Pengen Makin Gede, Seorang Pria Tewas Usai Suntikkan Cairan Silikon ke Alat Kelaminnya
08 Februari 2021 by Mabruri Pudyas SalimTank sempat tergabung dalam suatu perkumpulan di Seattle, Amerika Serikat.
Seorang pria asal Australia bernama Tank Hefertepen (28) meninggal dunia setelah menyuntikkan cairan silikon ke dalam testisnya. Suntikan tersebut membuat Tank mengalami emboli paru, sebuah kondisi penyumbatan yang terjadi pada salah satu arteri paru.
Atas peristiwa itu, ibu Tank, Linda Chapman menggungat Dylan Hefertepen dan pengikutnya, atas tuduhan telah memaksa tank menyutikkan cairan silikon sampai meninggal.
Mereka merampas haknya (red: Linda Chapman) untuk menjadi ibunya. Kami mengajukan gugatan ini untuk memberikan penutupan dan resolusi. Salah satu bagian terpenting baginya adalah kebenaran tentang kematian Tank. Dia ingin tahu apa yang terjadi. Kenapa dia tidak pernah menelepon? kata kuasa hukum Chapman, Joe Murphy.
Baca juga : Lucinta Luna Ingin Punya Burung Lagi, Netizen: Burung Sebelumnya Ke Mana?
Dilansir dari Metro.co.uk Tank pertama kali menyuntikkan cairan silikon ke dalam testisnya pada tahun 2014, setelah bergabung dengan sebuah kelompok aliran sesat di Seattle, Amerika Serikat. Kelompok tersebut dipimpin oleh seorang pemimpin yang bernama Dylan Hafertepen.
Oleh karenanya, ibu Tank, Linda Chapman menuduh Dylan sebagai penyebab kematian anaknya. Dalam gugatan yang telah dilayangkan ke pengadilan, Chapman menuduh Dylan telah mewajibkan pengikut kelompoknya untuk memiliki bentuk tubuh yang besar, temasuk bagian alat vitalnya.
Awalnya mereka menyuntikkan pembesar penis dan testis sementara, sebelum akhirnya melakukan menyutikkan cairan silikon ilegal. Hingga pada akhirnya Tank jatuh sakit dan meninggal dunia pada bulan Oktober 2018.
Parahnya lagi, Dylan sama sekali tidak berniat memberitahu ibu Tank, jika putranya meninggal. Bahkan dia terus mengunggah kiriman di media sosial, yang menunjukkan seolah-olah Tank masih hidup. Hingga pada akhirnya Dylan terbang dari AS ke Australia untuk mengirimkan abu Jack kembali ke keluarganya. Pada saat itulah Chapman baru tahu jika putranya telah meninggal.
Sebelum meninggal Tank sempat ditanyai oleh pengikut onlinenya tetang sampai seberapa dia ingin membesarkan testisnya. Dia kemudian menjawab,
Tuan (red: Dylan) yang akan memutuskan.
Selain itu, Tank juga sempat mengungkapkan kontrak yang ia jalani dengan Dylan. Di dalam kontrak yang dia tulis di blognya, Tank menggambarkan dirinya sebagai anak anjing dan Dylan sebagai tuannya.
Berikut kutipan kontrak yang ditulis Tank di dalam blognya.
Pikiran anak anjing adalah milik eksklusif tuannya setiap saat. Tuan memiliki sasaran tubuh yang jelas untuk anak anjingnya mengenai berat badan, massa otot, ukuran dan proporsi mereka.
Anak anjing akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan tujuan-tujuan ini terwujud dan seharusnya tidak pernah merasa puas sampai tuannya puas. Selalu ada ruang tambahan bagi anak anjing untuk mendorong batas fisiknya.
Baca juga : Pria Asal Depok Rela Rogoh Kocek 1M Demi Seekor Burung Dara, Apa Istimewanya?
Selain itu, anak anjing akan tunduk pada semua perintah untuk modifikasi tubuh, termasuk tindikan, tato, inflasi salin skrotik, serta suplemen pertumbuhan tubuh termasuk steroid dan HGH - sesuai dengan keinginan Master.