasnan.

Ilustrasi
Puing-puing rumah usai dirobohkan | www.google.com

Karena Kasnan tak mampu membayar uang tersebut, Ainun meminta rumahnya dirobohkan dan dibagi dua. Rumah berukuran 6x12 meter itu pun telah dirobohkan dan diratakan dengan tanah pada Minggu (15/3) kemarin.

"Iya, memang saya (inisiator yang merobohkan rumah). Karena dia (Kasnan) tidak mau nyusuki (memberikan pengembalian uang). Ya soalnya hati saya sakit tidak karu-karuan karena dibikin sakit hati. Selama 20 tahun saya memendam itu, kok enak saya yang membangun kemudian ditinggali sama istri yang sekarang," beber Ainun.

"Saya jengkelnya itu, waktunya anak mau nempati tapi tidak mau pergi. Padahal sudah berkali-kali dikasih tahu. Sekitar 3 tahun yang lalu, sebelum anak saya menikah pokoknya sudah dikasih tahu untuk pindah," lanjut Ainun.

Sementara itu, Kasnan kini terpaksa tinggal di sebuah bilik berukuran 5,5 x 8 meter di samping rumahnya yang telah roboh. Pria 50 tahun tersebut tinggal bersama istri baru beserta dua anak berusia 5 dan 9 tahun.

"Saya sudah lega, saya juga legowo. Dengan begini masalah sudah selesai. Memang itu dulu (rumah) dibangun berdua, kalau saat itu mungkin uang dia sekitar sepuluh juta. Karena saya juga dibantu orangtua. Kalau tanah itu masih statusnya milik ortu saya," ungkap Kasnan.

Artikel Lainnya

Menanggapi ucapan Kasnan soal uang sepuluh juta, Ainun pun tak terima. Wanita 44 tahun tersebut membantah jika dulu dirinya hanya mengeluarkan uang dengan nominal tersebut. Menurut Ainun, justru Kasnan yang sejak dulu tidak pernah memberinya nafkah karena tidak pernah bekerja. Akibatnya, Ainun menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai buruh jahit.

Tags :