Semua Gerai KFC di Mongolia Ditutup Secara Serentak oleh Pemerintah, Penyebabnya Karena Hal Ini

gerai KFC
KFC di Mongolia tutup sementara | www.thedrum.com

Semua gerai KFC tutup setelah banyaknya orang yang keracunan

Kejadian tentang tutupnya secara serentak restoran KFC baru-baru ini terjadi di Mongolia. Negara yang berbatasan dengan Rusia di utara dan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah selatan ini melakukan penutupan secara menyeluruh gerai KFC yang ada di sana.

KFC atau yang dulunya dikenal dengan Kentucky Fried Chicken tersebut terpaksa ditutup sementara waktu oleh pemerintah karena mengakibatkan banyak orang keracunan. Efeknya bahkan membuat orang-orang diare sampai muntah-muntah.

gerai KFC
Keracunan menjadi penyebab tutupnya semua gerai KFC di Mongolia | internasional.kompas.com

Gerai KFC yang biasanya menjual ayam goreng, ayam panggang, kentang goreng, minuman bersoda, salad, dan makanan penutup tersebut berjumlah 13 gerai di ibu kota Mongolia yaitu Ulan Bator.

Semuanya tutup setelah terjadi inseden keracunan 247 orang. Sebanyak 42 orang sedang dirawat di rumah sakit dan ratusan lainnya masih menunjukkan gejala keracunan.

Dilansir dari Kompas.com, hal yang menjadi penyebab keracuannya banyak orang itu karena buruknya pemeriksaan kebersihan internal.

Di sisi lain menurut badan pengawas profesional kota Ulan Bator, dari pemeriksaan sementara menunjukkan adanya pasokan air yang tercemar bakteri di salah satu restoran KFC.

Restoran yang didirikan oleh Harland Sanders dan merupakan merek dagang waralaba dari Yum Brands Inc tersebut membuka restoran di Mongolia pertama kalinya pada tahun 2013.

Saat ini di ibu kota Mongolia terdapat 13 gerai. Bila di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk, di Ulan Bator seluruh gerai KFC dikelola oleh rekan pewaralabanya, yaitu kelompok konglomerat Mongolia, Tavan Bogd Group.

gerai KFC
Saat ini masih dilakukan investigasi atas permasalah keracunan KFC itu | www.bighospitality.co.uk
Artikel Lainnya

Dikutip dari Reuters, Selasa (19/2/2019), juru bicara KFC Global menyayangkan terjadinya peristiwa itu.

"Kami sungguh menyesal karena dampak buruk yang dirasakan banyak orang, khususnya pelanggan kami di restoran Zaisan," ujarnya.

"KFC Mongolia bekerja sama penuh dalam investigasi dan rekomendasi pemerintah terkait penanganan sumber insiden ini," imbuhnya.

Saat ini masih coba untuk dipastikan penyebab insiden yang merugikan banyak orang tersebut. Sedangkan pihak Tavan Bogd berkata bahwa hal ini terjadi karena kelemahan pemeriksaan kualitas internal. Selain itu juga karena buruknya implementasi standar yang telah ditetapkan.

Tentunya kasus ini harus segera diusut tuntas sehingga tidak menyebabkan yang berkepanjangan bagi para konsumen terhadap makanan yang dikenal karena ayam gorengnya tersebut.

Bila masalah ini tidak terselesaikan, bisa saja orang akan lari dan takut keracunan saat gerai-gerai yang ada di ibu kota Mongolia itu kembali buka.

Tags :