Sempat Pura-pura Tanya Alamat, Ternyata Pria Ini Berniat Rampas HP Bocah
09 Juli 2019 by Ririh Dirja
Korban sempat tak sadar jika dirinya dijambret
Seorang Bocah Attar (10) di Tambun, salah satu warga Kabupaten Bekasi menjadi korban perampokan saat berada di jalan. Beruntung saja aksi kejahatan pelaku sempat terekam oleh kamera CCTV.
Dilansir dari Detik.com, menurut salah satu keterangan warga yang bernama Budi (40) tersangka diketahui sempat mondar-mandir di area sekitar Jalan Garuda 2, Perumahan Graha Prima, Tambun, Kabupaten Bekasi, pada hari Jumat tanggal 5 Juli 2019 pukul 09.00 WIB. Sementara korban saat itu sedang bermain game bersama teman-temanya.
"Ngelihat situasi kayaknya, sekitar 10 menit (mondar-mandir)," ungkapnya.
Korban sempat berpura-pura menanyakan alamat
Agar tidak dicurigai oleh warga sekitar korban pun sempat berpura-pura menanyai alamat.
"Jadi modusnya nyari alamat, nyari (rumah) temannya di sini," beber Budi.
Pelaku diketahui memakirkan motornya tidak jauh dari tempat di mana dia menjambret HP bocah berumur 10 tahun itu. Di saat korban tidak bisa berbuat apa-apa, pelaku langsung lari dan pergi menggunakan motornya.
"Habis dapat HP-nya, (pelaku) lari. Korban diam," beber Budi.
Baca juga: Viral Video Jambret Wanita Gendong Bayi, Pelaku Menangis Saat Ditangkap
Warga sekitar sempat mengejar pelaku
Korban yang masih bocah itu pasalnya sempat terdiam saat dirinya dijambret, namun kemudian dia harus teriak saat dirinya tahu jika telah menjadi korban perampokan.
Menurut keterangan Budi, warga setempat pun sempat mengejar pelaku namun pelaku sudah terlalu jauh, sehingga dirinya tidak bisa tertangkap.
"Orangnya gede tinggi, agak gemuk, pakai helm, usianya sekitar 35-anlah, pakai baju jaket hitam, celana panjang biru Levi's. Naik motor sengaja diparkirin di jalan, (motor merek) Mio Soul," ungkap Budi.
Polisi masih menyelidiki kasus ini
Kasus ini pun juga masih dalam proses penyelidikan polisi. Polisi sampai saat ini juga berusaha untuk mencari identitas dari pelaku.
Kapolsek Tambun Kompol Rahmat Sujatmiko mengatakan jika polisi masih akan mengecek kejadian penjambretan yang dialami oleh bocah berumur 10 tahun tersebut.
"Kita cek dulu," ujar Rahmat.
Kasus penjambretan yang dialami oleh bocah berumur 10 tahun di atas semoga bisa membuat kita lebih berhati-hati lagi. Sebelumnya kasus penjambretan juga sempat dialami oleh nenek-nenek. Siapa sangka pelaku penjambret memilih korban yang memiliki fisik lemah agar dirinya bisa melancarkan aksinya.
