Sempat Viral, Lubang Misterius di Maros Kini Malah Jadi Objek Wisata
25 Januari 2020 by Anis KhoerunnisaLubang besar di Maros sita perhatian warga sekitar
Masyarakat sekitar Maros belum lama ini dikejutkan oleh penemuan sebuah lubang raksasa di wilayah persawahan di wilayah Maros. Kabar itupun lantas cepat menyebar melalui media sosial dan diketahui oleh masyarakat luas. Ada yang mengaitkan lubang tersebut dengan alien, UFO, dan semacamnya. Ada juga yang mengaitkannya dengan hal-hal mistis.
Namun terlepas dari itu semua, masyarakat danpihak-pihak berwenang setempat memutuskan untuk menjadikan lubang raksasa di area pesawahan tersebut menjadi area wisata. Semenjak banyak orang dari berbagai wilayah lain datang untuk melihat lubang tersebut, pemasukan warga Maros justru semakin bertambah.
Amblesnya tanah hingga membentuk lubang besar atau sink hole di Dusun Tana Takko, Desa Lebbo Tengae, Kecamatan Cenrana, Maros, menghebohkan warga sekitar. Bupati Maros, HM Hatta Rahman, pun meninjau lokasi yang ramai dibincangkan warganya.
Melihat kondisi lubang besar tersebut, Hatta justru berinisiatif untuk mengubahnya menjadi destinasi wisata. Apalagi, tempat tersebut sempat viral di media sosial sehingga ia yakin akan banyak wisatawan yang mau berkunjung.
Ini kan fenomena alam yang kita tidak bisa cegah tapi kita bisa manfaatkan. Salah satunya menjadi lokasi wisata, ujar Hatta saat melakukan kunjungan.
Hatta pun akan meminta pihak pemerintah Desa Lebbo Tengae untuk memasang pagar bambu di sekitar sink hole tersebut untuk menjamin keamanan setiap pengunjung. Pengunjung juga diimbau untuk tidak terlalu dekat dengan sink hole karena dikhawatirkan lubang tersebut masih akan terus meluas.
Baca Juga: Dari Atas Tampak Seperti Lubang Biasa, Tapi di Dalamnya Ternyata Menakjubkan
Aspek keamanan itu paling penting. Makanya kita meminta untuk dipagari sekitar area sink hole ini sambil melihat perkembangan dan hasil penelitian dari tim geologi. Kedepan pada waktu kemaran akan kita lihat kembali, jika tidak ada perubahan maka kita akan patenkan tempat wisata ini, jelas Hatta.
Menurut Hatta, sebenarnya bukan hanya sink hole yang menarik perhatian pengunjung namun pemandangan alam berupa area persawahan dengan jejeran pegunungan yang menyejukkan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Hatta kemudian akan mengupayakan pembukaan akses jalan untuk wisatawan agar lebih mudah mengunjungi sink hole. Diperkirakan sekitar 1,5 hingga 2 hektare dari sinkhole akan dijadikan tempat wisata.
Inisiatif ini diyakini akan menaikkan nilai ekonomi mengingat saat ini petani yang memiliki sawah tersebut tidak bisa menggarapnya karena kemunculan sink hole. Beberapa kecamatan di sekitar pun diminta waspada jika kemungkinan fenomena serupa akan terjadi. Pasalnya, fenomenna ini akan berbahaya jika terjadi di pemukiman warga.
Mengubh fenomena alam yang unik tersebut menjadi pariwisata merupakan ide brilian. Tapi jangan lupa untuk tetap melakukan penelitian terkait munculnya lubang tersebut agar bisa diketahui penyebabnya dan diinformasikan kepada masyarakat luas agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman.